Sukses

Kenali 6 Mitos Vitamin C, Selain Bisa Bikin Badan Melar

Berikut daftar mitos-mitos beserta fakta terkait vitamin C.

Liputan6.com, Jakarta - Vitamin C atau asam askorbat adalah nutrisi penting bagi tubuh. Vitamin yang larut dalam air ini harus dikonsumsi setiap hari melalui makanan atau tambahan suplemen karena tubuh tidak dapat menyimpannya secara memadai.

Vitamin C digunakan oleh tubuh untuk mengendalikan infeksi, menyembuhkan luka. Hal ini juga diperlukan oleh tubuh untuk memproduksi kolagen, bagian penting dari jaringan ikat yang terdiri dari sistem saraf, tulang, tulang rawan, darah dan lain-lain. Vitamin C juga penting dalam pembuatan beberapa hormon dalam tubuh.

Pria dewasa harus mengonsumsi 90 mg vitamin C setiap hari dan wanita dewasa harus mengonsumsi 75 mg. Perokok perlu mengonsumsi lebih banyak vitamin C daripada yang lain karena merokok menghabiskan kadar vitamin C dalam tubuh.

Alasan-alasan tersebut membuat banyak orang mengonsumsi vitamin C, baik dari makanan maupun suplemen. Namun, ada beberapa mitos seputar vitamin ini yang memengaruhi tingkat konsumsi vitamin.

Berikut mitos-mitos seputar vitamin C seperti dikutip dari Times of India pada Rabu, 10 Agustus 2022.

Vitamin C Adalah Obat untuk Flu Biasa

Ini mitos terbesar yang berkaitan dengan penggunaan vitamin C. Itulah mengapa suplemen vitamin C banyak dikonsumsi selama awal pandemi COVID-19.

Ketika COVID-19 menjadi pandemi dan semua orang mengetahui gejalanya, orang-orang mulai mengonsumsi suplemen vitamin C yang dijual bebas tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Vitamin C meningkatkan kekebalan tetapi tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa itu adalah obat untuk flu biasa.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Jeruk Adalah Sumber Vitamin C Terbesar

Tidak! Setiap buah atau sayuran yang terasa asam dianggap sebagai sumber vitamin C yang baik. Meskipun ini sebagian benar, faktanya paprika memiliki lebih banyak vitamin C daripada makanan yang terasa asam seperti jeruk dan lemon.

Jadi, jika Anda ingin menambahkan lebih banyak vitamin C ke dalam diet Anda, jangan hanya mengandalkan buah jeruk, lakukan penelitian lebih lanjut dan sertakan berbagai buah dan sayuran kaya vitamin C ke dalam diet Anda.

3. Semakin Banyak Konsumsi Vitamin C, Semakin Kebal

Setiap vitamin berfungsi dalam tubuh dalam jumlah tertentu. Vitamin bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih menyebabkan toksisitas dalam tubuh.

Meskipun ada laporan yang lebih rendah tentang toksisitas vitamin C, konsumsi suplemen yang berlebihan dapat menyebabkan diare, peningkatan pembentukan batu ginjal. Ini juga dapat menyebabkan kondisi yang disebut hemochromatosis yang terjadi ketika ada kelebihan zat besi dalam darah.

 

3 dari 4 halaman

4. Vitamin C Hanya untuk Imunitas

Vitamin C memiliki beberapa fungsi lain di dalam tubuh. Vitamin ini tidak hanya berguna sebagai peningkat kekebalan.

Vitamin C membantu dalam sintesis dopamin dan norepinefrin yang memainkan peran penting dalam mengendalikan fungsi otak dan juga mengatur suasana hati.

Ini juga mencegah kekurangan zat besi dalam tubuh dengan memfasilitasi penyerapan elemen.

5. Orang Sehat Tak Butuh Vitamin C

Ini adalah masalah utama yang mendorong jumlah penyakit hari ini. Alih-alih pergi untuk pemeriksaan medis rutin, orang menilai kebutuhan tubuh mereka dari elemen tertentu berdasarkan penampilan mereka.

Seringkali suatu penyakit tidak menunjukkan gejalanya sampai terlambat. Vitamin adalah elemen penyumbang yang berfungsi setiap hari untuk menjaga sistem organ tetap berjalan.

Hanya tes medis yang dapat memastikan apakah tubuh Anda kekurangan vitamin C dan jika Anda memang membutuhkannya.

 

 

4 dari 4 halaman

6. Vitamin C Bikin Gemuk

Bertentangan dengan apa yang sebenarnya terjadi, banyak orang berpikir bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C secara berlebihan akan menumpuk dan menyebabkan peningkatan berat badan. Namun, ini adalah klaim palsu.

Berat badan bisa meningkat karena beberapa faktor. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kadar vitamin C dalam tubuh berbanding terbalik dengan berat badan.

"Individu dengan status vitamin C yang cukup mengoksidasi 30 rendah lebih banyak lemak selama latihan olahraga sedang daripada individu dengan status vitamin C rendah; dengan demikian, individu yang kekurangan vitamin C mungkin lebih tahan terhadap kehilangan massa lemak," kata sebuah penelitian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.