Sukses

Ngomongin Duit Sama Pasangan Bisa Bikin Enggak Nyaman, Kenapa Ya?

Ada beberapa penyebab yang bisa berkontribusi dibalik ketidaknyamanan untuk membicarakan soal uang.

Liputan6.com, Jakarta - Membicarakan soal uang atau finansial bersama pasangan bisa jadi salah satu hal yang memicu ketidaknyamanan. Anda mungkin salah satu yang pernah mengalaminya.

Ternyata penyebabnya pun beragam. Hal tersebut berkaitan dengan apa yang selama ini diwakili oleh uang. Mulai dari status sosial ekonomi, sistem kepercayaan, perilaku sehari-hari, kekuasaan, hingga nilai.

Sikap Anda terhadap uang tersebutlah yang seringkali mencerminkan bagaimana Anda tumbuh dewasa dan berpikir soal uang. Itulah mengapa membicarakan soal uang bersama pasangan jadi hal yang penting, terutama bila hubungan hendak mengarah ke jenjang yang lebih serius.

Sebuah survei yang dilakukan oleh eMoney sendiri menemukan bahwa hampir 43 persen partisipannya merasa stres, malu, atau bingung ketika berbicara soal keuangan pribadi. Bahkan, 20 persen diantaranya mengaku tidak pernah bicara soal uang pada orang lain.

"Sulit membicarakan soal uang memang umum terjadi, termasuk pada saya. Saya dibesarkan di lingkungan dimana diskusi soal uang selalu dilakukan diam-diam, dan sedikit memalukan untuk diceritakan. Hal tersebut akhirnya terbawa hingga pada hubungan percintaan saya," ujar terapis keluarga dan pernikahan Talia Bombola mengutip Elite Daily, Minggu (4/9/2022).

Talia mengungkapkan, belajar untuk membahas uang secara sehat menjadi penting. Hal tersebut lantaran dengan menghindari pembicaraan tersebut sebenarnya dapat menciptakan konflik di kemudian hari. 

"Itu adalah bagian dari kehidupan, dan semakin banyak Anda membicarakannya dengan pasangan, akan semakin mudah kedepannya," kata Talia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kapan Waktu yang Tepat Bicarakan Uang?

Menurut Talia, membangun kebiasaan finansial yang baik dan sehat pun dapat dilakukan secara santai maupun seserius yang Anda dan pasangan inginkan.

Membicarakan soal uang pun dapat dilakukan lebih sering dan lebih awal. Hal tersebut lantaran pembicaraan tentang uang akan semakin mudah bila sudah sering dilakukan bersama-sama.

Pendapat selaras disampaikan oleh psikolog klinis sekaligus penulis Date Smart and Joy from Fear, Dr Carla Manly.

Menurutnya, membicarakan soal uang akan menambah komitmen pada pasangan dan bisa menjadi peluang yang besar untuk mengatasi masalah keuangan yang mungkin muncul.

"Meskipun percakapan seperti itu seringkali menantang dan menimbulkan kecemasan, itu dapat membangun kepercayaan pada pasangan dan memungkinkan Anda untuk memutuskan apakah melanjutkan hubungan kedepannya atau tidak," kata Carla.

3 dari 4 halaman

Mulailah dari Percakapan Ringan

Lebih lanjut menurut Carla, percakapan soal yang dapat dilakukan dengan kecil nan sederhana. Anda bisa memulainya lewat bercerita bahwa Anda tidak suka menghabiskan terlalu banyak uang untuk suatu hal.

"Penting untuk jujur tentang apa yang Anda pilih untuk ceritakan dan tidak. Namun dalam hal tujuan keuangan, kebiasaan berbelanja, menyiapkan anggaran, utang, bahkan liburan dan alokasi pengeluaran penting untuk dibicarakan bersama," ujar Carla.

Secara baik atau buruk, uang memang memengaruhi segalanya. Talia mencatat bahwa keuangan dapat berdampak langsung pada kualitas hubungan, terutama jika Anda dan pasangan memiliki pandangan keuangan yang sangat berbeda.

"Misalnya saja, Anda ingin berbelanja secara royal. Tetapi pasangan Anda tidak ingin Anda menghabiskan terlalu banyak uang. Memahami dan menegosiasikan perbedaan inilah yang dapat membantu meredakan ketegangan di kemudian hari," ujar Talia.

4 dari 4 halaman

Bagaimana Jika Muncul Perselisihan?

Menurut Carla, ketidakcocokan dalam praktik keuangan sebenarnya tidak harus menjadi akhir dari hubungan. Namun penting untuk berusaha mengelola itu dalam praktiknya.

"Jika Anda atau pasangan bersikap tidak jujur atau menolak untuk membicarakan masalah keuangan secara terbuka, maka perhatikan hal tersebut. Itu bisa menjadi tanda bahaya baik sekarang atau nanti," kata Carla.

Talia menambahkan, ada banyak hal yang bisa dikompromikan bila memang pasangan menginginkan adanya kontribusi yang setara soal keuangan. Hal tersebut berkaitan jika salah satu pasangan menginginkan kontribusi keuangan yang adil.

Begitupun menurut Carla, pembuatan anggaran bersama untuk tujuan keuangan yang Anda dan pasangan ingin capai merupakan tahapan yang sehat.

"Ini adalah kebiasaan yang sehat dan menguntungkan masing-masing pihak. Jadi Anda dan pasangan tidak perlu saling membatasi, karena sudah ada patokan jelas dan selaras soal apa yang Anda berdua ingin capai," kata Carla.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.