Sukses

Anak Mulai Fase MPASI, Pesan Dokter: Pelan-Pelan, Enggak Usah Buru-Buru

Orangtua diharap pelan-pelan dan sabar saat menemani anak di fase MPASI atau pemberian makanan pendamping ASI

Liputan6.com, Jakarta - Bagi orangtua, ketika anak sudah mulai masuk ke fase mengonsumsi makanan padat yakni Makanan Pendamping Air Susu Ibu atau MPASI bisa bikin deg-degan. Beberapa anak ada yang melepeh, mlengos, dan ogah makan makanan yang disajikan.

Terkait hal ini, dokter spesialis anak Tumpal Andreas mengingatkan orangtua agar terus sabar mendampingi anak, ingat bahwa ia sedang belajar makan.

"Makan itu sama seperti sekolah. Belajar makan itu harus step by step," kata Andreas dalam Healthy Monday Tips Ampuh Siasati Anak Bosan Makan pada Senin, 22 Agustus 2022.

Ia mengingatkan agar orangtua pelan-pelan, sabar, dan tidak perlu buru-buru meminta anak jago makan.

"Prinsipnya, ajarkan anak makan dengan pola makan yang baik supaya nanti di atas setahun sudah bisa makan makanan kelurga," kata dokter yang sehari-hari praktik di RS EMC Pekayon, Bekasi.

Ketika anak tidak suka makanan yang disajikan ibu atau ayah, lanjut Andreas, belum tentu ia benar-benar tidak suka. Mungkin saja ia sedang belajar mengenali rasa tersebut.

Ingat kembali bahwa anak sedang belajar makan. Perkenalkan makanan tersebut beberapa kali baru ketahuan apakah ia suka atau tidak suka dengan makanan tersebut.

"Kadang anak enggak bisa sekali makan makanan itu langsung suka. Butuh waktu proses," kata Andreas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perkenalkan 12 Kali

Bila menurut studi butuh waktu memperkenalkan makanan baru hingga 12 kali baru diketahui anak menyukai makanan tersebut atau tidak.

"Ingat anak baru belajar makan, ketika ada makanan baru belum tentu langsung suka. Tapi kalau sering dikasih lagi dan lagi, bisa saja dia suka," kata dokter spesialis anak RS EMC Sentul Jawa Barat, Amy Diana Ruth Oppusunggu di kesempatan yang sama 

Amy mengingatkan bahwa paling tidak butuh waktu sekitar tiga bulan untuk lidah manusia mempelajari rasa dari makanan baru.

 

3 dari 4 halaman

Kunci Makan: Terapkan Feeding Rules Sedari Awal MPASI

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi gerakan tutup mulut (GTM) alias mogok makan yakni dengan menerapkan feeding rules atau aturan makan sedari kali pertama memberikan MPASI.

"Sebaiknya sejak awal memberikan MPASI sudah dijalankan feeding rules dengan baik," kata dokter spesialis anak RS EMC Alam Sutera, Andina Chrisnawati.

Apa saja sih feeding rules?

1. Jadwal makan

Perlu dibuat jadwal makan untuk anak. Orangtu membantu membuatkan jadwal makan untuk anak seperti kapan sarapan lalu minum susu atau makan camilan lalu makan dan begitu seterusnya.

"Jadwal makan dibuat agar lambung punya kesempatan untuk kosong, ketika kosong makan akan timbul siyal lapar. Ketika anak merasa lapar berarti saat diisi," kata Andina di kesempatan yang sama.

2. Batasi waktu makan maksimal 30 menit

Bila anak tidak mau makan, hentikan saja di menit ke 30. "Kenapa? Ketika sudah lewat 30 menit, anak sudah enggak mood makan, enggak konsentrasi lagi," katanya.

Jika tetap dipaksa makan, ujung-ujungnya bisa membuat anak trauma makan. Bila anak trauma, hal itu bisa berujung anak mogok makan.

Bila belum ada 30 menit tapi dia tidak menunjukkan keinginan untuk makan, sebaiknya akhiri juga. Lalu, 1-2 jam kemudian coba ditawarkan kembali. Mungkin tadi dia memang belum lapar.

 

4 dari 4 halaman

Tidak Ada Distraksi saat Makan

Saat makan, pastikan anak fokus sedang makan. Tidak sambil nonton handphone, nonton televisi atau bermain atau berjalan-jalan. Pastikan saat makan anak duduk di high chair atau kursi makannya.

d. Ciptakan lingkungan makanan yang menyenangkan

Ciptakan suasana makan yang seru, seperti makan bersama dengan anggota keluarga yang lain. "Selain itu perhatikan juga rasa makanan, pastikan enak. Lalu ada juga variasi makanan, tujuannya agar mood makan anak bagus," saran Andina.

Bila feeding rules ini disiplin dijalankan, diharapkan tidak muncul makan gangguan makan dan tidak menimbulkan trauma makan bagi si anak. Sehingga, ia bisa makan dengan senang dan lahap.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.