Sukses

Cacar Monyet Bisa Berujung Kematian pada Kelompok Berikut

Pada orang dengan kondisi tertentu bila terpapar cacar monyet bisa memicu kematian.

Liputan6.com, Jakarta Orang terinfeksi cacar monyet bisa sembuh dengan sendiri. Namun, pada orang dengan kondisi tertentu bila terpapar cacar monyet bisa memicu kematian seperti disampaikan Ketua Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Hanny Nilasari.

"Kalau orang itu punya daya tahan tubuh lemah bisa komplikasi. Misalnya, infeksi kuit, saluran pernapasan, bahkan hingga infeksi otak dan berakhir kematian," ujar Hanny Nilasari.

Hanny mengatakan risiko kematian pada pasien cacar monyet berkisar 0-16 persen akibat komplikasi, seperti infeksi sekunder pada saluran napas, darah tercemar, infeksi otak, dan infeksi mata. 

Gejala terburuk cacar monyet juga bisa dialami pasien dengan komorbid seperti gangguan sistem ginjal, pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi.

"Kalau infeksinya ada di otak, atau menyerang semua organ tubuh, artinya terjadi sepsis, maka angka kematian tinggi," katanya.

Hanny mengatakan cacar monyet tidak berakibat kematian pada pasien dengan kondisi imun tubuh yang baik. Sebab umumnya bisa sembuh dengan sendirinya.

Masa inkubasi virus cacar monyet berlangsung satu hingga empat pekan. "Kenapa lama? Kalau daya tahan tubuh kuat dalam beberapa pekan saja bisa ada respons. Tapi kalau lemah, butuh inkubasi yang agak panjang," kata Hanny mengutip Antara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gejala

Lebih lanjut Hanny mengungkapkan bahwa gejala yang paling banyak dilaporkan pada pasien cacar monyet adalah demam, sakit kepala, rasa tidak nyaman di saluran tenggorokan, pembesaran kelenjar getah bening, dan kelainan di kulit.

"Jadi ada lima yang paling dominan kalau misalnya kita ingin menduga bahwa ini monkeypox. Bagaimana membedakannya dengan infeksi virus lainnya seperti varicella atau cacar air? Kalau cacar air umumnya menjelang anak-anak," kata Hanny.

3 dari 3 halaman

Lokasi Lesi

Hanny mengungkapkan bahwa gejala demam yang muncul pada cacar air juga biasanya tidak terlalu tinggi dan lesi pada kulit dalam bentuk yang berbeda-beda dapat ditemukan dalam satu periode waktu yang sama.

Sedangkan pada cacar monyet, lesi biasanya akan muncul dengan bentuk yang sama sepanjang pasien terinfeksi.

Menurut Hanny, cacar monyet juga umumnya menyerang bagian wajah pasien, diikuti dengan munculnya gejala di batang tubuh seperti lengan, perut, badan, punggung, dan telapak tangan.

"Jadi bisa jadi ada di telapak tangan dan mukosa, di sekitar mata, mulut, atau bahkan di dalam mulut, dan di sekitar anus atau area genital lain. Masih mungkin ada di area-area tertentu," kata Hanny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.