Sukses

Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Fahmi Idris Meninggal Dunia

Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prof. Dr. H. Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prof. