Sukses

Kenali, Sejumlah Gejala Anak dengan HIV

Secara umum, anak memang memiliki kecenderungan mudah sakit karena daya tahan tubuh masih belum sempurna. Nah, pada anak dengan HIV kalau sakit biasanya kondisinya lebih berat.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satgas HIV Pengurus Besar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Endah Citraresmi mengatakan virus HIV membajak sel CD4 yang berpengaruh terhadap pertahahan tubuh manusia. Hal ini membuat sistem kekebalan tubuh pincang pada anak dengan HIV. Alhasil, anak kena HIV jadi mudah sakit.

"CD4 ini sel yang berpengaruh besar terhadap pertahanan tubuh, maka gejala utamanya adah CD4 rendah. Maka dari itu, anak dengan HIV mudah sakit," kata Endah.

Secara umum, anak memang memiliki kecenderungan mudah sakit karena daya tahan tubuh masih belum sempurna. Nah, pada anak dengan HIV kalau sakit biasanya kondisinya lebih berat.

"Misalnya anak-anak yang lain batuk pilek, kalau anak HIV bisa sampai pneumonia," contoh Endah.

Lalu, anak dengan HIV bisa terinfeksi kumah yang seharusnya tidak menimbulkan masalah pada anak sehat. Namun, pada anak dengan HIV kehadiran kuman itu bisa membuat kondisi kesehatannya menurun. Contohnya parasit dan jamur.

"Patokannya adalah kalau anak sering sakit tidak lazim, kalau sakit kondisi lebih berat dan bolak balik, harus curiga ya," kata Endah.

Dalam praktiknya, Endah juga kerap menemui anak dengan HIV sering datang dengan jamur di mulut. Lalu, kerap mengalami diare dalam waktu lama. Alhasil, kondisi sakit yang berulang membuat anak dengan HIV alami gizi kurang dan buruk.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perbedaan Gejala HIV pada Anak dengan Dewasa

Gejala pada anak biasanya lebih berat ketimbang dewasa. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh anak belum terbentuk sempurna.

"Pada orang dewasa, saat terinfeksi daya tahan tubuhnya masih baik. Namun, pada anaka-anak daya tahan tubuh belum matang," papar Endah.

 

3 dari 4 halaman

HIV Tidak Bisa Disembuhkan

Hingga detik ini ahli di seluruh dunia belum bisa mengatakan bahwa HIV bisa disembuhkan.

“Kalau konotasinya ‘sembuh’ ini artinya selesai, tidak ada lagi virusnya dan sudah tidak berobat. Sedangkan, penanganan HIV adalah menurunkan, menekan jumlah virus serta menghambat replikasi virus.”

Virus HIV menyerang berbagai sel dan salah satu sel terpenting yang dimasuki untuk dibajak oleh virus ini adalah sel CD4. Ini adalah sel limfosit yang punya peran sangat penting dalam pertahanan tubuh atau sistem imun.

“Jadi dia membajak sel CD4 kemudian berkembang biak. Nah, obat yang diberikan hanya bisa menekan replikasi virus. Ada virus yang masih bisa bersembunyi, tidak terjangkau oleh obat. Dan begitu obatnya dihentikan, virus ini akan bertambah banyak.”

Banyak ahli yang mengatakan bahwa HIV adalah virus paling pintar karena dapat bermutasi dan membuat obat tidak mempan jika sempat diputus.

Maka dari itu, obat harus dikonsumsi setiap hari seumur hidup dan tidak boleh putus.

4 dari 4 halaman

Pengobatan Baik, Anak dengan HIV punya

Endah Citraresmi mengatakan, meski terkena HIV, anak masih bisa memiliki masa depan yang baik.

Anak yang mendapatkan obat, virusnya akan tersupresi artinya sudah tidak terdeteksi lagi,” kata Endah dalam konferensi pers virtual, Jumat (2/9/2022).

Ia menambahkan, tidak terdeteksi bukan berarti virusnya hilang. Namun, alat sudah tidak bisa mendeteksi virusnya. Jika demikian, maka sistem kekebalan tubuh anak akan pulih.

“Tentu pertahanan tubuhnya akan normal kembali sehingga dia tidak lagi terkena infeksi bolak-balik. Sehingga dia bisa tumbuh, bisa berkembang seperti anak-anak lain.”

“Banyak pasien saya yang sekolah, pintar, ada yang jadi ketua OSIS. Sebenarnya potensinya baik asal pengobatannya baik.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini