Sukses

Dijuluki Keluarga Tercepat di Dunia, Dibaba Sisters Rutin Minum Susu Murni dan Makan Gandum Sejak Kecil

Keluarga tercepat di dunia, Dibaba Sisters dari Ethiopia berbagi resep hidup sehat yang mereka jalani

Liputan6.com, Adis Ababa - Dibaba Sisters dari Ethiopia dikenal dengan sebutan keluarga tercepat di dunia. Mereka adalah satu-satunya kakak beradik kandung dalam catatan sejarah yang memegang rekor dunia secara bersamaan.

Dibaba Sisters terdiri dari lima perempuan yang memiliki hubungan darah sebagai saudara kandung. Kelima perempuan itu adalah Tirunesh Dibaba, Genzebe, Ejegayehu, Anna, and Melat Dibaba.

Bukan berasal dari keluarga kaya raya, mereka dibesarkan di sebuah gubuk lumpur bundar di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, Afrika. Kehidupan mereka sangat sederhana, bahkan tanpa listrik.

Orangtua mereka adalah petani yang menanam gandum, teff atau tanaman biji-bijian yang menjadi makanan pokok di Ethiopia dan tanaman lainnya.

Faktanya, Dibaba Sisters adalah atlet-atlet wanita berprestasi yang semuanya pelari. Julukan 'keluarga tercepat' didapat karena mereka berhasil menyabet empat medali emas Olimpiade, dua perak, tiga perunggu, dan 15 kejuaraan dunia.

Tirunesh, adalah yang paling berprestasi di antara saudara-saudaranya. Ia memiliki tiga medali emas Olimpiade.

Pada usia 15, Tirunesh Dibaba memulai debutnya secara internasional di skuad junior Ethiopia di kejuaraan lintas negara dunia 2001. Saa itu dia menempati posisi kelima.

Dia melanjutkan dengan medali perak tingkat junior di lintas negara dan di trek pada 2002. Tirunesh memenangkan gelar dunia lintas negara junior pada 2003.

Tirunesh Dibaba juga memecahkan rekor dunia junior lari 5.000 meter dan memenangkan emas di 5.000 meter di Asosiasi Internasional kejuaraan dunia atletik Federasi Atletik (IAAF).

Ini menjadikannya juara dunia termuda dalam cabang olahraganya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rajin Minum Susu

Kakak perempuannya, Genzebe, juga memiliki prestasi baik dalam bidang olahraga. Begitu pula Ejegayehu, yang merupakan kakak perempuan mereka dan juga seorang olympian yang memenangkan perak dari Athena.

Tak hanya kakak atau adik, sepupu mereka, Derartu Tulu pun adalah wanita Afrika kulit hitam pertama yang memenangkan emas Olimpiade di Olimpiade 1992. Dia memenangkan medali emas Olimpiade lainnya di Sydney pada tahun 2000.

"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa mereka adalah keluarga tercepat di dunia," kata analis trek NBC, Ato Boldon kepada Vogue pada 2016 mengutip Face 2 Face Africa pada Kamis, 29 September 2022.

Para perempuan itu telah mengharumkan nama Ethiopia yang juga dikenal sebagai negara penghasil pelari terhebat di dunia, sama halnya dengan Kenya.

Ibu dari Dibaba Sisters mengatakan kemampuan lari anak-anaknya didukung oleh lingkungan tempat mereka dibesarkan.

Sejak kecil, mereka selalu meminum susu murni yang didapat langsung dari sapi milik keluarga. Kebiasaan minum susu inilah yang menurutnya memengaruhi kemampuan fisik putri-putrinya.

3 dari 4 halaman

Konsumsi Teff

Menurut penulis David Epstein, sebagian besar wilayah Ethiopia dan Kenya terletak di ketinggian yang berpengaruh pada perubahan fisiologis. Namun, udaranya tidak begitu mendukung untuk latihan keras.

Di samping lingkungan, prestasi pelari juga dikaitkan dengan diet atau pola makan mereka. Tanaman teff yang kaya akan zat besi dan kalsium baik bagi tubuh. Teff juga berkontribusi pada pembentukan kerangka kecil dan ringan yang cocok untuk pelari.

Sebagai petani teff, orangtua Dibaba Sisters tentunya selalu menyajikan menu makanan dengan teff sebagai makanan pokoknya.

Hasilnya, Dibaba Sisters memiliki tipe tubuh yang bagus untuk olahragawan, kata para analis.

Pelari asal Trinidad, Atau Boldon mengatakan pada tahun 2016 bahwa jika seseorang membandingkan Dibaba Sisters dengan sebuah mobil, mereka akan menjadi Ford Focus dengan mesin Ferrari.

4 dari 4 halaman

Tak Terlalu Suka Nonton Olahraga

Tak dapat diragukan lagi bahwa Dibaba Sisters adalah atlet-atlet yang pandai olahraga. Meski begitu,  mereka tidak terlalu suka menonton tayangan olahraga.

Mereka lebih suka film, terutama film Amharik, kata Tirunesh, yang pada 2008 menikahi sesama peraih medali Olimpiade atletik Sileshi Sihine dalam upacara pernikahan yang disiarkan televisi secara nasional.

Dan seperti atlet sukses lainnya, Dibabas telah menginvestasikan uang mereka kembali ke komunitas mereka. Kakak beradik ini kini hidup sukses dan memiliki beberapa properti berupa rumah-rumah besar di Addis Ababa.  

Tak jarang, wajah mereka tampil mewakili produk-produk olahraga kenamaan sebagai brand ambasador. Mereka pun masih bersinar di dunia olahraga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.