Sukses

Moluskum Kontagiosum, Infeksi Virus yang Biasa Menyerang Kulit Anak

Moluskum kontagiosum dapat menyebabkan pasiennya memiliki banyak benjolan kecil di area kulitnya.

Liputan6.com, Jakarta - Apa yang terlintas dalam benak Anda bila mendengar moluskum kontagiosum? Mungkin bagi beberapa dari Anda, istilah tersebut masih begitu asing di telinga. Infeksi virus satu ini ternyata umum terjadi pada anak-anak.

Mengutip laman Klikdokter pada Jumat (28/9/2022), moluskum kontagiosum merupakan infeksi virus pada kulit. Infeksi ini muncul dalam bentuk papul atau benjolan licin yang sewarna dengan kulit.

Umumnya, moluskum kontagiosum tidak menimbulkan rasa nyeri dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa adanya pengobatan apapun dalam waktu setahun. Namun, moluskum kontagiosum menjadi salah satu infeksi yang dapat dengan mudah menular.

Moluskum kontagiosum sendiri hanya menyerang bagian kulit dan tidak menyerang organ-organ lainnya dalam tubuh. Moluskum kontagiosum dapat menular lewat adanya kontak langsung maupun dengan kontak pada benda yang terkontaminasi.

Infeksi virus satu ini dapat ditemukan di seluruh dunia. Tetapi moluskum kontagiosum paling banyak terjadi di negara tropis. Moluskum kontagiosum diketahui dapat menyebar dengan cepat pada lingkungan padat dan kurang higienis.

Meskipun umumnya terjadi pada anak-anak, moluskum kontagiosum juga bisa terjadi pada orang dewasa. Terdapat perbedaan gejala moluskum kontagiosum pada anak-anak dan orang dewasa.

Pada anak-anak, moluskum kontagiosum dapat muncul pada area wajah, punggung, kaki, dan tangan. Sedangkan pada orang dewasa, moluskum kontagiosum dapat menyerang area genital atau kemaluan.

Gejalanya dapat berupa munculnya benjolan bulat swewarna kulit, berukuran kecil, terkadang berwarna merah. Terkadang, benjolan moluskum kontagiosum juga dapat menimbulkan rasa gatal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Moluskum Kontagiosum

Moluskum kontagiosum dapat disebabkan oleh adanya infeksi virus molluscum contagiosum, yang merupakan bagian dari virus pox. Awalnya, virus satu ini bisa masuk ke kulit lewat kelenjar rambut dan mudah menular lewat adanya kontak langsung dari kulit ke kulit.

Selain itu, moluskum kontagiosum dapat menular lewat benda yang terkontaminasi oleh virus seperti mainan maupun gagang pintu. Bila papul digaruk, virus ini dapat menyebar ke kulit yang berada di area sekitarnya.

Terlebih pada area yang lembab seperti ketiak, virus dapat lebih cepat untuk menular. Dalam hal diagnosis, dokter bisa menemukan virus moluskum kontagiosum saat melakukan pemeriksaan fisik pasiennya.

Moluskum kontagiosum menyebabkan seseorang dapat memiliki papul dengan cukup banyak. Biasanya, ukuran papul bervariasi antar dua sampai enam milimeter. Pada bagian tengah papul, benjolan seringkali memiliki isi berwarna putih, yang mana merupakan ciri khas dari moluskum kontagiosum.

Papul pada moluskum kontagiosum dapat meradang secara spontan ataupun karena trauma akibat garukan. Papul yang meradang dapat muncul dengan gambaran benjolan yang merah, dan hangat.

3 dari 4 halaman

Bagaimana Gejala Moluskum Kontagiosum?

Umumnya, moluskum kontagiosum dapat dikenali lewat beberapa gejala. Lalu, apa sajakah itu? Berikut diantaranya

1. Munculnya papul, sebuah benjolan licin dan sewarna kulit

2. Ukuran papul umumnya kecil, namun cukup bervariasi, biasanya antara 2–6 milimeter

3. Tidak gatal, namun pada beberapa kasus rasa gatal bisa timbul

4. Papul mudah menyebar ke area kulit lainnya

5. Bila pecah, akan keluar cairan putih kekuningan dari dalam papul

Moluskum kontagiosum dapat dicegah penyebarannya lewat beberapa cara. Jika sudah terinfeksi, pasien dilarang untuk menyentuh atau menggaruk papul. Hal ini dapat menyebabkan papul menyebar lebih banyak lagi pada area kulit lainnya.

Selain itu, moluskum kontagiosum juga dapat dicegah dengan tidak meminjam barang-barang pribadi seperti handuk, baju, atau sisir.

4 dari 4 halaman

Cara Obati Moluskum Kontagiosum

Kabar baiknya, moluskum kontagiosum masih bisa untuk disembuhkan. Pada orang dengan imunitas baik atau normal, moluskum kontagiosum dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu enam sampai delapan bulan.

Moluskum kontagiosum dapat sembuh dan menghilang tanpa adanya pengobatan khusus. Namun mengingat moluskum kontagiosum mudah menular, dokter biasanya akan merekomendasikan tindakan medis. Terutama untuk orang dewasa.

Tindakan medis untuk moluskum kontagiosum meliputi pengangkatan papul melalui operasi, cryotherapy, electrocautery, dan terapi laser.

Walaupun moluskum kontagiosum biasanya tidak menimbulkan gatal, pada beberapa orang dapat timbul dermatitis di sekitar papul sehingga menimbulkan rasa gatal.

Pengobatan untuk gatal karena dermatitis pada kasus moluskum kontagiosum bisa dilakukan dengan menggunakan krim atau salep hidrokortison sesuai dengan anjuran dari dokter yang bersangkutan.

Selain itu, penting untuk mengingat bahwa moluskum kontagiosum dapat menjadi berat pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, salah satunya pada pasien AIDS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.