Sukses

Pantau Gula Darah hingga Olahraga Rutin, Ini Sederet Cara Hindari Komplikasi Diabetes

Diabetes atau dikenal juga dengan penyakit gula bisa berujung komplikasi jika tidak dikontrol dengan baik.

Liputan6.com, Jakarta Diabetes atau dikenal masyarakat umum dengan penyakit gula bisa berujung komplikasi jika tidak dikontrol dengan baik.

“Komplikasi yang disebabkan oleh diabetes dapat menyebabkan berbagai gangguan serius pada organ-organ penting dalam tubuh, seperti rusaknya pembuluh darah, penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, dan lain sebagainya,” kata Ketua Pilar Diabetes Lions Club Jakarta Monas Movast Ir. Anna Rosita Subagdja mengutip keterangan pers ditulis Rabu (7/12/2022).

Untuk menghindari hal tersebut, pengidap diabetes dianjurkan melakukan pemantauan kadar gula dan kondisi tubuhnya secara berkala.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar gula darah dan fungsi ginjal rutin. Pemeriksaan foto fundus mata setiap tahun juga bisa dilakukan sebagai pencegahan komplikasi pada mata.

“Hal penting lainnya adalah memantau kondisi kaki, apabila ada luka, segera tangani. Lakukan pemeriksaan USG Doppler apabila terasa nyeri pada kaki. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut atau penyakit kaki diabetes yang dapat berujung pada amputasi,” kata Anna.

Sedangkan, bagi masyarakat yang tidak terdiagnosis diabetes, terapkan CERDIK yaitu Cek kesehatan berkala, Enyahkan rokok, Rajin olahraga, Diet sehat dan seimbang, Istirahat, dan Kelola stres. Penerapan ini dilakukan demi mencegah terjadinya kondisi diabetes dan menekan angka penyandang diabetes di Indonesia.

Pengendalian diabetes dapat dilakukan dengan menerapkan tata kelola diabetes mandiri yang terdiri dari:

- Mendapat informasi yang benar mengenai diabetes

- Menjalani pola makan yang tepat

- Berolahraga rutin

- Mengonsumsi obat yang sesuai dengan kondisi

- Melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengaturan Pola Makan

Dalam keterangan yang sama, dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah – Bintaro Jaya Diana Felicia Suganda mengatakan pengaturan pola makan menjadi poin penting pengendalian diabetes.

“Hal tersebut dapat terwujud dengan menerapkan 4J, yakni: Jenis makanan, Jumlah atau porsi makanan, Jadwal makan, dan Jurus masak,” kata Diana.

Pengidap diabetes masih boleh mengonsumsi karbohidrat, hanya saja jenis karbohidratnya harus dipilih dengan bijak. Pilih karbohidrat kompleks dan alami seperti nasi, kentang, dan ubi. Hindari karbohidrat tepung dan mengandung gula.

Begitupun dengan protein, sebaiknya pilih protein yang mengandung sedikit lemak. Jumlah atau porsi makan juga menjadi poin yang perlu diperhatikan dalam pengaturan makan.

Demi menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari, jadwal makan harus teratur. Misalnya dengan tiga kali makanan utama dan tiga kali makanan selingan.

“Jangan lupa, pilih jurus masak yang tepat, hindari pengolahan makanan dengan digoreng. Pengolahan makanan yang dianjurkan bagi pengidap diabetes adalah pengolahan dengan tumis, kuah, kukus, panggang, atau bakar,” kata Diana.

3 dari 4 halaman

Olahraga Rutin

Poin penting lain dalam mengendalikan diabetes adalah olahraga rutin. Anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait total durasi aktivitas fisik untuk orang sehat berusia 18-64 tahun adalah 150 menit per minggu.

Hal ini pun berlaku bagi para pengidap diabetes. Banyak manfaat berolahraga rutin bagi penyandang diabetes, antara lain:

- Mengontrol kadar gula darah

- Meningkatkan sensitivitas insulin

- Memperbaiki profil lemak darah

- Menurunkan persentase lemak tubuh

- Menurunkan dan mengontrol tekanan darah

- Meningkatkan kekuatan otot, daya tahan otot, dan ruang gerak sendi

- Mencegah neuropati perifer (kerusakan saraf tepi)

- Meningkatkan kebugaran dan kualitas hidup.

4 dari 4 halaman

Mulai Dengan Aerobik

Namun, ada beberapa rambu yang perlu diperhatikan oleh para pengidap diabetes sebelum memulai berolahraga. Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis kedokteran olahraga Sport Medicine Injury and Recovery Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya Antonius Andi Kurniawan.

Menurutnya, gaya hidup tidak aktif merupakan faktor risiko penyakit diabetes.

Pengidap diabetes yang baru memulai olahraga dapat melakukan latihan aerobik dengan intensitas sedang seperti berjalan kaki atau sepeda statis yang dipadukan dengan latihan kekuatan otot.

“Kombinasi aerobik dan latihan kekuatan otot dapat lebih bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah tetap stabil. Selain itu latihan fleksibilitas seperti Yoga dan pilates juga dapat dilakukan setiap saat. Jangan lupa berkonsultasi dulu ke dokter sebelum memulai olahraga,” jelas Andi.

Ia pun mengimbau pengidap diabetes untuk memastikan kadar gula darah tetap normal selama berolahraga.

“Lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga. Pastikan juga asupan cairan cukup dan jangan memaksakan diri, berhentilah kalau sudah terlalu lelah,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.