Sukses

Bio Farma: Kita Belum Produksi Vaksin Meningitis, Masih Impor dari Tiongkok

Indonesia belum memproduksi vaksin meningitis sendiri sehingga impor dari Tiongkok.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia belum bisa memproduksi vaksin Meningitis Meningokokus (MM) sehingga bekerja sama dengan produsen farmasi dari luar negeri. Salah satunya Tiongkok. Proses impor vaksin pun dilakukan melalui PT Bio Farma dan izin impor barang dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan, kerja sama dilakukan pengadaan impor vaksin meningitis masuk dalam kategori fill and finish. Artinya, proses pengisian vial dengan vaksin dan finishing pada proses pengemasan obat untuk didistribusikan.

Honesti juga berharap Bio Farma dapat memproduksi sendiri vaksin meningitis. Apalagi vaksin dibutuhkan oleh calon jemaah haji dan umrah. Sebab, vaksin meningitis merupakan syarat wajib bagi pelaku perjalanan ke Arab Saudi. 

"Kita belum produksi vaksin meningitis, tapi kita kerja sama dengan produsen dari luar. Kita dapat (vaksin meningitis) dari partner (perusahaan farmasi) dari Tiongkok," ujarnya usai acara 'Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022' di Tribrata, Jakarta pada Kamis, 29 September 2022.

"Tentunya, awal impor, jadi nanti mungkin fill and finish kita impor barang. Syukur-syukur nanti bisa produksi semuanya dari hulu ke hilir begitu."

Seperti diketahui, terjadi kelangkaan stok vaksin Meningitis Meningokokus untuk calon jemaah haji dan umrah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berkoordinasi dengan PT Bio Farma dan BPOM untuk memenuhi kebutuhan vaksin MM.

Dari hasil koordinasi yang dilakukan Kemenkes, telah diperoleh tambahan vaksin meningitis sebanyak 225.000 dosis vaksin MM dari PT Bio Farma. Secara rinci, sebanyak 150.000 dosis vaksin diperuntukkan untuk pemenuhan pemerintah telah tiba di Indonesia, sedangkan sisanya 75.000 dosis untuk pemenuhan swasta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

250 Ribu Vaksin Meningitis Akan Tersedia

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin memastikan sebanyak 250.000 vaksin Meningitis Meningokokus (MM) akan tersedia pada awal Oktober 2022.

Saat ini, vaksin tersebut sedang menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terlebih dahulu. Penyediaan vaksin meningitis ini sebagai tindak lanjut kelangkaan yang terjadi di berbagai wilayah.

"Awal Oktober, ada 250.000 (vaksin meningitis), kemarin ngusulin, masih menunggu persetujuan dari BPOM," tutur Budi Gunadi.

Upaya pemenuhan vaksin meningitis juga dilakukan mulai dari identifikasi kondisi stok vaksin di seluruh Indonesia, baik yang ada di Dinas Kesehatan maupun Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kemudian, telah dilakukan relokasi tersebut ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang tingkat layanan vaksinasinya cukup banyak sasarannya.

Kemenkes melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kementerian Agama dan Asosiasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk menyampaikan tentang pentingnya pelaksanaan vaksinasi meningitis dan kondisi terkini tentang layanan vaksinasi swasta.

Pelayanan vaksinasi meningitis diprioritaskan pelayanan bagi jemaah yang waktu berangkatnya sudah dekat agar jemaah mendapatkan waktu yang cukup untuk pembentukan antibodi.

3 dari 4 halaman

Stok Habis, KKP Soetta Setop Layanan Vaksin Meningitis

Sebelumnya, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno Hatta (Soetta) menutup sementara layanan vaksinasi meningitis. Ketiadaan stok vaksin jadi alasan penyetopan layanan tersebut untuk sementara waktu.

Padahal, biasanya pasokan stok vaksin meningitis di KKP Bandara Soetta dilakukan langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Namun, sudah sepekan terakhir, layanan harus disetop karena ketiadaan stok vaksin.

"Saat ini stok kami di kantor Soetta habis, sehingga untuk sementara tidak memberikan layanan vaksinasi, sampai dengan kami punya vaksin kembali," ungkap Kepala KKP Kelas I Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini, saat dikonfirmasi News Liputan6.com, Rabu (28/9/2022).

KKP Soetta sudah berusaha mencari stok vaksin meningitis ke beberapa Dinas Kesehatan (Dinkes) terdekat, sebelum stok yang dimilikinya menipis. Sayangnya, hasilnya nihil. Pasalnya, stok yang ada di sejumlah Dinkes hanya cukup untuk keperluan mereka masing-masing.

"Saat ini, kami berupaya mendapatkan vaksin dari stok dinkes-dinkes yang masih ada, masih kami komunikasikan," sambung Naning.

4 dari 4 halaman

Stok Tersedia Awal Oktober 2022

Naning Nugrahini mengimbau agar masyarakat bisa mendatangi fasilitas kesehatan lain untuk mendapatkan vaksinasi meningitis tersebut.

"Bisa mendatangi klinik, rumah sakit. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir kalau di KKP tidak ada, bisa mendatangi klinik atau rumah sakit," pesannya.

Masyarakat bisa juga bisa mendatangi klinik dan rumah sakit pelaksana vaksinasi meningitis yang berada di bawah binaan KKP. Seperti Rumah Sakit Fatmawati, Rumah Sakit Sari Asih, Klinik Kimia Farma, dan lain sebagainya.

Kabar terbaru, KKP Bandara Soetta sudah mendapat jawaban dari Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan stok vaksin meningitis, yakni akan datang pada awal Oktober 2022.

"Dirjen P2P (pencegahan Pengendalian Penyakit) menyampaikan ke kami, bahwa awal Oktober kemungkinan besar vaksin sudah didistribusikan ke kami," ungkap Naning.

"Dengan begitu, pelaksanaan vaksinasi meningitis bisa berjalan kembali seperti biasa. Biasanya, para calon jemaah umrah dan haji yang akan melakukan vaksinasi tersebut."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.