Sukses

Mengintip Pusat Riset dan Inovasi Produk Nutrisi di Yogyakarta

R&I Center di pabrik Sarihusada Yogyakarta merupakan fasilitas riset dan inovasi bertaraf internasional yang dilengkapi dengan keahlian sains dan teknologi yang mutakhir.

Liputan6.com, Jakarta Untuk meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia dibutuhkan program edukasi dan intervensi di lapangan serta riset dan inovasi berbasis ilmiah yang dapat mendorong lahirnya inovasi baru dalam produk pangan dan nutrisi dan secara mudah dapat dijangkau oleh masyarakat.

R&I Center di pabrik Sarihusada Yogyakarta merupakan fasilitas riset dan inovasi bertaraf internasional yang dilengkapi dengan keahlian sains dan teknologi yang mutakhir.

Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., mengungkapkan penyediaan inovasi produk bernutrisi untuk mendukung penanganan dan pencegahan stunting di Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk melakukan berbagai inovasi produk untuk menjawab kebutuhan gizi ibu hamil hingga anak-anak. Salah satunya adalah permasalahan anemia yang dialami sekitar 48.9% ibu hamil dan sekitar 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia. Untuk itu, kami mengembangkan produk dengan zat gizi atau bahan yang inovatif serta memiliki nilai gizi yang bermanfaat untuk membantu pemenuhan zat gizi ibu hamil dan anak Indonesia yang aman dan berkualitas tinggi untuk dikonsumsi masyarakat," katanya dalam keterangan pers, Sabtu (19/11/2022).

Salah satu contoh zat gizi inovatif dari kami yaitu IronC yang merupakan kombinasi zat besi dan vitamin C untuk membantu pemenuhan gizi dan zat besi pada anak.

"Inovasi produk nutrisi kejar tumbuh untuk anak gizi kurang atau gizi buruk (PKMK) juga kami lakukan untuk membantu pemerintah dalam upaya pencegahan stunting pada anak Indonesia. Selain itu, kami juga mendukung penyediaan alat bantu pemantauan pertumbuhan digital untuk membantu orang tua memonitor pertumbuhan anaknya," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

4 Fasilitas Teknologi Tinggi

Pusat riset ini dilengkapi dengan empat fasilitas teknologi tinggi diantaranya pilot plant, laboratorium pengemasan produk dan bahan baku, laboratorium sensori dan laboratorium pengemasan.

Fasilitas ini juga memudahkan dalam melakukan proses prototipe produksi secara mandiri, mulai dari menggali insight sains dan teknologi, hingga studi klinis dan pengembangan produk hingga pengemasan, keamanan dan efektifitas produk, mengembangkan produk, melakukan studi pengemasan, dan studi sensori hingga produk inovasi siap diproduksi dalam skala industri.

Dalam proses produksinya, kualitas produk dan keamanan konsumen menjadi prioritas dengan kualitas terbaik yang berasal dari pemasok yang kredibel yang telah melalui proses audit yang ketat.

Ray mengungkapkan, ada berbagai inisiatif perusahaan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan karyawan.

“Kami memberikan cuti melahirkan berbayar kepada karyawan wanita selama 6 bulan dan 10 hari bagi karyawan pria yang istrinya melahirkan sebagai bentuk dukungan pemberian ASI Eksklusif sejak 2016," ujarnya.

Di berbagai kantor dan pabrik Danone juga tersedia ruang laktasi dan klinik kesehatan untuk memastikan kesejahteraan ibu dan karyawan yang menyusui. Serta memiliki “Healthitude Program” untuk memastikan setiap karyawan selalu berada dalam kondisi sehat dan tetap produktif.

Selain itu, untuk memastikan karyawan dan keluarganya berada dalam status gizi yang baik, ada pula Program 1000 Pelangi yang merupakan program pendampingan untuk karyawan di 1000 HPK.

"Tidak hanya itu, Careline Danone SN Indonesia juga sudah dibekali Manajemen Laktasi dengan latar belakang pendidikan gizi, kebidanan, keperawatan, hingga kesehatan yang dapat diakses 24/7. Inisiatif-inisiatif tersebut telah menunjukkan komitmen Danone Indonesia sebagai perusahaan yang ramah keluarga, dimana saat ini juga aktif dan menjadi anggota dari Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia (APSAI),” kata Ray.

 

3 dari 4 halaman

Dukung Penanganan Stunting

 

Dalam upaya mendukung penanganan stunting, selain menghadirkan inovasi produk berbasis ilmiah, berbagai inisiatif program berkelanjutan juga dilakukan di bawah payung gerakan bernama “Bersama Cegah Stunting” yang dikembangkan bersama multi stakeholder dan telah menjangkau lebih dari 4,5 juta penerima manfaat.

Gerakan ini mengintegrasikan program-program pencegahan stunting secara nasional yang menyasar edukasi gizi, pola asuh dan pola hidup sehat di keluarga maupun sekolah, seperti Isi Piringku, GESID (Generasi Sehat Indonesia), AMIR (Ayo Minum Air), Warung Anak Sehat (WAS), Bunda Mengajar, TANGKAS (Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting), WASH (Water Access Sanitation and Hygiene/ Akses Air Bersih dan Sanitasi Higiene) dan Aksi Cegah Stunting (ACS) yang merupakan penguatan sistem rujukan di poros Posyandu, Puskesmas dan RSUD untuk deteksi dan tatalaksana anak dengan kondisi gagal tumbuh, gizi kurang, dan gizi buruk yang mengarah pada kondisi stunting.

 

4 dari 4 halaman

Pentingnya Pemberian Nutrisi di 1000 Hari Pertama Kehidupan

Ahli Gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi., mengatakan, salah satu pendekatan penyelesaian dari sekian banyak pendekatan yang harus dilakukan secara bersamaan adalah pemberian nutrisi ibu dan anak yang seimbang di 1000 Hari Pertama Kehidupan.

"Memastikan nutrisi ibu yang cukup sebelum konsepsi juga penting. Namun, dalam kondisi ketika pangan lokal sehari-hari tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk mengejar ketertinggalan tersebut, industri bisa hadir melalui inovasi produk nutrisi kejar tumbuh untuk anak yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk," katanya.

Peran industri lainnya yang tidak kalah penting adalah edukasi terus menerus kepada masyarakat, terutama mengenai pola makan gizi seimbang, pola asuh yang baik dan sanitasi yang sehat. 

Lusiningsih, SE., M.Si., Kepala Bidang (Kabid) Perekonomian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta mengatakan, pemerintah daerah tidak dapat bergerak sendiri untuk terus menekan angka stunting.

"Walaupun Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan angka prevalensi terendah di Indonesia , namun kami harus tetap melakukan upaya agar angka stunting tidak meningkat, bahkan bisa terus menurun. Untuk itu, kolaborasi multipihak Pemerintah Kota Yogyakarta masih penting dilakukan," jelasnya.

"Diharapkan lebih banyak pemangku kepentingan dan pelaku industri lainnya yang dapat terus aktif melakukan kemitraan yang strategis dan sinergis untuk mendukung Program Percepatan Penurunan Stunting dan mendukung terciptanya anak generasi maju di Indonesia," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.