Sukses

Update COVID-19 Hari Ini 12 Agustus 2022: Kasus Positif Tambah 6.091, Sembuh 5.226, Meninggal 18

Kasus COVID-19 kembali mengalami lonjakan. Hari ini, Jumat 12 Agustus 2022 penambahan kasus positif tercatat sebanyak 6.091.

Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 kembali di angka 6 ribuan. Hari ini, Jumat 12 Agustus 2022 penambahan kasus positif tercatat sebanyak 6.091.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 6.273.228.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 5.226 sehingga akumulasinya menjadi 6.062.463.

Kasus meninggal juga mengalami penambahan. Hari ini penambahannya sebanyak 18 sehingga akumulasinya menjadi 157.189 kasus.

Kasus aktif juga mengalami penambahan sebanyak 847 sehingga totalnya menjadi 53.576.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 118.946 dan suspek sebanyak 7.050.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi dengan penambahan kasus positif terbanyak. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

-DKI Jakarta hari ini melaporkan 2.858 kasus baru dan 2.555 orang sembuh. Artinya, provinsi ini menjadi penyumbang terbanyak di Indonesia.

-Jawa Barat menyusul dengan 1.194 kasus positif baru dan 820 pasien dinyatakan sembuh.

-Banten di peringkat ketiga dengan 638 kasus baru dan 728 orang sembuh dari COVID-19.

-Jawa Timur 428 kasus konfirmasi baru dan 423 pasien telah sembuh.

-Jawa Tengah 238 kasus baru dan 111 orang sembuh dari COVID-19.

Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus di angka satuan dan puluhan. Namun, masih ada beberapa provinsi tanpa penambahan kasus positif sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Bengkulu, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Laporan Sebelumnya

Di hari sebelumnya, yakni pada Kamis 11 Agustus 2022 penambahan kasus positif tercatat sebanyak 5.532.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus COVID-19 menjadi 6.267.132 terhitung sejak Maret 2022.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 4.824 sehingga akumulasinya menjadi 6.057.237.

Sayangnya, kasus meninggal juga terus menunjukkan penambahan. Kemarin kasus kematian akibat COVID-19 bertambah 22 sehingga akumulasinya menjadi 157.171.

Kasus meninggal terbanyak dilaporkan dari Jakarta dengan 5 kematian disusul oleh Bali dengan 4 pasien meninggal dunia.

Kasus aktif juga bertambah sebanyak 686 sehingga totalnya menjadi 52.729.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 123.519 dan suspek sebanyak 54.494.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus baru terbanyak di 5 provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali.

-DKI Jakarta melaporkan 2.218 kasus positif baru dan 2.381 pasien sembuh. Seperti biasa, provinsi ini menjadi penyumbang kasus terbanyak di Indonesia.

-Jawa Barat menyusul dengan penambahan 1.296 kasus baru dan 746 orang sembuh.

-Banten di peringkat ketiga dengan 695 kasus konfirmasi baru dan 363 orang sembuh dari COVID-19.

-Jawa Timur 466 kasus baru dan 483 pasien dinyatakan sembuh.

-Bali 142 kasus baru dan 155 orang sembuh.

Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus di angka satuan dan puluhan. Namun, masih ada tiga provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Bengkulu, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

98 Persen Penduduk Punya Antibodi

Belum lama ini, hasil survei serologi menunjukkan bahwa 98,5 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19. Kendati demikian, kasus kematian akibat COVID-19 masih menunjukkan penambahan.

Terkait hal ini Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan bahwa herd immunity atau kekebalan kelompok ibarat sebuah payung. Bila dipakai ramai-ramai dalam kondisi hujan rintik-rintik pun pasti ada yang di pinggir menjadi basah.

Demikian pula di tengah herd immunity yang tinggi ada beberapa orang yang tak terlindungi sepenuhnya. Wiku mengatakan setidaknya ada 4 kelompok yang mengisi daftar angka kematian yakni:

-Lansia tanpa atau dengan booster tapi sudah menurun imunitasnya

“Lansia normal mulai menurun imunitas dari vaksin COVID setelah 3 bulan, dewasa normal setelah 6 bulan,” kata Wiku dalam pesan tertulis dikutip Jumat (12/8/2022).

-Komorbid atau orang yang memiliki penyakit penyerta baik lansia maupun dewasa muda

-Imunitas individualnya fluktuatif dan sedang menurun, kurang istirahat, olahraga tidak teratur

-Tidak konsisten disiplin protokol kesehatan terutama menggunakan masker dan hand sanitizer atau cuci tangan.

 “Maka empat kelompok atau kombinasinya inilah yang menjadi kelompok pengisi bed (tempat tidur) rumah sakit dan terbilang dalam daftar angka kematian,” ujar Wiku dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (12/8/2022).

4 dari 4 halaman

Kematian Tetap Bertambah

Meski antibodi sudah tinggi, angka kematian terus mengalami penambahan.

Menurut data harian sebaran COVID-19 hari ini, 12 Agustus 2022 pukul 12.00 angka kematian bertambah 18 sehingga  akumulasinya menjadi 157.189 kasus.

Sedangkan menurut COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 104, minggu lalu (1-7 Agustus) Indonesia melaporkan 102 kematian akibat COVID-19.

Ini menunjukkan bahwa 98,5 persen masyarakat memiliki antibodi tak menjamin kasus kematian turun begitu saja.

Mengenai hal ini, Wiku mengatakan, sebuah hasil survei tergantung dari metode dan sampel untuk secara maksimal dapat menggambarkan keterwakilan yang diupayakan di sebuah populasi, dengan berbagai keterbatasan yang ada.

Diketahui, angka 98 persen populasi memiliki imunitas merupakan hasil sero survei yang dilakukan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Tim Pandemi COVID-19 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI).

Menurut anggota tim peneliti FKM UI Iwan Ariawan, sero survei ini dilakukan di 100 kabupaten/kota di 34 provinsi, dengan menyasar 20.501 responden. Namun, dari jumlah tersebut pihaknya hanya berhasil melakukan survei pada sekitar 84,5 persen sampel.

Artinya, seperti yang dikatakan Wiku bahwa sero survei masih memiliki berbagai keterbatasan salah satunya pada sampel yang tidak 100 persen. Hal ini kemudian memengaruhi keterwakilan di populasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.