Sukses

Selandia Baru Kaji Ulang Aturan Susu Formula

Selandia Baru mengumumkan meninjau ulang secara luas peraturan produk susu formula di negeri itu

Selandia Baru mengumumkan meninjau ulang secara luas peraturan produk susu formula di negeri itu, demi melindungi nama baik seiring dengan peningkatan permintaan atas produk tersebut di China.
    
Menteri Keamanan Pangan, Nikki Kaye mengatakan peninjauan itu merupakan langkah yang dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan atas komoditas ekspor yang sekarang menghasilkan pendapatan 470 juta dolar Amerika setiap tahun di Selandia Baru dengan sepertiga sasaran pasar ke China.

"Jaminan ekspor sangat penting untuk susu formula bagi bayi pada konsumen sangat peduli akan keamanan pangan, kualitas dan kejujuran," ia mengatakan.
 
Dewan Nutrisi Bayi, suatu lembaga industri sebelumnya pada awal bulan ini memperingatkan perusahaan "tidak berpengalaman" yang mempertaruhkan merek Selandia Baru dengan membuat kesalahan pemasaran, menyambut baik langkah tersebut.

"Untuk kepercayaan konsumen mengenai keamanan produk dan reputasi Selandia Baru, mereka harus peduli terhadap aturan yang ketat yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk memproduksi dan memasarkan produk tersebut," katanya.
    
Pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran di China telah mendorong peningkatan kebutuhan susu formula bagi bayi, sementara banyak orangtua mencurigai produk dalam negeri setelah terjadi serangkaian skandal produk makanan.
    
Pada peristiwa tahun 2008 terdapat enam bayi meninggal dan 300 ribu lainnya jatuh sakit setelah meminum susu yang tercemar dengan bahan kimia industri, melamin.
    
Selandia Baru adalah penghasil dan eksportir produk susu terbesar di dunia dan dikenal menghasilkan susu formula yang bersih dan ramah lingkungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.