Sukses

Viral Video Pengantin Wanita Kesurupan di Pelaminan, Begini Menurut Kedokteran Jiwa

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video mengenai pengantin wanita kesurupan viral di media sosial. Fenomena tersebut diduga terjadi di daerah Jawa Barat.

Dalam sebuah video viral berdurasi kurang lebih 19 detik tampak seorang pengantin wanita tetiba menggerakkan badan mengikuti iringan musik daerah dengan tatapan wajah kosong. Gerakannya seperti tak terkontrol, terkadang ekspresi wajahnya menunjukkan senyum.

Beberapa pria, termasuk mempelai pria, berusaha mengendalikan gerakan pengantin wanita itu dan membawanya turun dari pelaminan.

Video singkat itu ditonton lebih dari 1.700 kali sejak diunggah pada 26 September 2022 sore.

Fenomena kesurupan atau kerasukan arwah adalah bagian dari tradisi kepercayaan di masyarakat, dr Andri, Sp.KJ, FAPM, mengatakan hal itu tidak ditemukan dalam ilmu kedokteran.

"Kalau di dalam ilmu kedokterjan jiwa ya sebenarnya tidak ada," ujar Andri, dikutip dari kanal Youtube pribadinya @Andri Psikosomatik.

Pada praktiknya, sebut Andri, fenomena trans atau kesurupan itu dalam bidang kedokteran jiwa disebut sebagai dissociative trans disorder

"Ada suatu gejala yang mirip dengan kesurupan atau atau possesion itu dan biasanya ini memang terkait dengan pengalaman traumatik yang banyak terkait dengan masalah traumatik di masa kecil," jelas dokter yang praktik di RS EMC Alam Sutera ini.

Pada dasarnya dissociative trans disorder adalah gangguan mental. Andri mengatakan, ada semacam gangguan mental di balik aksi trans atau kesurupan.

"Ketika kita sangat cemas atau memiliki kecemasan berat, kita dapat terhubung dengan fenomena itu," ujarnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Kesurupan

Kesurupan, kata Andri, merupakan upaya untuk melepas kecemasan dengan berusaha menjadi orang lain atau bertindak seperti orang lain. Hal itu biasanya terkait dengan trauma di masa kecil. Oleh karena itu, kesurupan, juga dapat dilihat sebagai upaya seseorang melepas trauma dengan cara mereka sendiri. Itulah sebabnya terkadang fenomena kesurupan sulit dipahami.

"Dan, kita memerlukan psikoanalisis terhadap pasien dan membantu mereka dengan hipnoterapi untuk mengetahui alasan yang sebenarnya di balik kesurupan yang mereka alami sekarang," Andri menjelaskan.

 

Penanganan

Penanganan pertama pada orang yang kesurupan menurut Andri adalah memisahkannya dari kerumunan.

"Sebaiknya yang memisahkan itu adalah laki-laki yang kita tahu atau kita kenal punya strong personality atau orang itu memang cukup kuat ya," saran dokter kesehatan jiwa yang berpraktik di RS EMC Alam Sutra itu. 

Setelah dipindahkan, orang yang kesurupan kemudian ditenangkan.

"Dinaikin kakinya supaya oksigenasi ke otaknya lebih lancar," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Jangan Didekati

Jika orang yang kesurupan masih belum sadar atau kesadarannya belum benar-benar pulih, tidak disarankan untuk diberi minum. Hal itu dikhawatirkan malah akan membuat individu yang bersangkutan tersedak, bahkan muntah.

"Lebih baik biarkan aja dulu, tenangkan. Kalau misalnya masih berulang bolak-balik historical reactionnya maka bawa ke dokter terdekat," saran Andri.

"Dokter biasanya akan menyuntikkan penenang yang bisa membantunya mengurangi (reaksi)," tambahnya.

Andri pun mengingatkan agar tidak mendekati individu yang tengah mengalami kesurupan.

"Yang penting kalau ada orang kesurupan, jangan dekat-dekat. Jangan malah dikerumuni ya," pesan Andri. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.