Sukses

Imunisasi Cegah Penyakit yang Bersumber dari Air Tercemar

Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Prima Yosephine, MKM mengingatkan pentingnya imunisasi rutin untuk anak.

Liputan6.com, Jakarta - Angka cakupan imunisasi rutin untuk anak-anak di Indonesia menurun selama pandemi COVID-19. Dari data Kementerian Kesehatan RI, ada lebih dari 1,7 juta anak Indonesia yang belum atau belum lengkap mendapatkan imunisasi rutin selama periode 2019-2021.

Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Prima Yosephine, MKM mengingatkan pentingnya imunisasi rutin untuk anak.

"Imunisasi rutin ini sangat penting dan diperlukan bagi anak-anak agar mereka terlindungi dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, kuman, bakteri, yang ada di sekitar kita termasuk di air yang tercemar," katanya melalui keterangan pers, Jumat (21/10/2022).

Kementerian Kesehatan mencatat, hampir 70 persen sumber air minum rumah tangga di Indonesia terindikasikan tercemar oleh tinja sehingga meningkatkan risiko timbulnya berbagai macam penyakit.

"Penyakit dapat menular melalui berbagai cara. Penularan penyakit dapat bermula dari toilet yang kotor, air tanah yang terkontaminasi tinja karena toilet tidak terhubung dengan tangki septik sesuai standar, tangan yang tidak dicuci menggunakan sabun di bawah air mengalir, serta makanan yang tidak ditutup dengan baik sehingga mudah dihinggapi lalat atau serangga lainnya. Praktek higienitas maupun penanganan sanitasi yang baik menjadi kunci pencegahan penyakit,” ujar Maraita Listyasari, WASH Specialist UNICEF Indonesia.

"Jangan sampai muncul kejadian luar biasa atau wabah setelah pandemi COVID-19 karena imunisasi rutin anak-anak tidak terpenuhi," lanjut Prima.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Upaya Pemerintah

Untuk mencegah hal tersebut pemerintah terus melakukan upaya percepatan dan penguatan imunisasi rutin, melalui:

- Penyebarluasan materi KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) ke masyarakat melalui berbagai kanal media; mempermudah akses layanan imunisasi ke masyarakat melalui kebijakan Kementerian Kesehatan

- Melakukan transformasi layanan primer dan melalui kolaborasi dengan lintas sektor terkait, baik dengan Kementerian/Lembaga, organisasi masyarakat, organisasi profesi maupun pihak swasta.

 

3 dari 4 halaman

Kampanye Sehat Berseri

Untuk mendukung hal tersebut, Kampanye Sehat Berseri akan dilaksanakan di 11 provinsi di Indonesia yaitu Riau, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat beserta dinas terkait lainnya ini menargetkan sebanyak 20.000 anak mendapatkan percepatan imunisasi rutin dan edukasi perilaku hidup bersih sehat bagi keluarga Indonesia.

Inisiatif ini dilakukan guna memberikan perlindungan kesehatan bagi generasi penerus bangsa melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk perlindungan dari luar dan melengkapi imunisasi rutin anak sebagai bentuk perlindungan dari dalam.

"Kami memilih 11 provinsi tersebut karena melihat angka cakupan imunisasi di daerah itu masih belum maksimal. Dengan adanya kampanye ini kami ingin anak-anak Indonesia, generasi penerus bangsa, bisa mendapatkan perlindungan secara menyeluruh, baik dari dari dalam melalui dukungan percepatan imunisasi rutin maupun dari luar melalui edukasi pentingnya PHBS dan pengelolaan sanitasi aman,” ujar Joanna Elizabeth Samuel, Marketing Manager Fabric Care WINGS Group Indonesia.

 

4 dari 4 halaman

Kata Ringgo Agus Rahman Soal PHBS

Aktor Ringgo Agus Rahman menyampaikan, ia selalu menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih di rumah, apalagi ia memiliki anak-anak yang masih kecil.

"Emang zaman sekarang ini penyakit udah macem-macem, kita sebagai orang tua harus extra care sama anak dari segala sisi. Kadang kita yang sudah extra care aja anak masih tetap bisa terjangkit suatu penyakit, apalagi kalau kita kurang peduli," kata Ringgo.

Ia juga menuturkan bahwa menjaga kesehatan bukan hanya menjadi tanggung jawab Ibu, tapi juga peran ayah untuk mengetahui informasi seputar kesehatan anak dan keluarga.

"Para ayah silakan dampingi anak-anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk kejar imunisasi rutin lengkap, karena mendapatkan jaminan kesehatan adalah hak setiap anak," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.