Sukses

Bukan Cuma Nanas, 2 Bahan yang Mudah Didapat Ini Bikin Daging Kambing Lebih Empuk

Nanas menjadi salah satu bahan yang dapat digunakan untuk mengolah daging kambing menjadi lebih empuk dan manis.

Liputan6.com, Jakarta Umat Muslim kembali merayakan Hari Raya Idul Adha. Kolom pencarian Google pun mungkin tengah Anda gunakan untuk mencari resep masakan daging kambing yang ingin Anda olah.

Namun seperti diketahui, mengolah daging kambing bisa menjadi hal yang gampang-gampang susah. Terutama bila Anda menggunakan cara yang kurang tepat. Daging kambing yang seharusnya lezat dapat menjadi alot atau menimbulkan bau prengus yang mengganggu.

Alhasil, selera makan bisa ikut menurun. Berkaitan dengan hal tersebut, executive sous chef The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Eric Kusnadi membagikan cara untuk mengolah daging kambing agar tidak berbau prengus dan lembut saat dikonsumsi.

"Jangan dicuci berlebihan. Kalau kotor kena air pas dipotong, cukup diseka saja jangan pakai air," ujar Eric mengutip laman Antara pada Minggu (10/7/2022).

Menurut Eric, mencuci daging kambing menggunakan air justru dapat membuat aroma prengus yang kurang mengenakkan tersebut. Sedangkan untuk tekstur dagingnya sendiri, ia menyarankan untuk menggunakan bantuan tiga bahan.

Ketiganya adalah nanas, soda kue, atau yoghurt. Eric mengungkapkan bahwa bahan-bahan tersebut dapat membuat daging kambing menjadi lebih empuk.

Caranya bisa dilakukan dengan memasukan nanas ke dalam blender sebentar, kemudian dicampur ke dalam daging. Eric menuturkan, nanas yang digunakan juga tidak perlu banyak-banyak.

Cukup dua ruas ibu jari nanas bisa dipakai untuk satu kilogram daging kambing. Selain dapat membuat tekstur lebih empuk, daging kambing juga bisa lebih manis berkat nanas parut tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bagaimana dengan Soda Kue atau Yoghurt?

Sedangkan bila Anda memilih untuk membuat daging kambing menjadi lebih empuk menggunakan soda kue, maka cukup menggunakannya sebanyak setengah sendok makan dengan satu telur.

Takaran tersebut dapat digunakan untuk mengolah dua kilogram daging kambing. Eric menjelaskan, biasa dirinya menerapkan metode tersebut saat hendak membuat sate kambing.

Tak hanya itu, Eric juga menyarankan menu yang dapat dijadikan pilihan jika malas kerepotan di dapur dengan mengolah sate kambing. Anda dapat mengolah daging kambing menjadi nasi goreng kambing atau kebab kambing.

"Resepnya juga banyak dan gampang dicari di internet," kata Eric.

Menurutnya, bumbu dan cara masak kebab tergolong sederhana. Bumbu seperti jinten, ketumbar, bawang putih, bawang bombay, lada hitam, paprika bubuk, dan garam juga bisa digunakan.

"Iris tipis daging kambing, lalu susun untuk dipanggang hingga matang sempurna. Untuk daging yang tebalnya tak sampai 10 cm, coba masak dengan suhu 160 derajat celcius dengan durasi 25-35 menit," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Olah Daging Kambing di Tengah Wabah PMK

Idul Adha tahun ini dirayakan bersamaan dengan terjadinya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menginfeksi para hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba.

Kementerian Pertanian Kementan) RI pun memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan agar daging kurban tersebut tetap aman dikonsumsi. Berikut diantaranya.

1. Daging tidak dicuci sebelum diolah

2. Jika langsung diolah, rebus daging dalam air mendidih minimal selama 30 menit

3. Jika daging tidak langsung diolah, maka daging bersama kemasan disimpan terlebih dahulu pada suhu dingin (chiller) minimal 24 jam, kemudian disimpan pada suhu beku (freezer)

4. Pastikan memilih jeroan yang sudah direbus

5. Jika jeroan masih mentah, rebus dahulu dalam air mendidih selama 30 menit sebelum disimpan di kulkas atau diolah

6. Bekas kemasan daging dan jeroan tidak langsung dibuang, direndam dahulu dengan disinfektan, pemutih pakaian, atau cuka dapur.

4 dari 4 halaman

Virus PMK Bisa Mati dengan Suhu Panas

Dalam kesempatan berbeda, dokter hewan sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) Institut Pertanian Bogor (IPB), Denny Widaya Lukman mengungkapkan bahwa virus PMK sendiri sangat mudah untuk dimatikan.

"Virus PMK itu mudah sekali dimatikan atau inaktivasi dengan pemanasan 70 derajat celsius selama 30 menit, itu virus sudah inactive. Kalau makanan itu memiliki pH dibawah enam atau diatas sembilan, maka virus itu juga inactive," ujar Denny dalam IPB Podcast bertema Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan Ternak pada beberapa waktu lalu.

Denny mengungkapkan bahwa orang Indonesia juga patut bersyukur karena sudah terbiasa untuk mengonsumsi daging secara matang. Dengan begitu, virus-virus yang terkandung bisa ikut mati dalam proses memasaknya.

"Produk hewan yang sudah diolah dengan pemanasan seperti misalnya susu pasteurisasi, susu steril, daging kornet, sosis, kemudian burger itu pasti aman," kata Denny.

"Daging mentah pun kalau dimakan orang aman, tapi tidak aman untuk kuman-kuman yang lain. Kalau kaitannya dengan PMK sudah dibuktikan aman," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.