Sukses

Tidur Bersama Pasangan Lebih Sehat Ketimbang Sendirian, Ini Alasannya

Inilah manfaat tidur bersama pasangan yang jarang diketahui banyak orang

Liputan6.com, Jakarta - Buruknya kualitas tidur bisa membahayakan kesehatan mental dan fisik. Nah, kalau Anda kesulitan tidur, cobalah tidur dengan pasangan Anda. Sebuah studi mengungkapkan tidur dengan pasangan romantis lebih baik ketimbang tidur sendiri.

Penelitian ini dilakukan para peneliti University of Arizona. Peneliti menemukan orang dewasa yang berbagi tempat tidur dengan pasangannya hampir tiap malam melaporkan insomnianya kurang parah, kelelahannya lebih sedikit, dan waktu tidurnya lebih lama.

"Tidur dengan pasangan romantis menunjukkan manfaat besar pada kesehatan tidur termasuk mengurangi risiko sleep apnea, keparahan insomnia saat tidur, dan peningkatan kualitas tidur secara keseluruhan," kata penulis utama Brandon Fuentes, peneliti sarjana di departemen psikiatri di Universitas. dari Arizona, dilansir Science Daily.

Dalam studi tersebut, tidur dengan pasangan juga berhubungan dengan berkurangnya skor depresi, kecemasan, dan stres, dukungan sosial yang lebih besar serta kepuasan dengan kehidupan dan hubungan.

Sedangkan, tidur sendirian dikaitkan dengan skor depresi yang lebih tinggi, dukungan sosial yang lebih rendah, dan kepuasan hidup dan hubungan yang lebih buruk.

Bagaimana jika ditemani anak? Tidur dengan seorang anak ternyata bukan ide yang baik, karena penelitian ini menemukan bahwa orang yang tidur dengan anaknya hampir setiap malam melaporkan mengalami insomnia yang parah, risiko sleep apnea yang lebih besar, dan kontrol yang lebih sedikit atas tidur mereka.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lamanya Tidur

Berapa banyak tidur yang kita butuhkan untuk kesehatan? Para ahli mengatakan itu tergantung pada faktor usia, genetik, perilaku dan lingkungan.

Di bawah ini adalah waktu tidur untuk kelompok usia yang berbeda, seperti yang disarankan oleh Klinik Cleveland AS dilansir The Healthsite.

Dewasa, 65+ tahun: 7 hingga 8 jam.

Dewasa, 26 hingga 64 tahun: 7 hingga 9 jam.

Dewasa muda, 18 hingga 25 tahun: 7 hingga 9 jam.

Remaja, 14 hingga 17 tahun: 8 hingga 10 jam.

Anak usia sekolah, 6 hingga 13 tahun: 9 hingga 11 jam.

Anak-anak prasekolah, 3 hingga 5 tahun: 10 hingga 13 jam.

Balita, 1 hingga 2 tahun: 11 hingga 14 jam.

Bayi, 4 hingga 11 bulan: 12 hingga 15 jam.

Bayi baru lahir, 0 hingga 3 bulan: 14 hingga 17 jam.

Namun, tidur yang dianjurkan untuk kesehatan umumnya minimal tujuh jam tidur per malam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.