Sukses

Cara Simpan Buah yang Tepat agar Tidak Cepat Busuk

Menyimpan buah agar tidak cepat rusak bisa diawali dengan memilih buah yang berkualitas.

Liputan6.com, Jakarta Menyimpan buah agar tidak cepat rusak bisa diawali dengan memilih buah yang berkualitas. Pastikan buah yang diplih berkualitas baik yakni utuh, minim goresan dan kematangan yang pas.

Hal ini disampaikan Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi., RD, dari Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM.

Sesudah pemilihan, penyimpanan buah dan sayur juga harus benar. Perhatikan suhu, menjaga kelembapan dan sirkulasi udaranya. Buah juga sayur dapat disimpan di kulkas dengan suhu rendah kurang dari tiga derajat Celsius.

“Hal ini memberikan aktivitas minimal untuk enzim perusak atau yang membuat buah dan sayur membusuk lebih cepat," kata Aviria.

Namun, ada beberapa buah seperti pisang yang jangan dimasukkan dalam kulkas karena justru akan mempercepat proses pencoklatan dan akan menjadi kurang baik.

"Selain itu, pisang juga mempercepat proses pembusukan bahan makanan lain sehingga penyimpanannya sebaiknya dipisah dengan bahan masakan lain karena pisang mempunyai gas etilen,” papar Aviria mengutip laman UGM.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memperoleh Manfaat dengan Makan Kulit Buah

Aviria menyampaikan bahwa beberapa buah mengandung zat-zat penting dalam kulit buah, salah satunya zat antosianin untuk antioksidan dan anti inflamasi.

Buah yang mengandung zat di atas contohnya apel, anggur, stroberi, pir. Maka untuk memperoleh manfaatnya, kita dapat mengonsumsinya dengan kulit buah sekaligus.

“Beberapa buah dapat dikonsumsi dengan kulitnya namun harus memperhatikan kondisi dari buah tersebut. Kalau ada bagian-bagian yang mungkin lebih kotor, saya biasanya membilas dengan air matang untuk yang terakhir kali. Setelah dicuci dengan bersih, barulah kita konsumsi,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Memanaskan Sayuran Sekali Saja

Kita juga terkadang memanaskan kembali sayur yang sudah dimasak. Menanggapi hal tersebut, Aviria menuturkan bahwa secara umum jika memang diperlukan untuk dipanaskan kembali, cukup satu kali saja.

Kenapa cuma dianjurkan satu kali? Hal ini karena terdapat vitamin larut dalam air yang akan hilang dalam proses pemasan tersebut.

Aviria juga mengingatkan untuk tidak memanaskan berulang makanan dengan kuah santan. Santan yang dipanaskan berulang akan mengeluarkan minyak yang nantinya tidak baik untuk tubuh.

"Beberapa sayur juga dimasak dengan santan, nah ketika santan dipanaskan terus menerus, akan keluar minyak. Hal ini lebih kurang sehat dibandingkan santan yang lebih segar. Lebih baik mengonsumsi santan yang fresh,” tutur Aviria.

Mengenai konsumsi buah dan sayur, bisa mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang. Pedoman Isi Piringku menujukkan bahwa 2/3 dari setengah isi piring adalah sayuran, dan 1/3 dari setengah isi piring adalah buah-buahan setiap makan.

“Pedoman tersebut menunjukkan harus lebih banyak konsumsi sayuran, dan cukupi buah-buahan. Konsumsi ini berbeda untuk jenis umur. Anak-anak lebih sedikit dari orang dewasa, maksimal 300 gram,” ujar Aviria.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini