Sukses

Dua Per Tiga Kebutuhan Vaksin Dunia Dibuat Bio Farma

Perseroan Terbatas Bio Farma, satu-satunya produsen vaksin dan antisera di Indonesia, kini telah sanggup memenuhi 2/3 kebutuhan vaksin dunia

Perseroan Terbatas Bio Farma, satu-satunya produsen vaksin dan antisera di Indonesia, kini telah sanggup memenuhi 2/3 kebutuhan vaksin dunia dengan kualitas vaksin standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Kita harus bangga dengan Bio Farma yang telah mampu memenuhi dua pertiga dari kebutuhan vaksin dunia," kata pakar kesehatan umum dengan peminatan khusus vaksin Dr. Julitasari Sundoro pada seminar edukasi vaksin dengan tema "Vaksinasi Meningkatkan Kualitas Hidup Generasi Bangsa" di Bandung, seperti dikutip dari Antara, Rabu (26/6/2013).

Julitasari mengemukakan, sekitar 40 persen dari produk Bio Farma digunakan untuk memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri, dan 60 persen untuk kepentingan ekspor.
     
Dalam usianya yang ke-123 pada tahun ini, Bio Farma telah mengekspor vaksin ke 123 negara di dunia.    

Ia juga menyatakan bangga, dari 23 negara Islam penghasil vaksin, baru Indonesia (dalam hal ini PT Bio Farma) yang telah mendapatkan sertifikat prakualifikasi WHO untuk produk vaksin.

Prakualifikasi merupakan penilaian independen untuk kualitas, keamanan, dan keampuhan vaksin guna memastikan vaksin bisa dipakai untuk target penduduk serta untuk memenuhi kebutuhan program imuniasi.

Menurut Julitasari, vaksin dibutuhkan untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita, terutama untuk pencegahan penyakit menular. Sebelum vaksin digunakan secara luas, terlebih dahulu dilakukan penelitian secara bertahap selama 10-15 tahun.
     
Awalnya vaksin dirancang oleh sekelompok ahli, lalu diujikan pada hewan percobaan, kemudian diuji pada manusia dari sisi keamanan, daya kekebalan, dan daya perlindungannya.

Vaksinasi atau imunisasi merupakan pencegahan yang spesifik, efisien, dan efektif terhadap penyakit menular dan berbahaya seperti tuberkulosis, polio, difteri, pertusis, tetanus, campak, dan penyakit lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.