Sukses

Hal yang Bisa dan Tidak Disampaikan kepada Orang yang Berduka Cita

Lazim jika merasa takut salah berbicara yang malah menyakiti hati orang yang berduka cita.

Liputan6.com, Jakarta Menyampaikan turut berduka cita bukan hal yang mudah bagi sebagian orang. Maka lazim jika merasa takut salah berbicara atau khawatir kata-kata yang diucapkan malah menyakiti hati orang yang ditinggalkan.

Namun, menunjukkan dukungan kepada orang yang baru saja kehilangan sosok tercinta seperti orangtua, suami, istri atau anak itu juga penting.

Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah bersimpati. Tidak ada rumus kapan rasa duka akan selesai. Hindari juga berbicara bahwa orang tersebut bakal baik-baik saja usai kehilangan seperti disampaikan terapis yang juga anggota Portland Institute for Loss and Transition, Sarah Vollman.

Berikut beberapa hal yang bisa Anda sampaikan ke sahabat atau teman atau keluarga ketika mereka kehilangan orang yang mereka cintai untuk selama-lamanya seperti mengutip Insider, Senin (6/6/2022).

1. "Turut Berduka Cita"

Sederhana dan langsung menuju sasaran terkadang adalah hal terbaik. Kata-kata ini tidak tidak mencoba memberikan saran atau wejangan yang saat itu ia tidak butuhkan.

Mungkin, kata-kata itu terlalu formal untuk disampaikan saudara atau sahabat Anda. Namun, jika menggunakan perasaan sepenuh hati, ia akan merasakan ketulusan niat Anda.

Misalnya dengan mengatakan, "Turut berduka cita atas meninggalnya ayahmu. Sedih ketika aku mendengar hal ini."

"Ekspresi empati yang tulus dan sepenuh hati selalu dihargai dan penting," kata Vollman.

2. "Aku di Sini, Kalau Mau Cerita Aku Selalu Bersedia Mendengarkan"

Hal sederhana saat teman atau keluarga berduka adalah menemani atau hanay mendengarkannya.

"Salah satu hal yang punya manfaat besar adalah menawarkan kepada teman yang berduka untuk bersama-sama mereka," kata Vollman.

Pastikan, teman atau keluarga Anda itu tahu bahwa pintu untuk mereka selalu terbuka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3.

Menurut Vollman banyak orang yang ragu untuk berbicara tentang almarhum atau alhmarhumah. Namun, menceritakan kebaikan atau hal manis tentang sosok tersebut bisa membuat orang yang ditinggalkan merasa nyaman.

Misalnya menyampaikan bahwa "Aku ingat kebaikan bapakmu saat membantuku mendorong sepedaku yang gembos saat kita kecil dulu."

Hal senada juga disampaikan psikolog klinis Celia Bradshaw.

"Mengetahui bahwa orang lain masih mengingat sosok yang mereka cintai merupakan hal luar biasa dan memberikan kenyamanan pada orang yang ditinggalkan."

4. "Aku Enggak Tahu Persis Seperti Apa Kesedihan yang Kamu Rasakan tapi Aku Bakal di Sini Membantu Sebisaku"

Setiap orang merasakan rasa duka yang berbeda-beda tingkatnya. Hal ini mengingat hubungan orang tersebut dengan yang ditinggalkan juga berbeda.

"Rasa duka itu hal yang bisa membuat canggung, baik bagi mereka yang berduka maupun yang menyampaikan rasa duka. Hal terbaik adalah berada di sisinya membiarkan dia meluapkan emosi tanpa menghakimi atau mengritik caranya," kata Bradshaw.

3 dari 4 halaman

Hindari Menyampaikan Hal Ini

Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak disampaikan kepada mereka yang tengah berduka. Bukannya memberi semangat atau memberi dukungan malah kata-kata itu membuat mereka makin sesak. Berikut contohnya:

- "Kamu Harus Segera Bangkit

"Tidak mudah ketika kehilangan orang yang dicintai untuk selama-lamanya. Butuh waktu itu melewati proses rasa berduka itu.

"Berduka itu sebuah proses yang lama. Ketika Anda mengatakan 'Ayo Bangkit Lagi!" atau 'Ayo Segera Move On' itu hanya membuat kesedihan mereka jadi berlarut-larut," kata Bradshaw.

- "Semua Ini Terjadi Pasti dengan Sebuah Alasan di Baliknya"

Ungkapan kalima di atas semacam memberi tahu bahwa kejadian kehilangan tersebut memang pantas terjadi pada mereka. Lebih baik tidak berucap kata daripada mengatakan hal tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Tidak Usah Berkomentar Kala Orang Tersebut Tampak Seperti Hari-Hari Biasa

Ada beberapa orang yang kala berduka tidak terlihat sedih atau merasakan luka mendalam di wajahnya. Namun, bukan hak Anda untuk mengomentari hal itu. Ingat kata peribahasa: Dalamnya lautan bisa diduga, hati orang tidak ada yang tahu.

"Orang yang berduka memiliki kebutuhan berbeda-beda. Mungkin dia ingin melepaskan rasa sedihnya di waktu yang lain," kata Vollman.

Jadi, hindari mengomentari tampilan yang ada di luar kala berduka. Entah dia merasa terpukul atau terlihat tegar, simpan saja komentar itu hal itu dalam hati Anda.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.