Sukses

Dorong Riset Genom Sequencing, Menkes: Bisa Lihat Potensi Penyakit di Masa Depan

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mendorong pengembangan pemeriksaan penyakit menggunakan metode genome sequencing.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mendorong pengembangan pemeriksaan penyakit menggunakan metode genome sequencing. Menurut Budi, metode ini bisa digunakan untuk melihat potensi penyakit yang ada di masa mendatang.

Genome sequencing adalah metode yang digunakan untuk mengurutkan genom yang berada di organisme, seperti bakteri, virus, dan manusia. Genom adalah materi genetik yang tersusun dari DNA.

Metode genome sequencing banyak digunakan sebagai penelitian di bidang genetik dan biologi molekuler, termasuk di bidang medis untuk memahami berbagai penyakit.

Saat ini, untuk melihat kondisi kesehatan seseorang diambil dari darah, MRI, dan CT Scan. Namun, lewat BGSi, ke depan diagnosisnya menggunakan genome sequencing yang bisa melihat secara benar-benar rinci yang ada di tubuh manusia, terutama terkait kondisi kesehatan seperti apa.

“Malah ke depannya melalui BGSi ini bisa melihat potensi penyakit yang akan timbul di masa mendatang,” kata Budi mengutip keterangan pers ditulis Selasa (2/8/2022).

Hal itu disampaikan Budi, saat meninjau Gedung Eijkman di Jakarta pada Senin, 1 Agustus 2022 jelang peresmian Biomedical dan Genome Sience Initiative (BGSi) sekitar tanggal 14 Agustus 2022.

Dalam kunjungan tersebut Budi meninjau ruangan yang nantinya akan digunakan untuk penelitian genome. Terdapat laboratorium imunologi, laboratorium sel dan molekuler, ruang ekstraksi DNA, dan laboratorium genomik diabetes.

Budi juga memberi saran detail terkait tata letak ruangan di Gedung Eijkman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kehadiran BGSi, Upaya Transformasi Kesehatan

Dalam kepemimpinan Budi di Kementerian Kesehatan, eks bankir itu ingin melakukan transformasi di bidang kesehatan. Ada enam jenis transformasi kesehatan yang dilakukan, yakni Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.

Dan, program BGSi ini termasuk bagian dari pilar keenam transformasi kesehatan bidang teknologi kesehatan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.