Sukses

Pakar IDI Sebut Indonesia Perlu Siap Siaga Hadapi Cacar Monyet atau Monkeypox

Ikatan Dokter Indonesia atau IDI pun akhirnya angkat bicara perihal cacar monyet atau monkeypox.

Liputan6.com, Jakarta - Pakar dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban mengatakan bahwa Indonesia perlu siap siaga terkait cacar monyet atau monkeypox.

Hal ini diutarakan Zubairi usai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan monkeypox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Darurat Kesehatan Global.

"Sangat penting untuk mengonsolidasikan strategi mitigasi di berbagai tingkatan," kata Zubairi memberi saran.

Hal ini penting dilakukan mengingat saat ini tercatat sudah 16 ribu kasus cacar monyet atau monkeypox menyebar di 75 negara. Maka Indonesia perlu melakukan kewaspadaan seperti kata pria yang juga dokter spesialis penyakit dalam konsultan itu.

Cacar monyet adalah penyakit menular yang penularan lewat kontak sangat dekat. Maka dari itu untuk mencegah infeksi, hindari kontak dari kulit ke kulit pada orang yang kena cacar monyet seperti pesan Zubairi.

Selain itu, ia juga berpesan cegah penularan cacar monyet melakukan hal berikut pada orang yang terinfeksi:

- Jangan sentuh korengnya

- Jangan cium, peluk dan berhubungan seks dengannya

- Jangan sentuh tempat tidur, handuk dan pakaiannya

- Jangan berbagi peralatan makan dan minum.

"Plus, sering-sering mencuci tangan dengan sabun" tulis Zubairi dalam akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indonesia Masih Aman dari Cacar Monyet

Hingga saat ini Indonesia masih aman dari cacar monyet. Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa belum ada kasus cacar monyet yang ditemukan di Indonesia.

"Belum ada kasus, baik konfirmasi, probable maupun suspek," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dokter Maxi Rein Rondonuwu dalam pesan tertulis pada Senin, 25 Juli 2022.

Sebelum WHO menetapkan status darurat kesehatan global untuk cacar monyet, Kemenkes sudah melakukan surveilans aktif di semua pintu masuk negara. Terutama di bandara dan pelabuhan laut. Hal ini ini dilakukan sejak monkeypox muncul di beberapa negara non-endemik.

"Deteksi dini di bandara dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan terutama dari negara yagn sudah ada kasus," kata Maxi.

Upaya deteksi dengan mengecek suhu tubuh, memeriksa gejala-gejala monkeypox terutama pada kulit dengan ada tidaknya ruam atau kulit kemerahan, vesikel atau pustula yang gampang dilihat di bagian muak dan telapan tangan seperti kata Maxi lagi.

"Kami juga sudah menyiapkan laboratorium pemeriksa di semua propinsi."

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Surveilans Ketat pada Kelompok Gay

Maxi mengutarakan bahwa bakal melakukan surveilans secara ketat pada kelompok gay atau pria penyuka pria. Dalam melakukan hal ini bakal bekerja sama dengan beberapa organisasi.

"Sesuai data, kasus yang paling banyak didunia pada kelompok gay maka kami akan melakukan surveilans ketat pada kelompok ini bekerja sama dengan beberapa organisasi/ LSM," tulis Maxi.

Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom mengatakan bahwa memang wabah cacar monyet paling banyak pada kaum gay. 

“Untuk saat ini adalah wabah yang terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan. Itu berarti bahwa (cacar monyet) ini adalah wabah yang dapat dihentikan dengan strategi yang tepat dalam kelompok yang tepat,” tutur Tedros pada Sabtu, 23 Juli 2022. 

 

4 dari 4 halaman

Waspada Jika Muncul Vesikel Isi Nanah pada Kulit

Maxi meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan terutama cuci tangan dengan sabun. Lalu,hindari kontak dengan orang dengan gejala monkeypox.

Memang apa gejalanya?

"Segera melapor ke petugas kesehatan apabila memiliki gejala-gejala awal monkeypox terutama panas , kelainan pada kulit , bintik-bintik merah , vesikel berisi cairan atau nanah," kata Maxi.

Lalu, gejala paling khas cacar monyet adalah pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini