Sukses

Kemenkes Sebut Ada Kendala Identifikasi Jenazah Tragedi Kanjuruhan

Terdapat kendala identifikasi jenazah korban tragedi Kanjuruhan Malang.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut ada kendala identifikasi jenazah korban tragedi Kanjuruhan Malang. Kendala yang dimaksud dikarenakan banyak jenazah yang justru tidak beridentitas.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, tim Disaster Victim Identication (DVI) dari Polres Kediri dan Polda Jawa Timur diterjunkan membantu untuk mengidentifikasi jenazah korban kericuhan tragedi tersebut.

"Terdapat kendala dalam identifikasi jenazah karena tidak beridentitas, tim DVI dari Polres Kediri dan Polda Jawa Timur membantu identifikasi," ujar Nadia melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Selanjutnya, dari informasi yang diperoleh Kemenkes, jumlah korban luka-luka sementara ini sebanyak 188 orang, sedangkan korban meninggal ada 129 orang. Sampai saat ini, proses perawatan medis terus dilakukan kepada korban luka.

Proses pengumpulan data korban meninggal dan luka-luka yang dirawat usai laga Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022) juga masih dilakukan. Korban luka mendapat perawatan gratis di berbagai rumah sakit dan puskesmas.

"Pengumpulan data masih dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan Dinas Kesehatan Kota Malang. Proses pendataan korban masih berlangsung," lanjut Nadia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Evakuasi Korban ke Sejumlah RS

Siti Nadia Tarmizi menambahkan, korban tragedi Arema di Kanjuruhan telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

"Evakuasi korban ada yang ke RSUD Kanjuruhan, RSI Gondang Legi, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu, RSUD Dr. Saiful Anwar, RSU Wajak Husada, RSU Mitra Delima, RS Wava Husada dan puskesmas," tambahnya.

Dalam pembaruan data, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Budi Santosa mengungkapkan, korban meninggal dunia akibat peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang kini menjadi 174 jiwa per pukul 10.30 WIB.

"Sementara itu, korban yang mengalami luka berat ada 11 jiwa dan luka ringan, yaitu 298 jiwa," kata Budi, Minggu (2/10/2022).

Budi melanjutkan, data korban bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai asesmen Tim Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

"Selain itu, ada delapan unit kendaraan polisi yang rusak berat akibat insiden itu. Dan fasilitas Stadion Kanjuruhan Malang rusak berat," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Santunan dari Pemprov Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut menyesalkan terjadinya insiden dalam laga Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Peristiwa ini harus menjadi pembelajaran dan pendewasaan kita bersama, seluruh insan olahraga dan pecinta sepakbola Indonesia agar menjunjung tinggi sportivitas dalam setiap pertandingan," ucapnya di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022).

Khofifah menyebut insiden Kanjuruhan, tidak hanya menjadi duka Jawa Timur, namun juga duka Indonesia dan duka dunia olahraga. Ia pun berharap kejadian ini tidak terulang di masa yang akan datang.

"Jangan sampai kejadian ini terulang dikemudian hari," tegasnya.

Saat ini, kata Khofifah, Pemprov Jawa Timur bersama Pemkab dan Pemkot Malang tengah fokus menangani korban baik meninggal maupun yang membutuhkan pertolongan penanganan tindakan kesehatan.

Penanganan di RS Saiful Anwar akan ditanggung oleh Pemprov Jawa Timur, sedangkan bagi korban yang meninggal dunia dan luka berat akan mendapatkan santunan dari Pemprov Jatim.

4 dari 4 halaman

Berpusat di RSUD Saiful Anwar

Bagi para korban yang membutuhkan identifikasi, Khofifah Indar Parawansa menyebut, dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang. Para korban dibawa ke RSUD Saiful Anwar karena pada rumah sakit tersebut memiliki peralatan yang lebih lengkap.

Selain itu, penanganan para korban yang membutuhkan tindakan lebih juga akan dipindahkan ke RSUD Saiful Anwar Kota Malang. Ia memastikan bahwa biaya penanganan para korban tersebut ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban dan keluarga.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh korban dan keluarga," katanya, dikutip dari Surabaya Liputan6.com.

"Semoga amal ibadah seluruh korban diterima oleh Allah SWT dan keluarga korban diberikan ketabahan dan keikhlasan. Yang dirawat di rumah sakit semoga lekas sembuh. Aamiin YRA."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.