Sukses

Sah, Ini Nama Baru Vaksin Merah Putih Unair-Biotis dan Vaksin BUMN dari Jokowi

Nama baru Vaksin Merah Putih Unair-Biotis dan Vaksin BUMN yang diberikan Jokowi resmi diumumkan.

Liputan6.com, Jakarta Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia serta Vaksin COVID-19 BUMN hasil kerja sama BUMN Farmasi, PT Bio Farma dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat (AS) rupanya sudah punya nama baru.

Nama baru kedua vaksin COVID-19 yang diproduksi dalam negeri di atas, menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Penny K. Lukito, sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Nama baru itu pun disiapkan oleh Jokowi sendiri.

"Saya sangat bangga sekali untuk produksi vaksin dari dalam negeri. Jadi, namanya 'Indovac' untuk Vaksin BUMN," ucap Penny saat konferensi pers Lokakarya Pemanfaatan Teknologi Pengembangan Obat dan Vaksin COVID-19 untuk Mendukung Pembangunan Ekosistem Kemandirian Obat dan Vaksin Dalam Negeri di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta pada Jumat, 26 Agustus 2022.

"Yang kedua adalah Vaksin Merah Putih (Unair - Biotis) dengan platform inactivated virus, namanya 'Inavac'. Dua-duanya (nama baru) sudah disetujui oleh Presiden juga saya kira."

Pengembangan Vaksin Merah Putih Unair - Biotis menggunakan platform inactivated virus yang direncanakan merekrut 4.005 subjek. Vaksin ini dikembangkan dari hulu atau awal tahapan pengembangan vaksin baru dengan menggunakan Virus SARS-CoV-2 yang diisolasi dari pasien COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur.

Untuk Vaksin BUMN Indovac juga masuk uji klinik fase 3 yang dikabarkan hampir rampung. Hingga 1 Agustus 2022, uji klinik Vaksin COVID-19 BUMN masih berjalan dan optimis akan selesai sesuai jadwal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Nama Vaksin Sudah Ada Sebulan Lalu

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan, nama 'Indovac' untuk Vaksin COVID-19 BUMN sebenarnya sudah diberikan Jokowi sebulan lalu.

"Kita lagi kembangkan vaksin COVID-19, sementara namanya vaksin BUMN, tapi sebulan lalu sudah dikasih nama oleh Presiden, namanya Indovac," ungkapnya dalam acara Ngopi BUMN di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (22/8/2022).

Vaksin produksi BUMN ditargetkan akan memeroleh izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari BPOM RI pada awal September 2022 mendatang.

Honesti menerangkan, vaksin Indovac menggunakan platform berbasis rekombinan. Pengembangan vaksin COVID-19 sendiri merupakan hasil kerja sama dengan Baylor University College of Medicine dalam penyediaan seed (15 persen) dan dikembangkan di Bio Farma (85 persen).

"Kita sudah hampir selesai registrasi di BPOM, hasilnya sih Alhamdulillah," bebernya.

Proses uji klinik vaksin Indovac melibatkan sekitar 3.000 relawan. Saat ini, sedang menjalani uji klinik fase 3.

"Jadi, Insya Allah, mudah-mudahan awal atau pertengahan September kita akan segera dapet EUA dari Badan POM. Sehingga Indonesia nanti benar-benar mandiri produk sendiri," pungkas Honesti.

3 dari 4 halaman

Vaksin Indovac Berbayar

Honesti Basyir membuka kemungkinan Vaksin BUMN Indovac menjadi berbayar. Pertimbangan ini melihat apabila status pandemi telah dicabut.

Artinya, kebutuhan vaksin COVID-19 ke depannya tak lagi bergantung pada program yang dijalankan oleh pemerintah seperti saat ini. Maka, kedudukan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri dimungkinkan berbayar sebagaimana vaksin rutin pada umumnya.

Meski begitu, Honesti memastikan, untuk saat ini, Vaksin BUMN Indovac gratis untuk masyarakat. Pemerintah masih akan menanggung biayanya dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Itu gratis, Pemerintah yang bayar jadi dari APBN, masyarakat bisa menikmati," ujarnya.

Selain itu, Honesti menerangkan adanya kemungkinan status 'pandemi' akan berakhir pada 2023 mendatang, namun produksi vaksinnya akan tetap berjalan. Diperkirakan pula skala produksinya tidak akan sebanyak seperti saat ini.

4 dari 4 halaman

Uji Klinik Fase 3 Vaksin Inavac

Terkait perkembangan Vaksin Merah Putih Unair - Biotis Inavac, peneliti utama uji klinis Vaksin Merah Putih Unair Dominicus Husada mengatakan, pelaksanaan uji klinik fase 3 masih berlangsung hingga enam bulan ke depan.

Saat ini para subjek atau relawan sudah masuk penyuntikan kedua. ”Penyuntikan dosis kedua ini masih bertahap. Sebab, jumlah subjeknya sangat banyak,” katanya pada 11 Agustus 2022.

Pusat uji klinik Vaksin Merah Putih platform Unair berada di RSUD dr Soetomo. Namun, untuk menyukseskan pelaksanaan uji klinik fase 3 Vaksin Merah Putih platform Unair, ada empat rumah sakit yang menjadi mitra pelaksana uji klinik.

Ada Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), RSUD dr Soebandi Jember, RSUD dr Saiful Anwar Malang, dan RS Paru Jember. Sejauh ini, pelaksanaan uji klinik fase 3 sesuai dengan harapan. Pada penyuntikan vaksin dosis pertama, semua berjalan dengan lancar.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami para relawan masih terbilang wajar. Setelah injeksi kedua tuntas, tim peneliti baru bisa melakukan pemeriksaan laboratoriumnya. Tahapan tersebut sekaligus untuk melihat imunogenisitas atau antibodi.

”Proses uji klinik fase 3 ini membutuhkan waktu enam bulan,” ucap Dominicus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.