Sukses

Minum Susu Selama Hamil Cegah Anak Lahir Stunting, Terlihat dari Hasil USG di Trimester Ketiga

Salah satu manfaat memberikan susu kepada ibu hamil dapat mencegah anak dari stunting

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah saat ini tengah berupaya mencegah serta menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. Tahu tidak bahwa permasalahan satu ini bisa dicegah dengan rutin minum susu sebanyak satu atau dua gelas setiap hari selama masa kehamilan?

Dijelaskan Guru Besar Ilmu Gizi, FEMA Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof Dr Hardinsyah MS, berdasarkan bukti yang baru saja keluar tahun lalu, memberikan satu atau dua gelas susu kepada ibu hamil, bisa memperpanjang tulang janin yang diharapkan ketika lahir anak terhindar dari stunted dan juga stunting.

"Di trimester ketiga kehamilan, akan kelihatan panjang femur janin ketika di USG. Diukur setelah lahir juga memanjang," kata Hardinsyah dalam sebuah webinar bersama Frisian Flag Indonesia 'Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara : Susu untuk Setiap Tahap dan Sisi Kehidupan' belum lama ini.

Namanya stunting, kata Hardinsyah, tergantung pada pertumbuhan tulang serta panjang dan tinggi badan saat seorang anak berdiri.

"Kalau bayi 'kan belum bisa berdiri. Dibilang panjang itu ditentukan panjang tulang dari ujung kaki sampai pucuk kepala," kata dia menjawab pertanyaan Health Liputan6.com.

"Nah, ketika bayi di dalam janin (posisinya) meringkuk, maka yang bisa mencerminkan untuk memprediksi panjang badan itu adalah panjang tulang paha atau femur yang bisa dilihat dari USG pada trimester ketiga," Hardinsyah menambahkan.

Menurut Hardinsyah, apabila ibu hamil diberi segelas susu yang dimulai dari trimester pertama, di trimester ketiga bisa dilihat pertumbuhan tulang femur janin. Sebab, kalau ditunggu saat lahir, yang diukur adalah panjang badannya. 

"Sebenarnya di trimester kedua bisa, tapi efek seperti itu kan bersifat efek jangka panjang, enggak bisa cepat," katanya.

"Makanya, jangan berprasangka bahwa minum segelas susu sebulan sekali bisa langsung jadi. Ini harus jadi kebiasaan, sama halnya dengan menyantap makanan lainnya karena Isi Piringku atau pola gizi seimbang merupakan satu kesatuan, dan susu bagian dari lauk pauknya," Hardinsyah menekankan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Susu Mencegah Bayi Stunted dan Stunting

Lebih lanjut Hardinsyah, menjelaskan, manfaat susu tidak hanya akan didapat oleh calon ibu tapi juga bisa mencegah menurunkan risiko pertumbuhan liner janin menjadi lebih baik. Sehingga anak yang lahir nantinya tidak menjadi stunted, apalagi stunting.

Menurut Hardinsyah stunted adalah anak yang memiliki panjang lahir kurang dari 47 cm. Sedangkan stunting, panjang lahir kurang dari 47 cm ditambah dengan gangguan perkembangan. Namun, keduanya saling berhubungan.

"Sama saja," kata Hardinsyah.

"Ibu hamil yang kekurangan gizi, anaknya akan mengalami keduanya. Gangguan tumbuh bayi, gangguan kembang bayi juga. Yang membedakan, stunted ada juga yang terjadi karena genetik," dia menekankan.

Dia juga mengatakan bahwa sebenarnya penelitian mengenai manfaat pangan hewani, tak terkecuali susu, sudah ada sejak lama. Bahkan, kata Hardinsyah, bukti-bukti yang ada sudah kuat atau levelnya sudah kategori metaanalisis.

"Satu gelas dengan satu gelas tambahan masih bisa diterima. Memang terkadang ibu hamil lambungnya terdesak oleh janin yang membuat makannya harus sedikit demi sedikit biar nyaman," katanya.

3 dari 4 halaman

Kandungan Gizi di Segelas Susu

Dalam webinar itu Hardinsyah, mengatakan, sejak 100 tahun yang lalu para peneliti sudah menemukan bahwa di dalam susu banyak sekali kandungan zat gizi.

"Di dalam segelas susu tadi kaya akan berbagai asam amino yang dapat membentuk sel-sel kita," kata dia.

"Asam amino juga menjaga otot kita di samping kepentingan pertumbuhan dan perkembangan lainnya," ujarnya.

Pun dengan mineral dan vitamin yang terdapat di dalam segela susu, jumlahnya bejibun. Di antaranya kalsium, vitamin A, vitamin B6, dan vitamin B12 yang semuanya itu penting untuk pertumbuhan dan fungsi kerja otak.

"Sepertiga kebutuhan kita bisa dipenuhi dari segelas susu, bahkan di dalam dunia nyata, industri menambahnya dengan zat besi sehingga ada bukti lain bahwa susu juga bisa mencegah yang namanya lesu darah atau anemia atau kurang darah," katanya.

Jadi, lanjut Hardinsyah, Tuhan pada dasarnya sudah memberikan sumber makanan yang kaya zat gizi yang dibutuhkan manusia.

Apabila ada yang bermasalah dalam hal minum susu, Hardinsyah menganggapnya wajar tapi hal seperti itu bisa disiasati.

"Kalau ada yang bermasalah misalnya agak kembung, jangan langsung minum penuh. Minum dulu seperempat gelas seminggu, lalu naik lagi. Setelah sebulan coba naik setengah gelas," katanya.

4 dari 4 halaman

Susu Tinggi Asupan Asam Amino

Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia ini menambahkan bahwa pada dasarnya setiap individu membutuhkan pemenuhan asupan gizi yang berbeda di setiap tahap kehidupan.

Hardinsyah, mengatakan, tubuh membutuhkan 20 jenis asam amino. Sembilan di antaranya adalah asam amino esensial dan sisanya adalah asam amino non esensial.

Asam amino esensial ini terdapat di sumber protein hewani, termasuk di dalam segelas susu. Itu mengapa ketika anak lahir, sebaiknya diberikan air susu ibu (ASI) yang memiliki kandungan terlengkap selama dua tahun.

“Di tahap anak dan remaja, susu mendukung pertumbuhan tulang dan otot. Sementara pada tahap dewasa dan lansia, susu berperan penting dalam menjaga sistem hormon dan imunitas tubuh, serta mencegah osteoporosis,” katanya.

Tak hanya mendukung pertumbuhan, kebaikan susu juga nampak di aspek lainnya. Sejak lama, susu dikenal sebagai bagian dari aneka minuman dan makanan tradisional juga modern.

Di Indonesia, tak terhitung berapa banyak kuliner berbahan susu, seperti STMJ, kopi dan teh susu kekinian, boba, atau puding.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.