Sukses

Kue dan Permen Ganja Racuni Anak-anak di Colorado

Setengah kasus yang dialami anak-anak itu seperti makan kue mengandung ganja, brownies, soda, atau permen. Dan dalam banyak kasus ganja itu berasal dari simpanan kakek dan neneknya.

Colorado, satu wilayah negara bagian di Amerika Serikat telah melegalkan ganja medis. Namun, konsekuensi legalisasi yang diterima membuat belasan anak-anak tak sengaja keracunan ganja.

Setengah kasus yang dialami anak-anak itu seperti makan kue mengandung ganja, brownies, soda, atau permen. Dan dalam banyak kasus ganja itu berasal dari simpanan kakek dan neneknya.

"Kami melihat peningkatan paparan ganja pada pasien anak-anak dan mereka menderita gejala yang lebih parah dibandingkan kami yang biasanya berhubungan dengan ganja," kata Pemimpin Peneliti Dr George Sam Wang, seorang toksikologi medis di Rocky Mountain Poison dan Drug Center di Denver seperti dikutip HealthDay, Kamis (30/5/2013).

Dokter memang belum terbiasa dengan keracunan ganja pada anak-anak. Kecuali jika orangtua datang untuk melakukan tes untuk mendiagnosa masalah.

Gejala keracunan ganja pada anak biasanya berupa rasa kantuk dan masalah keseimbangan saat berjalan.

"Kami tak melihat paparan itu sebelum ledakan besar dari industri ganja untuk medis," ujar Wang.

Bahan aktif dalam ganja, tetrahydrocannabinol, lebih tinggi dari konsentrasi normal dalam ganja medis, dan sering dijual dalam makanan yang dipanggang, minuman ringan, dan permen.

Penelitian itu diterbitkan online 27 Mei dalam jurnal JAMA Pediatrics.

"Kami melihat lebih banyak gejala karena beberapa produk memiliki jumlah ganja yang sangat tinggi di dalamnya. Dosis tinggi pada anak kecil, maka gejalanya akan lebih parah".

Seperti kasus keracunan lainnya, pengobatannya terbatas pada perawatan pendukung dan menunggu sampai ganja dibersihkan dari sistem.

Wang mengatakan, memang anak-anak bisa sembuh lebih cepat dalam kebanyakan kasus. Dan tak ada kematian atau efek samping dalam jangka panjang.

Tak Ada Keracunan Sebelum Ganja Dilegalkan

Untuk penelitian ini, tim Wang membandingkan jumlah anak yang dirawat di ruang gawat darurat untuk keracunan ganja sebelum dan sesudah hukum itu disahkan pada Oktober 2009.

Hasilnya, hampir 1.400 anak di bawah 12 tahun dievaluasi mengalami keracunan. 790 sebelum 30 September 2009, dan 588 setelah itu.

Sebelum 30 September 2009, tak satupun anak-anak yang mengalami keracunan ganja.

"Karena stigma yang dirasakan terkait dengan ganja medis, keluarga mungkin enggan untuk melaporkan penggunaannya untuk penyedia layanan kesehatan," tulis peneliti dalam studi.

Sebanyak 18 negara bagian dan Washington, DC, telah melegalkan ganja medis. Colorado dan Washington juga telah melegalkan penggunaan ganja rekreasi.

Pada akhir 2009, Departemen Kehakiman AS memerintahkan jaksa federal untuk tidak menangkap pengguna ganja medis dan pemasoknya jika mematuhi undang-undang negara.

Untuk mencegah kerusakan pada anak-anak, Wang menyarankan memperlakukan ganja seperti obat lain dan menjauhkan dari jangkauan anak-anak, terutama jika dalam bentuk yang menggoda seperti kue.

(Mel/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini