Sukses

Tragedi Kanjuruhan Arema, Muhadjir Effendy: Semoga Jadi Pelajaran Berharga

Tragedi Kanjuruhan Arema yang terjadi diharapkan menjadi pelajaran berharga.

Liputan6.com, Malang - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, menyesalkan adanya kerusuhan supporter dalam Tragedi Kanjuruhan Arema di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) malam. 

Tragedi Kanjuruhan pecah seusai pertandingan Liga 1 Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya. Pertandingan yang berakhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya itu tanpa dihadiri supporter Persebaya.

“Saya atas nama Pemerintah dan pribadi mengucapkan belasungkawa dan prihatin kepada mereka yang telah meninggal dan juga prihatin menyesalkan kejadian yang seharusnya tidak boleh terjadi," kata Muhadjir saat memantau secara langsung korban tragedi Arema yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Malang, Jawa Timur pada Minggu, 2 Oktober 2022. 

"Terlebih, saat kita sudah membuka event (acara) sepak bola ini secara terbuka menuju ke era peralihan, dari pandemi ke endemi COVID-19. Mudah-mudahan ini pelajaran bagi kita semua agar tidak terjadi lagi."

Pada kesempatan berkunjung, Muhadjir Effendy turut didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Bupati Malang untuk menengok korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang dirawat di beberapa rumah sakit (RS) seperti RS Kepanjen dan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Menko Muhadjir juga meninjau kondisi terakhir Stadion Kanjuruhan. Ditegaskan kembali, tragedi maut sepak bola Tanah Air ini jangan sampai terulang kembali.

Menurut Muhadjir Effendy, seluruh stakeholder yang terlibat dalam tragedi Arema di Kanjuruhan maupun pihak yang terkait sepak bola harus duduk bersama, evaluasi total, dan transparan. Upaya tersebut demi menemukan solusi untuk masa mendatang karena persepakbolaan harus terus dibangun.

"Dan semua ini (tragedi Kanjuruhan) akan kita tangani secara tuntas," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jaga Sportivitas dan Rasa Kemanusiaan

Belajar dari tragedi Arema yang menelan korban lebih dari 120 orang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sportivitas dan rasa kemanusiaan harus dijaga, khususnya dalam pertandingan sepak bola. Seperti diketahui, kericuhan terjadi usai laga Arema vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.

Jokowi turut menyesalkan tragedi Kanjuruhan yang terjadi. Ia berharap tragedi tersebut adalah yang terakhir dalam dunia sepak bola Tanah Air.

"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," terangnya saat memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat pada Minggu, 2 Oktober 2022.

"Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama."

3 dari 4 halaman

Gelar Rakor Lintas Kementerian

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD akan menggelar rapat koordinasi (Rakor) untuk membahas penanganan tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Rakor yang akan dihadiri sejumlah menteri dan pejabat organisasi olahraga ini akan digelar di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada hari ini, Senin (3/10/2022) pukul 09.00 WIB.

"Saya mengundang rapat koordinasi bersama Menko PMK, Menteri Kesehatan, Menpora, Mendagri, Menteri Sosial, Panglima TNI, Kapolri, KONI, PSSI di kantor Kemenko Polhukam untuk membicarakan hal-hal tersebut," kata Mahfud dalam keterangan video yang diunggah di kanal Youtube Kemenko Polhukam RI, Minggu (2/10/2022) malam.

Presiden Jokowi meminta agar langkah-langkah secepatnya diambil untuk menangani tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Langkah-langkah yang harus segera diambil di antaranya, perbaikan dunia persepakbolaan ke depan. Kemudian meneliti jika ada tindakan hukum, pelanggaran hukum atau sabotase di dalam peristiwa itu untuk diteliti dan ditindak dengan tepat sesuai aturan hukum.

"Siapa saja yang sengaja maupun siapa saja yang lalai di dalam terjadinya peristiwa ini," jelas Mahfud MD.

4 dari 4 halaman

Usut Dugaan Pelanggaran Hukum

Menurut Mahfud MD, Pemerintah bersungguh-sungguh untuk menindaklanjuti, merehabilitasi, dan menyelesaikan masalah yang timbul akibat tragedi Kanjuruhan dalam pertandingan sepak bola di Malang.

Presiden Jokowi setelah menyampaikan pernyataan kepada masyarakat Indonesia juga langsung memerintahkan Kemenko Polhukam untuk segera mengadakan rakor lintas kementerian dan lembaga serta organisasi terkait guna mengambil langkah-langkah cepat.

Pertama, melakukan penelitian jika kemungkinan ada pelanggaran hukum atau tindak pidana di dalam peristiwa itu.

Kedua, melakukan rehabilitasi dan penyantunan terhadap korban dan keluarga korban yang sekarang sedang dalam perawatan maupun yang telah dikuburkan karena meninggal.

"Kemudian, diminta untuk mengantisipasi pengelolaan dunia sepak bola, Liga Indonesia ke depan agar menjadi lebih tertib dan lebih beradab dan tidak memberi citra jelek di dunia internasional," terang Mahfud.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.