Sukses

Indonesia Sudah Pesan 2 Ribu Vaksin Cacar Monyet dari Denmark

Sebanyak 2.000 dosis vaksin cacar monyet sudah dipesan dari Denmark.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sudah memesan 2.000 dosis vaksin cacar monyet (monkeypox) dari Denmark. Vaksin cacar monyet dengan merek dagang bernama JYNNEOS Vaccine tersebut dipesan dari perusahaan bioteknologi Bavarian Nordic.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, pemesanan vaksin cacar monyet dibantu oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Denmark. Upaya ini termasuk bagian dari strategi penanganan wabah monkeypox.

"Dari segi vaksinasi, kami sudah pesan vaksinnya 2.000 dosis dari Bavarian Nordic dibantu dengan KBRI Denmark. Karena ada vaksin monkeypox di sana," ujar Budi Gunadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI yang disiarkan dari Komplek Parlemen Senayan, Jakarta secara virtual pada Selasa, 30 Agustus 2022.

Sebagai informasi, JYNNEOS Vaccine yang dikembangkan Bavarian Nordic telah mengantongi izin darurat penggunaan (Emergency Use Authorization/EUA) dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) pada 4 Agustus 2022. Pada tanggal yang sama, otoritas AS langsung memberikan vaksin itu kepada kelompok usia dewasa yang berisiko terkena cacar monyet.

Selanjutnya, penggunaan izin darurat vaksin cacar monyet JYNNEOS di AS juga berpeluang diberikan kepada lebih banyak orang untuk diobati dengan dosis yang lebih kecil. Caranya, dengan memberikannya kepada orang dewasa secara intradermal, yang hanya membutuhkan seperlima dari volume injeksi.

Izin penggunaan darurat JYNNEOS Vaccine dari FDA turut memungkinkan pemberian vaksin monkeypox kepada individu di bawah 18 tahun yang berisiko tinggi terkena cacar monyet. Dalam aturan pemberian, penyuntikan dilakukan sebanyak dua dosis, yang harus diberikan dengan jeda selang empat minggu dari suntikan pertama.

“Dalam beberapa pekan terakhir, virus cacar monyet terus menyebar dengan kecepatan yang membuat pasokan vaksin kami saat ini jelas tidak akan memenuhi permintaan saat ini,” kata FDA Commissioner Robert Califf, dikutip dari Pharmaceutical Technology, Rabu (31/8/2022).

“FDA dengan cepat mengeksplorasi opsi lain untuk memfasilitasi akses vaksin untuk semua individu yang terkena dampak. Dengan meningkatkan jumlah dosis yang tersedia, lebih banyak individu yang ingin divaksinasi terhadap cacar monyet sekarang akan memiliki kesempatan untuk melakukannya."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2 Produk Obat/Vaksin Monkeypox

Deklarasi monkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat membuat FDA dapat mengeluarkan izin darurat lebih lanjut untuk penggunaan vaksin atau terapi.

Ada dua produk obat dan vaksin monkeypox di pasaran Uni Eropa/AS/Inggris, JYNNEOS Vaccine Bavarian Nordic dan anti-infective tecovirimat yang dikembangkan SIGA Technologies (New York City, NY, AS). Jepang juga menyetujui vaksin pada Juli 2022 dipasarkan oleh KM Biologics Co (Kumamoto, Jepang).

Pada 26 Juli 2022, FDA memperpanjang lisensi biologis untuk JYNNEOS yang memungkinkan pembuatan tambahan di salah satu pabrik Bavarian Nordic.

European Medicines Agency (EMA) memperluas indikasi yang disetujui untuk Imvanex – versi vaksin JYNNEOS – untuk memasukkan monkeypox pada 22 Juli, tetapi dosisnya “tidak segera tersedia,” menurut pernyataan resmi EMA.

