Sukses

Olah Daging Kurban Jadi Sate di Tengah Wabah PMK, Pakar Sebut Aman

Konsumsi daging kurban di tengah wabah PMK bisa tetap aman lewat upaya-upaya tertentu.

Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Adha tahun ini mengalami sedikit perbedaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menginfeksi hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba sedang terjadi di Indonesia.

Masyarakat sebaiknya tak perlu khawatir. Para ahli telah mengonfirmasi bahwa PMK tidak dapat menular ke manusia dan pangan yang berkaitan dengan keempat hewan tersebut pun aman untuk dikonsumsi.

Salah satunya sempat disampaikan oleh dokter hewan sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) Institut Pertanian Bogor (IPB), Denny Widaya Lukman.

Denny mengungkapkan bahwa PMK bukan masalah kesehatan masyarakat dan masalah keamanan pangan. Hal tersebut lantaran virus PMK sebenarnya sangat mudah untuk dimatikan. Terutama jika telah melewati proses pemanasan tertentu.

"Virus PMK itu mudah sekali dimatikan atau inaktivasi dengan pemanasan 70 derajat celsius selama 30 menit, itu virus sudah inactive. Kalau makanan itu memiliki pH dibawah enam atau diatas sembilan, maka virus itu juga inactive," ujar Denny dalam IPB Podcast bertema Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan Ternak ditulis Minggu, (10/7/2022). 

Masyarakat juga dihimbau untuk tidak panik saat tengah mengonsumsi makanan yang mengandung daging sapi atau produk olahannya, terutama jika sudah matang sepenuhnya.

"Artinya apa? Masyarakat terutama konsumen daging, yang bukan peternak itu tidak perlu panik. Tidak perlu khawatir. Apalagi selama konsumen itu memakan makanan yang matang," ujar Denny.

Begitupun pada daging sapi  atau daging kambing yang dibakar seperti pada sate. Denny menjelaskan bahwa sate juga aman karena suhu untuk memanggangnya sudah melebihi dari batas aman untuk mematikan virus.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan Zubairi Djoerban pun mengatakan bahwa PMK tidak memengaruhi manusia. Sehingga jika di tengah tinggi kasus PMK seperti sekarang ingin mengolah daging kurban menjadi sate atau steak ya tidak apa-apa.

"Makan sate atau steak dari hewan ternak seperti sapi dan kambing? Monggo saja. Aman. Tidak ada larangan," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril. Ia mengatakan asal sate daging sapi atau daging kambing matang, aman. 

"Boleh saja asal masaknya matang ya. Jangan setenagh matang sudah dimakan," saran Syahril menjawab pertanyaan Health-Liputan6.com pada Minggu, 10 Juli 2022. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cegah Kolesterol Naik Usai Makan Daging

Dalam kesempatan berbeda, ahli gizi Universitas Airlangga (UNAIR), Lailatul Muniroh atau yang akrab disapa Lail mengungkapkan bahwa masih ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kolesterol naik saat mengonsumsi daging kurban.

Lail menjelaskan, langkah preventif pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur yang tinggi serat. Seperti strawberry, pisang, pir, apel, jeruk, wortel, dan brokoli.

"Serat dapat melarutkan kolesterol jahat," kata Lail dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, (10/7/2022).

"Selain itu mengkonsumsi kacang-kacangan yang rendah lemak seperti almond, walnut yang dapat mengurangi kadar kolesterol jahat,” tambahnya.

Kedua, Anda dapat mencegah naiknya kolesterol dengan menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan membatasi makanan cepat saji.

"Kurangi juga mengolah makanan dengan menggoreng menggunakan minyak goreng. Pilihlah minyak sehat seperti minyak zaitun untuk menggantikan mentega dan minyak goreng," kata Lail.

3 dari 4 halaman

Imbangi dengan Nutrisi dan Olahraga

Ketiga, Anda juga bisa memilih oatmeal sebagai santapan di pagi hari usai menyantap daging saat Idul Adha. Oatmeal terkenal kaya akan nutrisi sekaligus sumber serat larut yang dapat menurunkan kadar kolesterol.

Sedangkan langkah preventif yang keempat adalah dengan rutin berolahraga. Menurut Lain, rutin berolahraga telah terkenal memiliki banyak manfaat termasuk dalam hal menurunkan kadar kolesterol.

Mengutip laman WebMD, olahraga dapat merangsang enzim yang membantu memindahkan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dari darah ke hati. Dari sana, kolestrol dapat diubah menjadi empedu atau dikeluarkan.

Sehingga semakin banyak berolahraga, maka semakin banyak pula LDL yang dapat dikeluarkan dari tubuh Anda. Selain itu, olahraga juga dapat meningkatkan ukuran partikel protein yang membawa kolesterol melalui darah.

4 dari 4 halaman

Cara Penyimpanan Daging

Tak hanya itu, Anggota tim Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian PMK Universitas Diponegoro (UNDIP), drh Dian Wahyu Harjanti mengungkapkan bahwa terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan jika hendak mengolah atau menyimpan daging.

Bila memang ingin langsung menyimpan daging mentah dalam bentuk beku, maka sebaiknya daging lebih dulu dimasukkan dalam pendingin kulkas biasa selama 24 jam.

"Ketika kita simpan di pendingin selama 24 jam artinya daging tersebut sudah melewati proses rigor mortis yang mana pH nya turun dibawah 5,9 dan bisa menginaktifkan virus," ujar Dian melalui keterangan pers yang dipublikasikan beberapa waktu lalu.

Namun bila hendak menyimpan daging mentah langsung ke dalam freezer atau dibekukan, maka Dian menyarankan agar daging direbus terlebih dahulu.

Daging juga tidak perlu untuk dicuci sebelum dimasukan dalam kulkas atau freezer. Sebaiknya daging langsung dimasak hingga mendidih selama 30 menit.

Hal tersebut dilakukan agar jika ada virus pada permukaan daging, virus tersebut tidak mencemari aliran air dari pencucian daging.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.