Sukses

Bercukur, Facial, Gunting Kuku Bergantian Bisa Sebabkan Hepatitis

Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia menyampaikan bahwa aktivitas yang berhubungan dengan sentuhan benda tajam bisa menybabkan hepatitis

Dalam memerangi hepatitis, Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) menyampaikan bahwa aktivitas yang berhubungan dengan sentuhan benda tajam bisa menyebabkan hepatitis. Aktivitas tersebut termasuk facial, mencukur kumis atau janggut maupun gunting kuku.

Demikian disampaikan ahli penyakit dalam yang kini menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Dr. Rino Alvani Gani, Sp.PD-KGEH. Menurutnya, alat tersebut kebanyakan sering diabaikan kebersihannya. Padahal jika digunakan secara bergantian akan sangat berisiko menyebarkan virus hepatitis.

"Sebenarnya yang terpenting adalah kebersihan alat tersebut. Karena orang yang facial, mencukur ataupun menggunting kuku belum tentu bersih alatnya. Dan yang dikhawatirkan adalah penggunaan alat yang bergantian," ujar Rino beberapa waktu lalu, ditulis Kamis (25/7/2013).

Rino menyampaikan, walaupun alat untuk perawatan tersebut sudah dibersihkan, tapi kemungkinan bakteri itu ada. Bahkan ia menanyakan bagaimana cara kita membersihkan alat tersebut.

"Masalahnya apakah Anda membersihkannya secara steril? karena alat-alat yang bisa melukai itu harus dicuci secara steril. Bukan hanya dicuci dengan air, tapi juga harus disesuaikan suhunya. Jangan sampai seperti pengguna narkotika suntik yang mereka bilang bersih ternyata hanya dicuci dengan air. Bersih saja tidak cukup. Alat suntik itu hanya sekali pakai," ucap Rino.

Untuk menanggulanginya, Rino menyebutkan bahwa cara menghindari hepatitis bisa dilakukan dengan selalu memperhatikan semua orang yang berisiko.

"Perhatikan keluarga satu rumah atau siapapun yang kurang bersih menggunakan benada tersebut. Kemudian jika ada wanita hamil, ingatkan dirinya untuk memeriksakan kemungkinan hepatitis agar hepatitis tidak turun pada anaknya," ungkapnya.

(Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.