Sukses

Cara Mencegah Cedera Saat Bermain Bulu Tangkis

Olahraga Bulu Tangkis bukan hanya memerlukan ketangkasan tapi juga kecepatan serta ketepatan. Untuk itu, kemungkinan risiko cedera bisa terjadi. Tapi ada beberapa cara mencegah cedera saat bermain bulu tangkis.

Liputan6.com, Jakarta Olahraga Bulu Tangkis bukan hanya memerlukan ketangkasan tapi juga kecepatan serta ketepatan. Untuk itu, kemungkinan risiko cedera bisa terjadi.

Namun menurut Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Antonius Andi Kurniawan, cedera ketika bermain bulu tangkis dapat dicegah dengan beberapa cara yang mudah, seperti:

1. Melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat

Mempersiapkan tubuh berolahraga dan beradaptasi dengan intensitas permainan adalah cara terbaik untuk mencegah cedera.

2. Latihan kekuatan otot dan latihan fleksibilitas

Berdasarkan karakteristik gerakan olahraga bulu tangkis yang merupakan olahraga high impact, penting sekali seorang pemain bulu tangkis mempunyai kekuatan otot dan fleksibilitas yang baik untuk mencegah terjadinya cedera.

3. Pemilihan sepatu yang tepat

Sepatu bulu tangkis secara khusus dibuat untuk meredam guncangan sehingga dapat mencegah cedera pada tempurung lutut dan tulang kering. Sepatu yang dipilih jugasebaiknya cukup ringan dengan cushion yang baik untuk dapat melindungi ankle, dan jugamemiliki sol anti selip untuk mencegah jatuh karena terpeleset.

4. Pemilihan raket yang tepat

- Berat raket

Sesuaikan raket dengan kemampuan dan fisik tubuh. Raket dengan berat ringan dapat mengurangi risiko cedera bahu

- Ukuran grip raket. Grip yang terlalu kecil menyebabkan pemain harus menggenggam lebih keras dan meningkatkan strain pada otot sekitar pergelangan tangan. Sedangkan grip yang terlalu besar juga membuat pemain tidak leluasamenggerakkan raket.

- Tension dari senar dan jenis senar

5. Intensitas permainan, sesuaikan dengan kondisi kesehatan dan usia

6. Melakukan rehabilitasi cedera olahraga sampai tuntas untuk meminimalisir cedera berulang adalah cara pencegahan sekunder yang sangat baik.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

6 cedera tersering dalam bulu tangkis

Pemain bulu tangkis membutuhkan stamina yang kuat, kelincahan, kecepatan, ketepatan, kekuatan otot, dan koordinasi motorik sendi dan otot yang baik. Olahraga ini dipenuhi gerakan kompleks sesuai dengan tempo permainannya. Itulah mengapa jika tidak berhati-hati, cedera otot, sendi,ligamen, hingga tendon rentan terjadi ketika bermain bulu tangkis.

Berikut ini beberapa jenis cederayang dapat terjadi ketika bermain bulu tangkis:

1. Cedera bahu

Penyebab: gerakan overhead atau mengayun yang cepat dan berulang. Tipe cedera bahu pada pemain bulu tangkis adalah overuse injury, disebabkan karena gerakan sendi bahu yang berulang. Kondisi ini akan menyebabkan otot-otot bahu kelelahan dan mengakibatkan stabilitas sendi bahu menurun. Tendonitis rotator cuff atau tendinopathy adalah kondisi cedera bahu tersering pada pemain bulu tangkis.

2. Cedera ankle

Penyebab: Cedera ankle atau sering disebut ankle sprain (pergelangan kaki terkilir) sering terjadi pada pemain bulu tangkis akibat gerakan-gerakan berubah arah dalam waktu yang cepat serta gerakan melompat dan mendarat saat melakukan jumping smash.

Faktor risiko cedera pergelangan kaki bisa berasal dari internal dan eksternal. Faktor internal misalnya:kelelahan saat bermain sehingga membuat keseimbangan menjadi terganggu dan pergelangan kaki kemudian terkilir; faktor eksternal biasanya disebabkan karena kondisi lapangan yang licin atau karena penggunaan sepatu yang tidak tepat sehingga membuatcedera pada ankle.

 

3 dari 4 halaman

3. Cedera lutut

Jenis cedera lutut yang paling sering terjadi pada olahraga bulu tangkis adalah cedera jumper’s knee atau patella tendinitis yang diakibatkan gerakan melompat dan mendarat berulang dan gerakan lunges yang berulang.

Gerakan melompat dan mendarat serta gerakanlunges memberikan beban yang cukup besar pada tendon sendi lutut sehinggamenyebabkan cedera lutut. Selain cedera pada tendon lutut, cedera ligamen lutut dan bantalan lutut juga sering dilaporkan di beberapa jurnal ilmiah, yaitu cedera ACL dan meniskus.

Cedera ini sering disebabkan karena gerakan berputar dari lutut saat bermainbulu tangkis.

4. Cedera punggung

Cedera lower back pain atau cedera punggung bawah juga sering terjadi pada pemain bulu tangkis, hal ini dapat terjadi akibat beberapa gerakan menerjang dan merunduk pada saat bermain bulu tangkis. Kelemahan otot punggung merupakan salah satu faktor risiko daricedera lower back pain pada permainan bulu tangkis.

4 dari 4 halaman

5. Cedera siku

Penyebab: Cedera pada siku dapat terjadi karena beban pada otot yang berlebihan danterus-menerus selama memegang raket, sehingga menimbulkan peradangan pada otot siku.

6. Cedera kram otot

Penyebab: olahraga tanpa melakukan pemanasan dan peregangan otot. Kram otot bisaterjadi di bagian tubuh mana pun, tapi kram yang paling sering biasanya muncul di kaki. Saat kram terjadi, otot akan mengalami kontraksi dan bagian tubuh yang mengalami kram akansulit digerakkan selama beberapa detik atau bahkan beberapa menit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.