Sukses

Kemenkes: 14 Jemaah Haji Positif COVID-19 Saat Tiba di Indonesia

Per 19 Juli 2022, sebanyak 14 jemaah haji positif COVID-19 setibanya di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia per 19 Juli 2022, sebanyak 14 jemaah haji positif COVID-19 setibanya di Indonesia. Hasil ini dari pemeriksaan skrining yang dilakukan di pintu kedatangan.

Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril menyampaikan, data sebelumnya (hingga per 18 Juli 2022) ada 13 jemaah haji positif COVID-19. Ketiga belas jemaah haji tersebut asal embarkasi Surabaya, Jawa Timur.

"Dari kemarin dites PCR dan hanya 13 jemaah haji itu yang positif COVID-19. Dari jumlah itu, adanya di Surabaya dan mereka sudah dilakukan isolasi mandiri (isoman) protokol seperti biasa sesuai aturan kedatangan yang berlaku apabila positif COVID-19," ujar Syahril kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Selasa, 19 Juli 2022.

"Jadi, hanya 13 dari 6 debarkasi yang melaporkan positif COVID-19."

Selanjutnya, kabar terbaru disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana. Bahwa dari total 9.551 jemaah haji yang tiba di Indonesia, ada penambahan jemaah haji yang positif COVID-19, yakni berjumlah satu orang.

"Dari total 9.551 jemaah yang sudah kembali ke Tanah Air, yang positif COVID-19 ada 14 jemaah, yaitu 13 jemaah asal embarkasi Surabaya dan satu jemaah asal embarkasi Solo, Jawa Tengah," tambah Budi dalam pesan singkat malam tadi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pemantauan Kesehatan 21 Hari

Keempat jemaah haji Indonesia yang terdeteksi positif COVID-19, lanjut Budi Sylvana, sudah dilakukan tindakan isolasi mandiri. Mereka juga diminta tetap melakukan pemantauan kesehatan mandiri selama 21 hari.

"Sudah isolasi mandiri, namun juga tetap melakukan pemantauan kesehatan secara mandiri selama 21 hari di tempat masing-masing," katanya.

Mohammad Syahril kembali menegaskan, jumlah jemaah haji yang positif COVID-19 berasal dari hasil skrining setibanya di pintu masuk Indonesia. Dalam hal ini, bukan terdeteksi sesaat keberangkatan dari Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi.

Hasil positif COVID-19 setibanya di Tanah Air juga dilihat dari masa inkubasi virus Corona. Sebab, ketika berangkat dari negara asal keberangkatan bisa saja virus belum terdeteksi saat pemeriksaan atau skrining dilakukan.

"Iya, bukan, bukan (positif COVID-19) keberangkatan. Kalau keberangkatan dari sana ya sudah dipastikan 'oke' (negatif COVID-19) oleh otoritas di sana. Karena kan tergantung dari masa inkubasinya (virus)," jelas Syahril yang juga Direktur Utama RS Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta.

3 dari 4 halaman

Pemeriksaan Kesehatan Secara Terintegratif

Pada 17 Juli 2022, dari 450 orang jemaah haji kloter satu yang berasal dari Tuban dan Bojonegoro, Jawa Timur, sebanyak dua orang dinyatakan positif saat tes antigen. Selanjutnya, mereka dilakukan tes PCR.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, bagi jemaah haji yang positif COVID-19 tetap diantar kembali ke rumah masing-masing untuk isolasi sesuai ketentuan sambil menunggu hasil swab PCR.

"Pada dasarnya, jemaah haji yang sudah dinyatakan negatif antigen, mereka bisa kembali ke rumah masing-masing. Termasuk mereka yang hendak ziarah haji, tetap bisa dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan. Mohon tetap menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan," ujar Khofifah usai menyambut para jemaah haji, Minggu (17/7/2022).

Dua orang yang tengah menunggu hasil tes PCR, diantar ke daerah dengan mobil tersendiri oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan monitor dinas kesehatan dan puskemas setempat.

Pemeriksaan kesehatan bagi jemaah haji ini, kata Khofifah, dilakukan secara terintegratif oleh KKP, PPIH bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan petugas yang tergabung dalam Satgas COVID-19, tim PPLN dari TNI dan POLRI. Petugas ini juga akan didukung oleh Tim dari BPBD Jatim yang akan melakukan disinfeksi.

"Disinfeksi akan dilakukan pada barang bawaan jemaah, serta bus yang membawa jemaah. Bus akan didisfeksi sebelum dan sesudah digunakan penjemputan," ucap Khofifah, dikutip dari kanal Surabaya Liputan6.com.

4 dari 4 halaman

Tidak Semua Dites COVID-19

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengatakan, belum ada kebijakan untuk tes COVID-19 kepada seluruh jemaah haji yang tiba dari Arab Saudi.

"Sampai saat ini kita belum mengeluarkan kebijakan untuk tes kepada seluruh jemaah sebagaimana skenario dulu, bahwa tes mungkin dilakukan bagi jemaah yang kedapatan sakit atau mendapatkan gejala-gejala yang memiliki indikasi sama dengan COVID-19

Hilman menjelaskan, selama jemaah haji itu sehat, segar bugar, maka tidak dilakukan tes ketika tiba di Indonesia. Ia juga mengatakan, tidak semua embarkasi akan melakukan tes kepada mereka.

"Tapi kita sudah dapat edaran dari temen-teman kesehatan bahwa semua jemaah yang sudah sampai Indonesia untuk bisa mengontrol dirinya kemudian selama 21 hari, tidak karantina tetapi mereka tetap mewaspadai dirinya sendiri bila ada gejala-gejala, langsung ke tenaga kesehatan," terangnya di Daker Makkah, Selasa (19/7/2022).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.