Sukses

Situationship Lebih Menyakitkan Dibanding Pacaran, Jangan Mau Diajak Berhubungan Tanpa Status

Hubungan tanpa status ternyata lebih menyakitkan dibanding pacaran. Tanpa adanya komitmen, Anda akan terus diliputi kekhawatiran akan masa depan yang tidak jelas.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi orang yang takut akan komitmen dan tidak mau menjalin hubungan yang terlalu dalam, hubungan tanpa status mungkin menjadi jawaban yang tepat. Meskipun demikian, hubungan ini dianggap lebih menyakitkan dari pacaran.

Melansir dari situs New York Post, berikut pengalaman pahit hubungan tanpa status yang dialami seorang pialang saham berusia 28 tahun Gina DeStefano.

DeStefano jatuh ke dalam hubungan tanpa status atau situationship—istilah Gen Z yang populer untuk romansa tanpa ikatan—setelah bertemu Tyler (bukan nama aslinya) melalui seorang teman yang sama-sama dikenalnya.

Hubungan asmara mereka menyenangkan, romantis dan relatif santai, tetapi ketika itu berakhir secara tiba-tiba kurang dari tiga bulan kemudian, DeStefano hancur.Dia tidak bisa mengerti apa alasannya.

"Pada awalnya, banyak 'bom cinta' dan (dia) terus-menerus mengirim pesan, berbicara dan mencari saya, mengajak saya berkencan," katanya, menuturkan bahwa dia mengundangnya untuk bertemu teman-temannya ketika mereka keluar dan bahwa mereka menghabiskan banyak waktu bersama, termasuk merencanakan liburan untuk ulang tahunnya.

Setelah memberi tahu bahwa dia adalah "gadis impiannya," DeStefano terpesona—hingga seorang teman melihat Tyler mencium wanita lain di malam hari dan dia memutuskan untuk mengakhirinya.

Namun, terlepas dari perilaku yang dilakukan Taylor, DeStefano sedih sebab apa yang dia miliki dengan Tyler lebih intens daripada hubungan jangka panjangnya, yang juga ia tinggalkan.

"Saya benar-benar terluka—saya benar-benar berpikir (ada) masa depan. Saya tidak pernah diberi alasan bahwa tidak ada," katanya.

Ketika dia mengetahui sebulan kemudian bahwa Tyler serius berkencan dengan orang lain, kesedihannya menjadi-jadi.

"Saya merasa terluka, tersesat dan bingung," akunya. "Saya hampir terbiasa. Saya sangat kritis terhadap diri sendiri, (bertanya-tanya) apa yang mungkin saya lakukan yang menyebabkan hubungan tersebut berakhir."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Banyak Wanita Berada dalam Situasi yang Sama

Setelah memposting pengalamannya ke TikTok, dia tercengang menemukan ribuan wanita yang merasakan hal yang sama. Beberapa juga menceritakan pengalamannya sendiri.

Sementara beberapa dengan jujur berbicara tentang transisinya dari kencan santai ke hubungan serius, yang lain mengakui bahwa mereka telah berada dalam hubungan tanpa status tanpa akhir selama bertahun-tahun. Banyak yang mencoba mencaritahu bagaimana akhirnya merasa begitu buruk setelah menjalani hubungan tanpa masa depan yang pasti.

Menurut seorang pakar hubungan Jaime Bronstein yang tinggal di Los Angeles, akhir dari hubungan tanpa status bisa terasa lebih menyakitkan daripada komitmen jangka panjang karena lebih cenderung memicu perasaan atas "apa yang bisa terjadi."

"Anda berada dalam fase bulan madu," ucap Bronstein. "Ini lebih seperti dunia mimpi. Anda tidak benar-benar mengenal orang itu sehingga Anda menempatkannya di atas dan sepenuhnya mengidolakan dan mengidealkan hubungan tersebut."

Bronstein mengatakan dibutuhkan waktu sekitar enam bulan yang dihabiskan dengan seseorang—secara tatap muka—untuk mengenalnya dengan benar, menambahkan bahwa dia tidak terkejut wanita lebih rentan hancur setelah hubungan tanpa status berakhir dibandingkan pria.

3 dari 4 halaman

Wanita Lebih Susah Move On

Wanita cenderung susah move on dan banyak menyalahkan dirinya sendiri. Ini karena otaknya lebih kompleks dan lebih emosional, jelasnya.

Dia mengakui Anda dapat memiliki hubungan tanpa status yang sukses, tetapi itu rumit.

"Jika kedua belah pihak sama-sama sangat dewasa, maka (hubungan) itu bisa sehat dan menyenangkan," katanya.

Untuk DeStefano, dia sembuh dari patah hatinya dan sekarang berkencan dengan seseorang yang baru.

"Pada akhirnya, cerita saya bermaksud baik," katanya, menasihati orang lain untuk menunggu seseorang yang ingin menjalin hubungan dan bersedia berkomitmen. "Ini memang butuh percobaan, tetapi jodoh akan datang."

Akan tetapi, bagaimana solusi bagi seseorang yang berada dalam hubungan tanpa status saat ini?

Dilansir dari situs Verywell Mind, Dr. Romanoff membagikan beberapa saran yang dapat membantu jika Anda berada dalam hubungan tanpa status:

1. Jujurlah Tentang Perasaan Anda

Penting untuk jujur pada diri sendiri dan membuat harapan yang jelas akan hubungan tersebut.

4 dari 4 halaman

2. Hindari Pendekatan Pasif

Jika Anda menginginkan sesuatu yang lebih dari orang lain daripada hubungan biasa, pendekatan pasif yang diambil mungkin lebih berbahaya daripada yang di sadari.

Menghabiskan waktu tanpa membuat niat atau kebutuhan diketahui membuat ilusi bahwa Anda masih memiliki kesempatan yang pada kenyataannya tidak banyak mengubah situasi.

3. Tanyakan Apa yang Anda Inginkan

Jika Anda tertarik pada hubungan yang lebih serius, pertimbangkan untuk menyatakan bagaimana perasaan Anda terhadap orang tersebut dan meminta apa yang diinginkan.

Entah ia merasakan hal yang sama dan ingin memiliki hubungan yang lebih serius dengan Anda, atau ia tidak ingin dan Anda dapat move on dan menemukan orang lain yang menghargai Anda. Berkata sejujurnya dan meminta kepastian lebih baik sebab Anda jadi bisa bergerak maju.

4. Komunikasikan Posisi Anda

Jika Anda berada dalam hubungan tanpa status dan benar-benar puas dengannya, penting untuk mengomunikasikannya secara efektif kepada pasangan. Komunikasikan kebutuhan, batasan, dan harapan Anda sejak awal untuk mencegah perasaan terluka di masa depan.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.