Sukses

Mengenal Resusitasi Seperti yang Dilakukan pada Rudy Ramawy Sebelum Meninggal Dunia

Rudy Ramawy sempat resusitasi selama setengah jam sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta Dunia industri teknologi kembali berduka atas kehilangan salah satu orang yang aktif di bidangnya, Rudy Ramawy. Wakil Direktur Utama PT Multipolar Tbk (MLPL) tersebut dikabarkan meninggal dunia hari ini, Kamis 22 September 2022.

Kabar duka atas meninggalnya Rudy Ramawy juga telah dikonfirmasi oleh Head of Corporate Communication Lippo Group, Danang Kemayan Jati. Danang menyebutkan bahwa benar Rudy Ramawy telah meninggal dunia.

Berdasarkan sebuah pesan singkat yang beredar, mendiang Rudy Ramawy telah melakukan resusitasi selama setengah jam di MRCCC Siloam Hospital, Semanggi, Jakarta.

"Bagi Anda yang mengenal Rudy Ramawy, dokter kami baru saja menyatakan dia meninggal setelah resusitasi selama setengah jam di MRCCC. Dia adalah mantan kepala Google Indonesia dan bagian dari grup Lippo. Yang terpenting, pria hebat. Ini adalah berita sangat menyedihkan," tulis pesan tersebut.

Lalu, apa sebenarnya resusitasi seperti yang dilakukan pada mendiang Rudy Ramawy sebelum meninggal dunia? Berikut penjelasannya.

Mengutip laman Klikdokter pada Jumat (23/9/2022), resusitasi merupakan upaya yang dilakukan jika pasien mengalami henti jantung mendadak. Resusitasi sendiri menjadi pertolongan pertama yang harus dilakukan secepatnya.

Resusitasi jantung paru dilakukan dengan menekan dada pasien secara ritmik sebagai usaha untuk memompa jantung. Hal ini dilakukan agar darah tetap dapat mengalir ke seluruh organ di dalam tubuh.

Tindakan resusitasi juga bisa dilakukan oleh siapapun yang sudah terlatih, tak harus selalu dilakukan oleh dokter. Terutama pada momen-momen darurat seperti saat pasien henti jantung mendadak di tempat umum.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Resusitasi Bisa Selamatkan Nyawa

Resusitasi jantung paru (RJP) juga dikenal dengan sebutan Cardiopulmonary resuscitation (CPR). Tindakan satu ini telah lama terkenal sebagai pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami henti jantung.

Sejauh ini, terdapat tiga tahapan untuk melakukan resusitasi jantung paru. Seperti kompresi dada, membuka jalan napas, dan memberikan napas buatan. Memberikan napas buatan sendiri dilakukan jika individu tidak kunjung memberikan respons atau tanda pernapasan pada langkah pertama dan kedua.

Ketua bidang pelayanan medik Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita, Dr dr Basuni Radi SpJP mengungkapkan bahwa apabila penderita henti jantung tidak dapat ditolong dengan cepat dan tepat maka akan merenggut jiwa atau dapat mengalami cacat seumur hidup.

Sehingga dengan resusitasi atau bantuan hidup jantung dasar dengan baik dan tepat, maka henti jantung dapat segera diatasi.

Setidaknya, fungsi jantung paru dan otak dapat dipertahankan dan otak dapat dijaga dengan baik, karena suplai darah ke otak dapat terpelihara selama dilakukan bantuan sampai bantuan lanjutan tiba.

3 dari 4 halaman

Bantu Pasien Henti Jantung dengan Cepat

Mengutip laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu pasien yang mengalami henti jantung. Berikut diantaranya.

1. Pastikan kondisi orang yang mengalami hilang kesadaran. Periksa penderita dengan memanggil menggunakan nada cukup keras disertai tepukan pada bahu maupun dada.

2. Jika tidak terdapat respons pada penderita, periksa nadi karotis, yakni memeriksa nadi pada leher sebelah kanan atau kiri. Cara mudah meraba nadi karotis adalah menggunakan dua jari, awal letakkan pada jakun (jika penderita laki-laki) atau yang setinggi itu jika penderita adalah perempuan, kemudian geser jari ke arah kanan atau kiri hingga sebelum teraba otot sternocleidomastoideus. Raba selama 10 detik dan pastikan apakah terdapat nadi.

3. Jika tidak terdapat nadi karotis, maka segera hubungi bantuan medis di nomor 119, kenali apakah disekitar anda terdapat alat automated external defibrillator (AED). Jika tidak terdapat alat tersebut segera lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).

4. Resusitasi jantung paru dimulai dengan tahap awal membuka jalan napas penderita dengan menengadahkan kepala penderita, selanjutnya dilakukan kompresi dada disertai tekanan dengan kekuatan penuh serta berirama di setengah bawah dari tulang dada.

4 dari 4 halaman

Mengenal Rudy Ramawy

Nama Rudy Ramawy sendiri tidak asing di kalangan pelaku industri teknologi. Menurut data himpunan Saham Liputan6.com, nama Rudy Ramawy cukup terkenal sejak ia menjabat sebagai Country Director Google Indonesia pada 2012-2015.

Rudy Ramawy sendiri mengawali kariernya sebagai Brand Marketing Procter & Gamble (P&G) pada 1994-1997. Ia lalu menjabat Marketing & Sales Director Marketing & Sales Director Sony Music Entertainment pada 1997—1999.

Selanjutnya, Rudy Ramawy pernah memegang posisi Managing Director di Warner Music Group pada tahun 1999-2002. Setelahnya, ia kembali lagi menjadi Direktur UTama Sony Music Entertainment.

Setelah keluar dari industri musik, Rudy Ramawy menjadi Chief Marketing Officer di PT AXIS Telekom Indonesia. Ia juga pernah bergabung dengan MNC grup sebagai Direktur - Programming & Production , Director -Sales & Marketing (prior) RCTI.

Karier Rudy Ramawy juga meluas. Ia pun sempat menjadi board of member sejumlah perusahaan berbasis digital, seperti Ruangguru, Sociolla, dan OVO.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.