Sukses

Para Pemudik, Waspadai 5 Gangguan Kesehatan Ini!

Kepadatan arus mudik menyebabkan para pemudik menjadi rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, terutama untuk lima hal

Kepadatan arus mudik menyebabkan para pemudik menjadi rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, terutama untuk lima hal, kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama.

Penyakit pertama seperti dipaparkan oleh Tjandra dalam surat elektroniknya yang diterima di Jakarta, Senin (5/8/2013) adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu dan polusi udara di jalan, banyaknya kerumunan orang yang menularkan penyakit lewat udara ditambah dengan menurunnya daya tahan tubuh karena lelah.
    
"Masalah kesehatan kedua adalah infeksi saluran cerna seperti diare, karena jajan makanan yang tidak sehat dijalan ditambah dengan tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan," kata Tjandra.

Itu diperparah dengan kondisi makanan yang terpapar debu di warung maupun pada makanan yang dibawa (bekal) karena sedang berada dalam perjalanan.
    
Selain infeksi, pemudik juga diharap untuk dapat mengantisipasi kembali kambuhnya penyakit lama maupun perburukan penyakit yang sedang diderita pada saat mudik.
    
"Biasanya ini disebabkan karena pemudik kelelahan dan lupa makan obat rutin," ujar Tjandra.
    
Gangguan kesehatan juga dapat terjadi karena dampak berada dalam perjalanan seperti mual, pusing, kelelahan serta stres karena macet dan lainnya.
    
Masalah kesehatan lain yang beresiko muncul dalam perjalanan mudik ke kampung halaman adalah kecelakaan lalu lintas yang akan berdampak buruk bagi kesehatan pemudik sehingga diharapkan agar selalu berhati-hati dan menaati aturan lalu lintas.    
    
Tjandra menawarkan langkah pencegahan bagi para pemudik untuk menjaga tubuh tetap sehat selama perjalanan antara lain untuk selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga kebersihan baik kebersihan diri pribadi maupun lingkungan, selalu mengupayakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir dan memilih makanan yang bersih dan penjaja makanan yang higienis.
    
"Bagi yang mengendarai kendaraan pribadi agar dapat beristirahat secara berkala, sesudah empat jam berkendara agar istirahat sejenak dan kalau mengantuk jangan mengemudi mobil dan sepeda motor," tambah Tjandra.
    
Tjandra juga berharap agar para pemudik tidak terburu-buru berangkat jika merasa lelah dan sebaiknya beristirahat terlebih dahulu hingga badannya merasa segar dan baru kemudian berangkat.
    
"Juga harus dicek kesehatan sebelum pergi mudik, apalagi kalau memang ada penyakit tertentu yang sudah lama diderita seperti diabetes, hipertensi, asma dan lain-lain," papar Tjandra.
    
Selain itu, jika ada anggota keluarga yang harus makan obat secara teratur maka obat-obatan tersebut harus dibawa dan tetap dikonsumsi sesuai aturan jam atau waktunya.
    
"Bila keluarga bepergian dengan anak-anak, apalagi yang masih bayi, maka siapkan makanan untuk mereka, mungkin juga membawa air hangat. Begitu juga perhatian khusus harus diberikan untuk lansia, siapkan posisi duduk yang nyaman, istirahat yang cukup, siapkan obatnya dan lain-lain," papar Tjandra.
    
Para pemudik juga diharapkan memanfaatkan 3.200 pos kesehatan yang tersedia disepanjang jalur mudik dari Lampung hingga Bali.

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini