Sukses

Bukan Cuma Beli Popok dan Baju Bayi, Ini yang Harus Dilakukan Saat Tunggu Buah Hati Lahir

Setiap orangtua pasti menunggu-nunggu kapan anaknya lahir. Mereka tidak ingin melewatkan persiapan apa pun demi memastikan kenyaman sang buah hati.

Liputan6.com, Jakarta - Seseorang yang hamil tua tentunya mulai menanti-nanti kapan ia akan melahirkan. Perasaan Anda campur aduk—senang, semangat, cemas, gelisah, dan lain sebagainya. Namun, coba dongakkan kepala Anda sejenak dan perhatikan rumah tempat si calon bayi akan tinggal. Sudahkah Anda menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan?

Untuk menyambut kelahiran seorang—atau lebih—bayi lucu, Anda butuh dari sekadar membeli popok dan baju bayi. Anda perlu memastikan bahwa rumah aman dari hal-hal yang bisa membahayakan bayi, serta memberitahu sang kakak bahwa ia akan segera memiliki adik.

Menurut situs WebMD, beberapa hal yang dapat disiapkan selagi menunggu kelahiran sang buah hati yaitu:

1. Pastikan Rumah Aman untuk Bayi

Mulailah memodifikasi isi rumah Anda agar tidak membahayakan bayi yang mulai aktif. Bayi yang sudah bisa merangkak atau berjalan biasanya penasaran terhadap segala sesuatu yang dilihatnya. Ia akan menjelajahi seluruh rumah Anda dan mungkin menyentuh hal-hal yang berbahaya.

Oleh karena itu, lakukan beberapa perubahan untuk memastikan keamanannya, seperti:

1. Beri tutup pada stop kontak

2. Beri kait pengaman di pintu lemari

3. Pasang gerbang di bagian dasar dan puncak tangga

4. Beri bantalan di semua sudut tajam, misalnya ujung meja dan kursi

5. Jauhkan kabel dari jangkauan anak

6. Pindahkan furnitur yang dapat membahayakan anak

7. Taruh semua obat, bahan kimia, atau zat berbahaya di luar jangkauan anak

2. Bersiaplah untuk Menyusui

Berencana untuk menyusui bayi Anda? Mulailah bersiap-siap saat Anda hamil. Biarkan pasangan dan dokter tahu bahwa Anda ingin menyusui. Pertimbangkan untuk mengambil kelas menyusui, dan minta dokter Anda untuk merekomendasikan konsultan laktasi.

Beli pompa ASI, dan jika Anda bekerja di luar rumah, tanyakan pada atasan di mana Anda dapat memompa ASI di tempat kerja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Kunjungi Tempat Penitipan Anak

Jika Anda membutuhkan pengasuh anak, mulailah mencari sekarang. Itu memberi Anda waktu untuk mengunjungi beberapa tempat penitipan anak atau mencari pengasuh yang cocok. Tanyakan pada rekan atau dokter anak Anda untuk mendapatkan rekomendasi.

4. Beli dan Pasang Kursi Mobil untuk Anak

Jauh sebelum tanggal jatuh tempo Anda, pasang kursi mobil untuk anak yang menghadap ke belakang di kursi tengah mobil Anda. Ikuti instruksi produk dan berlatih menyesuaikan tali dan gesper pada kursi.

Anda bisa bertanya pada ahli keselamatan penumpang anak bersertifikat di rumah sakit untuk memastikan telah memasangnya dengan benar.

5. Pastikan Sang Kakak Siap dengan Kehadiran Adiknya

Bicaralah dengan anak-anak tentang perubahan yang mungkin terjadi ketika hidup bersama seorang bayi. Jika sang kakak sudah cukup dewasa, jelaskan bagaimana adik bayinya akan membutuhkan bantuan dan perhatian seluruh keluarga.

Libatkan ia dalam sebanyak mungkin aspek, misalnya biarkan ia memilih pakaian yang akan dipakai adiknya saat pulang dari rumah sakit.

3 dari 4 halaman

6. Menyetok Bahan Makanan

Ketika bayi akan segera lahir, banyak ibu yang mulai membersihkan rumahnya dan membeli bahan makanan yang mudah dibuat. Ini karena ketika bayi sudah lahir, Anda akan sibuk mengurusnya dan tak banyak waktu yang tersisa untuk memasak sesuatu yang rumit.

Ikuti naluri Anda. Beli bahan makanan yang dapat dengan mudah diolah dan dikonsumsi. Isi kulkas dan dapur dengan makanan pokok seperti sayuran beku, pasta, nasi, sereal sehat, dan makanan kaleng.

7. Pilih Dokter Anak

Cari rekomendasi dokter anak dari teman atau saudara. Atau berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda. Temuilah setidak nya dua dokter anak. Tanyakan tentang jam kerja, apakah dokter tersebut bisa dihubungi melalui telepon atau email, serta datang saat keadaan darurat meski telah lewat jam kerja.

Cari tahu kapan harus menelepon ketika bayi sakit—seberapa tinggi demam, pilek selama berapa hari—sehingga Anda tahu apa yang apa yang harus dilakukan.

4 dari 4 halaman

8. Belajar Tentang Bayi

Apa artinya jika bayi menangis? Haruskah Anda memberinya empeng? Berapa jam bayi harus tidur? Tanyakan pada dokter Anda soal buku parenting atau situs web terpercaya.

Pelajari sebanyak mungkin tentang bayi yang baru lahir sebelum Anda melahirkan. Tapi percayalah pada insting dan dokter anak Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menelepon dan bertanya pada dokter.

 

9. Rencanakan Jadwal Tidur

Bayi yang baru lahir membutuhkan banyak perhatian siang dan malam. Untuk membantu Anda dan pasangan beristirahat, atur giliran untuk mengurus bayi saat jam tidur. Gunakan kamar tamu atau sofa tidur yang jauh dari kamar bayi sebagai tempat untuk tidur agar bisa tidur nyenyak.

10. Menyetok Popok

Anda tentunya tidak ingin kehabisan popok di jam 3 pagi. terlebih tidak semua toko buka 24 jam. Oleh karena itu, Anda bisa menyetok popok.

Anda bisa membeli beberapa variasi ukuran popok dari beberapa merk sampai mendapatkan yang cocok. Anda juga bisa berlangganan popok jika takut kehabisan.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.