Sukses

14 Ribu Anak di Aceh Sudah Imunisasi Polio Tanpa Ada Laporan KIPI

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, dr. Arika Husnayanti menyampaikan bahwa hingga 28 November 2022, jumlah anak yang sudah mendapatkan imunisasi polio sebanyak 14.000. Angka ini sama dengan 14,6 persen dari total target imunisasi.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, dr. Arika Husnayanti menyampaikan, jumlah anak yang sudah mendapatkan imunisasi polio sebanyak 14.000 hingga 28 November 2022.

“Jumlah anak yang mendapatkan imunisasi polio dalam rangka Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) ini sebanyak 14.000 atau 14,6 persen dari total target usia nol sampai 12 tahun,” kata Arika dalam konferensi pers daring bersama Kementerian Kesehatan, Selasa (29/11/2022).

Angka ini didapatkan dari imunisasi di 109 Taman Kanak-Kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan 159 pos pelayanan.

Sebelumnya, Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine mengatakan bahwa Sub PIN adalah pekan imunisasi massal yang diselenggarakan di seluruh kabupaten/ kota di Provinsi Aceh. Upaya ini diselenggarakan pertama kali pada 28 November 2022 kemarin di Kabupaten Pidie.

Imunisasi massal akan dilakukan dengan cakupan yang lebih luas termasuk di Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara, dan Sabang pada 5 Desember 2022 mendatang. Sedangkan, pelaksanaan di kabupaten/kota lainnya di Provinsi Aceh akan dimulai pada 12 Desember 2022.

Target nasional harian imunisasi anak adalah 12.975. Artinya, di hari pertama kemarin, Kabupaten Pidie sudah berhasil melampaui target tersebut.

Dari capaian hari pertama tersebut, 838 di antaranya adalah anak yang tergabung dalam kegiatan pencak silat berusia di bawah 12 tahun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

Usai pelaksanaan Sub PIN pertama, Arika mengatakan bahwa tidak ada yang melaporkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

“Setelah pelaksanaan Sub PIN pertama, sama sekali tidak ada keluhan kejadian ikutan pasca imunisasi. Kita sudah meyakinkan kepada anak-anak kita sebelum imunisasi bahwa ini tidak akan menimbulkan KIPI.”

Meski begitu, sebelumnya memang ada penolakan yang sekitar 15 persen berasal dari sekolah. Koordinasi pun dilakukan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie, hasilnya pihak-pihak yang menolak pun sudah setuju untuk melaksanakan imunisasi polio.

Jika pun ada KIPI, Kemenkes telah memiliki sistem pelaporan cepat, kata Prima.

“Jadi tidak usah khawatir, yang penting segera lapor ke puskesmas atau tenaga kesehatan terdekat. Karena laporan ini akan segera diselidiki, apakah berhubungan dengan imunisasi atau tidak. Laporan ini akan dikirim secara langsung ke pusat.”

3 dari 4 halaman

Cepat Lapor Jika Ada KIPI

Jika orangtua atau pihak sekolah cepat melapor, maka laporan akan cepat diterima oleh pusat dan proses analisis pun akan dilakukan di pusat.

 “Makanya kalau ada keluhan jangan didiamkan anaknya, tapi langsung dilaporkan.”

Prima juga menyampaikan bahwa secara penelitian, vaksin imunisasi OPV aman. Belum ada laporan yang menyatakan reaksi serius dari vaksin ini.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dr. Hanif menjelaskan bahwa untuk KIPI sudah disediakan Tim KIPI Aceh.

“Di setiap kabupaten/kota sudah ada Tim KIPI kita. Jadi keberadaannya cukup sama dengan penanganan KIPI saat vaksinasi COVID-19 dulu. Semua KIPI yang terjadi ditangani terlebih dahulu di kabupaten/kota.”

Jika kabupaten/kota sudah tidak mampu menangani, maka akan dirujuk ke provinsi.

4 dari 4 halaman

Menunjuk Rumah Sakit untuk Penanganan KIPI

Dinkes Aceh juga sudah menunjuk rumah sakit-rumah sakit pemerintah di kabupaten/kota atau rumah sakit terdekat lain untuk menangani KIPI.

“Misalnya, jika ada kasus KIPI yang perlu penanganan segera, maka silakan bawa ke rumah sakit terdekat mana pun di Aceh, jadi tidak usah takut.”

“Polio ini memang hampir tidak ada KIPI-nya, kami sudah keliling di Pidie kemarin dan tidak ada KIPI, yang ada adalah penolakan dari orangtua.”

Hal ini sudah dikoordinasikan dengan pihak puskesmas. Jika ada penolakan, maka mundur dulu. Nanti akan ada Camat dan Kapolres untuk melakukan pendekatan. Jika sudah dilakukan pendekatan, maka puskesmas bisa maju kembali.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.