Sukses

Transformasi Teknologi Kesehatan, Menkes Budi Luncurkan SatuSehat

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin resmi meluncurkan platform kesehatan terintegrasi SatuSehat. Awalnya, aplikasi ini diberi nama Indonesia Health Services (IHS).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin resmi meluncurkan platform kesehatan terintegrasi Satusehat. Awalnya, aplikasi ini diberi nama Indonesia Health Services (IHS).

Menurut Budi, SatuSehat adalah salah satu perwujudan dari program transformasi kesehatan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan.

“Jadi memang kita rujukan roadmap transformasi teknologi informasi kesehatan itu di bulan Desember 2021, nah itu ada beberapa program di dalamnya. Tapi secara garis besar ada program yang mengintegrasikan data, jadi seperti ini (program SatuSehat) adalah salah satu contohnya,” kata Budi kepada wartawan usai peluncuran Satusehat di Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2022).

Budi menambahkan, SatuSehat merupakan upaya menyederhanakan aplikasi kesehatan yang ada saat ini.

“Kita mau sederhanakan aplikasi yang ada, jadi kita akan lebih fokusnya ke platform aja. Kita mau membangun ekosistem informasi. Jadi gimana start up bisa masuk, nah itu rencananya sudah ada di sana sampai tahun 2024.”

Aplikasi ini juga terintegrasi dengan apotek hingga 32 rumah sakit di berbagai daerah serta Pedulilindungi. Menkes juga memiliki target untuk menyatukan 32 rumah sakit daerah, puskesmas, laboratorium, dan apotek untuk terintegrasi di akhir 2023.

Terkait kendalanya, sejauh ini Budi mengatakan bahwa pilot project ini mudah.

So far yang saya dengar, di pilot project ini mudah. Ini kan relatif RS-RS yang teknologinya bagus. RS itu variasinya besar sekali, jadi mungkin nanti kita akan cari RS yang tidak memiliki sistem informasi yang baik, kita kasih alternatif yang lebih sederhana.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

RS Pemerintah dan Swasta

Budi berharap semua rumah sakit dapat terkoneksi pada 2023. Tidak hanya rumah sakit pemerintah saja, tapi juga rumah sakit swasta.

“Kita maunya semuanya, akhir 2023 kalau bisa semuanya sudah terkoneksi ya.”

Dalam kesempatan yang sama, Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji mengatakan bahwa SatuSehat akan bisa menyajikan berbagai macam data dari berbagai macam standarisasi.

“SatuSehat merupakan platform yang nantinya akan menyediakan berbagai macam data baik rekam medis maupun resume medis yang saling terhubung dan didukung keamanan datanya oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” ujar Setiaji.

Data ini akan banyak bermanfaat, bukan hanya terkait untuk rujukan tapi juga untuk menunjang layanan kesehatan.

“Sebelum melakukan peluncuran ini kami sudah melakukan uji coba di beberapa rumah sakit baik di tingkat daerah maupun dinas kesehatan DKI Jakarta yang secara khusus mendukung 32 rumah sakit daerah agar bisa terhubung dengan SatuSehat ini,” ujar Setiaji.

3 dari 3 halaman

Menampung Medical Record Personal

Seperti dikatakan Budi sebelumnya, platform ini juga akan terintegrasi dengan rumah sakit vertikal, beberapa laboratorium dan rumah sakit swasta.

“Dengan ini kita bisa terhubung dan rumah sakit bisa mengakses data personal medical record masyarakat yang berkunjung walaupun pasien sebelumnya tidak melakukan aktivitas kesehatan di rumah sakit yang sama.”

Platform ini juga didukung dengan regulasi yang sudah ditandatangani oleh Budi dan setelah peluncuran ini maka aturan tersebut akan dikeluarkan.

Setiaji juga menceritakan, awalnya platform ini diberi nama IHS, tapi kemudian diganti dengan penggunaan nama dari bahasa Indonesia sesuai pilihan masyarakat. Menurutnya, nama SatuSehat didapatkan setelah melakukan sayembara pencarian nama.

“Terima kasih untuk masyarakat yang telah memberikan usulan nama, mudah-mudahan ini selalu melekat di hati dan bisa dijadikan momentum keterhubungan antar layanan rumah sakit.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.