"Karena kekurangan ini, negara-negara anggota Uni Eropa telah membeli 110.000 dosis JYNNEOS, yang dibuat untuk pasar AS. Ada perbedaan kecil dalam proses pembuatan dan spesifikasi kualitas antara berbagai izin edar di berbagai wilayah, yang disebabkan oleh perbedaan dalam kumpulan data, tetapi tidak memengaruhi kualitas akhir vaksin."

Adapun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan monkeypox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada 23 Juli 2022.

3 dari 4 halaman

Penggunaan JYNNEOS di AS

Hari ini, Food and Drug Administration (FDA) mengumumkan telah menyetujui suplemen lisensi biologis untuk V dan disetujui untuk mencegah cacar dan cacar monyet.

Berkaitan dengan persetujuan EUA aksin JYNNEOS, yang diproduksi oleh Bavarian Nordic, U.S. Department of Health and Human Services Secretary (HHS) Xavier Becerra mengeluarkan pernyataan berikut:

Keputusan izin EUA oleh FDA ini merupakan langkah maju yang penting dalam rencana kami untuk memperkuat dan mempercepat respons cacar monyet, yang mencakup pendistribusian vaksin yang aman dan efektif kepada mereka yang berisiko tinggi terkena cacar monyet.

Pemeriksaan dan persetujuan yang dipercepat oleh FDA atas kemampuan Bavarian Nordic menandakan bahwa 786.000 dosis vaksin tambahan sekarang tersedia untuk digunakan di AS. HHS bekerja untuk membuat dosis ini tersedia untuk negara bagian dan yurisdiksi sesegera mungkin untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Penanganan wabah cacar monyet secara agresif adalah prioritas penting bagi HHS. Dalam beberapa hari setelah kasus AS pertama, kami mengaktifkan respons multi-cabang, secara signifikan meningkatkan pasokan dan distribusi vaksin, memperluas akses ke tes, membuat perawatan tersedia secara gratis, dan mensosialisasikan masyarakat tentang langkah-langkah untuk mengurangi risiko infeksi.

Kami akan terus mempercepat dan memperkuat respons kami dalam beberapa hari mendatang, dan akan bekerja dengan mitra di lapangan, komunitas, dan internasional untuk memerangi virus ini dan melindungi mereka yang berisiko. Saya memuji seluruh tim FDA atas kerja tak kenal lelah mereka dalam membuat vaksin tambahan ini tersedia secepat mungkin sambil memastikannya memenuhi standar kualitas dan keamanan tertinggi.

4 dari 4 halaman

Jenis Vaksin Cacar Monyet

Ketua Satuan Tugas atau Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Hanny Nilasari, SpKK mengatakan, vaksin cacar monyet tidak untuk populasi massal, melainkan untuk populasi kontak erat.

“Vaksin ini (cacar monyet) bisa mengakomodasi untuk seluruh populasi yang memiliki kontak erat. Vaksin cacar monyet sendiri tidak diindikasikan untuk diberikan secara massal,” kata Hanny usai acara Peresmian "Gedung dr. R. Soeharto" Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) di Gedung PB IDI, Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Ada dua jenis vaksin cacar monyet, yakni post-exposure (perawatan darurat setelah terpapar) dan pre-exposure (untuk pencegahan penularan).

“Memang kami sendiri dari PB IDI sedang melakukan konsolidasi untuk memberikan rekomendasi tentunya vaksin yang terbaik untuk dipilih oleh Kementerian Kesehatan.”

Sejauh ini, lanjut Hanny, belum ada vaksin cacar monyet yang direkomendasikan karena divisi tata laksana masih akan berkonsolidasi dan memfinalisasi hasil kajiannya di pekan ini.

“Mudah-mudahan, di hari Jumat, saya bisa memberikan update apa yang kami rekomendasikan untuk Kementerian Kesehatan. Untuk vaksin generasi pertama tidak diindikasikan, sehingga sekarang sekarang sedang dalam kajian kami adalah vaksin generasi kedua dan ketiga," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.