Sukses

Psikolog: Orang Kesepian Lebih Butuh Relasi yang Punya Emotional Attachment

Saat merasa kesepian, seseorang sebenarnya akan lebih membutuhkan relasi yang melibatkan keterikatan emosional.

Liputan6.com, Jakarta Bagi beberapa orang, sepi menjadi suatu rasa yang dibutuhkan dalam beberapa fase kehidupan. Biasanya waktu ini akan dimanfaatkan untuk merenung dan berpikir.

Namun, berhadapan dengan rasa sepi tak selalu menyenangkan bagi yang lainnya.

Psikolog anak, remaja, dan keluarga Universitas Kristen Maranatha Bandung, Efnie Indriani mengungkapkan bahwa biasanya rasa sepi yang muncul tidak disadari oleh seseorang. Kerap kali orang tidak menyadari bahwa dirinya sedang kesepian.

Lalu sebenarnya, apa yang dibutuhkan oleh orang yang tengah dilanda kesepian?

Menurut Efnie, saat merasa kesepian, seseorang sebenarnya akan lebih membutuhkan relasi yang melibatkan keterikatan emosional (emotional attachment).

"Biasanya orang yang kesepian lebih membutuhkan relasi yang memang memiliki emotional attachment yang sesungguhnya," kata Efnie melalui keterangan pada Health Liputan6.com ditulis Selasa, (8/11/2022).

Efnie mengungkapkan bahwa kesepian sendiri bisa disebabkan oleh banyak hal. Umumnya, orang bisa merasa kesepian saat tidak ada orang-orang di sekitarnya yang benar-benar bisa masuk ke dalam hati.

Akan tetapi fase tersebut tak selalu mudah. Hal ini lantaran untuk tidak merasa kesepian bersama orang-orang di sekitar Anda, dibutuhkan rasa nyaman dan chemistry yang terlibat.

"Seseorang bisa merasa kesepian saat ia merasa orang-orang disekitarnya tidak ada yang bisa masuk ke dalam 'hati'-nya. Jadi relasi yang terbentuk hanya bersifat perifer semata," kata Efnie.

"Butuh chemistry memang agar seseorang bisa dirasakan sesuai dan bisa mengisi hati kita. Meskipun itu sebagai sahabat."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perlu Ada Kenyamanan

Lebih lanjut Efnie mengungkapkan bahwa kenyamanan pun perlu muncul dalam relasi berasa orang-orang di sekitar Anda. Di samping itu, harus ada keselarasan pula dalam berperilaku.

"Harus ada kenyamanan yang muncul dan keselarasan dalam berperilaku. Sehingga komunikasi yang terjalin bisa saling menguatkan," ujar Efnie.

Menurut Efnie, jika hendak memberantas rasa sepi dengan jangka panjang, Anda dapat mulai mencari komunitas yang sesuai dengan minat. Dari sana, relasi mulai bisa terbangun, dan Anda mungkin akan menemukan sosok sahabat.

"Cari tahu komunitas tersebut lebih lanjut dan kemudian pelan-pelan ikutlah kegiatannya, karena terkadang tanpa disadari dari sanalah kita bisa menemukan sahabat dan bisa terkoneksi dengan kehidupan sosial," kata Efnie.

Menjalin pertemanan dengan seseorang yang memiliki minat seperti Anda dianggap dapat membantu hubungan untuk menjadi lebih kuat lagi. Anda dapat bertukar cerita dan berkecimpung pada bidang yang sama, dan berujung pada terpenuhinya relasi sosial yang mengikis rasa sepi.

3 dari 4 halaman

Coba Hubungi Teman Lama

Selain itu, Efnie menyarankan Anda untuk memulai komunikasi kembali. Salah satu yang bisa dihubungi adalah teman lama. Terlebih, saat ini masyarakat sudah memiliki kemudahan dalam hal berkomunikasi.

"Kita bisa memanfaatkan media sosial untuk mencari kontak yang bisa dihubungi," ujar Efnie.

Anda bisa mulai mencari kontak teman lama melalui media sosial. Upaya ini bisa dimulai dengan menanyakan kabar untuk membuka percakapan, sebelum akhirnya nanti memutuskan untuk bertemu secara langsung dan berbincang satu sama lain. Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa sepi adalah dengan memberikan validasi pada diri sendiri lewat sebuah tulisan. Menurut Efnie, cara ini bisa memancing rasa bahagia agar keluar dari diri Anda.

"Luangkan waktu untuk menuliskan berbagai memori positif dalam hidup, ini bisa memancing rasa bahagia," kata Efnie.

4 dari 4 halaman

Bagaimana dengan Sewa Pacar?

Belakangan, jasa sewa pacar memang ramai di media sosial. Anda bisa memilih jasa dan tarif yang sesuai dengan kebutuhan. Namun menurut Efnie, relasi itu hanya bersifat profesional.

Jadi ingatlah bahwa itu tidak bisa menawarkan rasa seperti pacar sungguhan. Terlebih, tidak ada emotional attachment yang terlibat, yang sebenarnya lebih dibutuhkan oleh mereka yang merasa kesepian.

"Sebaiknya harus mengingat bahwa ini adalah relasi yang bersifat profesional. Jadi kita tidak bisa meminta lebih seperti layaknya relasi pacaran yang sesungguhnya dan memiliki emotional attachment," ujar Efnie.

Serta, penting untuk tidak meminta sesuatu atau berharap yang berlebihan pada pacar sewaan ini. Seperti ingin diperhatikan atau mengharapkan pacar sewaan Anda untuk segera beradaptasi dengan Anda.

"Jangan meminta demand yang berlebihan. Misalnya minta diperhatikan lebih, meminta orang tersebut bisa dengan segera beradaptasi dengan kita, menyentuh bagian fisiknya dengan bebas," kata Efnie.

"Apapun yang terjadi, ini hanya bentuk relationship yang bersifat profesional, bukan relationship yang memiliki emotional attachment."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.