Sukses

Pele Dapat Perawatan Paliatif di RS, Apa Tujuannya?

Masuk rumah sakit, legenda sepak bola Brasil, Pele dapat perawatan paliatif usai tubuhnya tidak merespons kemoterapi kanker usus besar.

Liputan6.com, Jakarta Legenda sepak bola Brasil, Pele, mendapatkan paliative care atau perawatan paliatif di Albert Einstein Hospital, Sao Paolo. Perawatan tersebut dilakukan sebagai upaya guna mengurangi rasa sakit akibat penyakit diderita.

Pria 82 tahun itu dikabarkan tidak lagi merespons kemoterapi dalam upaya melawan kanker usus besar yang menderanya.

Menurut laporan di Brasil, Pele dibawa ke rumah sakit pada hari Selasa pekan lalu. Awalnya, ia dibawa ke rumah sakit karena mengalami pembengkakan dan gagal jantung. Lalu, pada Kamis salah satu putrinya yang menemani di rumah sakit, Kely, mengatakan bahwa ayahnya dalam kondisi stabil. Sehingga publik tidak perlu khawatir.

Namun, tak lama sebuah kabar dari Folha de Sao Paulo mengatakan pada hari Sabtu kemarin mengatakan bahwa kondisi Pele kurang baik. Ia tidak merespons kemoterapi yang sudah dijalankan sejak September lalu untuk kanker usus yang dialaminya.

Maka dari itu ia mendapat perawatan paliatif, ini adalah sebuah perawatan bagi orang dengan kondisi yang berpotensi yang mengancam jiwa atau akhir hidup.

Bila merujuk keterangan WHO, perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, baik itu yang berusia anak maupun dewasa dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa. Caranya dengan meringankan penderita dari rasa sakit melalui identifikasi dini, lalu pengkajian yang sempura dan penatalaksnaan nyeri serta masalah lain baik fisik, psikologis, sosial maupun spiritual.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pasien Punya Peran Penting Membuat Keputusan

Bila merujuk laman Kementerian Kesehatan RI mengenai Pedoman Teknis Pelayanan Paliatif Kanker (2013), pasien memiliki peran yang penting dalam membuat keputusan yang akan diambil.

Sehingga pelayanan paliatif bagi setiap pasien berbeda dan dibuat dengan memperhatikan hal yang ingin dicapai oleh pasien bila memungkinkan. Misalnya ingin bisa melakukan sesuatu atau menyaksikan suatu hal.

Lalu, dalam mencapai tujuan pelayanan paliatif pada pasien kanker, yaitu mengurangi penderitaan pasien, beban keluarga, serta mencapai kualitas hidup yang lebih baik maka diperlukan sebuah tim yang bekerja secara terpadu.

Pelayanan paliatif pasien kanker juga membutuhkan keterlibatan keluarga dan tenaga relawan.

Dengan prinsip interdisipliner (koordinasi antar bidang ilmu dalam menentukan tujuan yang akan dicapai dan tindakan yang akan dilakukan guna mencapai tujuan ) tim paliatif secara berkala melakukan diskusi untuk melakukan penilaian dan diagnosis, untuk bersama pasien dan keluarga membuat tujuan dan rencana pelayanan paliatif pasien kanker, serta melakukan monitoring dan follow up.

 

3 dari 3 halaman

Pele Dapat Dukungan Banyak Pihak

Para pesepakbola lainnya seperti Rivaldo dan Kylian Mbappe mendoakan harapan baik untuk Pele lewat cuitan di akun Twitter masing-masing.

Lalu, kapten tim Inggris, Harry Kane juga mendoakan agar hal yang terbaik bagi sosok yang tiga kali meraih trofi Piala Dunia bersama Brasil itu.

"Kami mengirimkan doa terbaik kami kepadanya dan seluruh keluarganya dari seluruh tim Inggris. Dia sosok inspiratif, orang yang luar biasa," kata Kane.

Pele yang bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento dikenal sebagai salah satu pemain hebat di lapangan hijau sepanjang sejarah. Bersama Brasil, Pele meraih trofi Piala Dunia pada 1958, 1962 and 1970.

Bersama klub sepak bola Brasil, Santos, Pele melesatkan 643 gola dalam 659 laga resmi. Tak heran, banyak yang menyebutnya sebagai sosok legenda sepak bola terhebat dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.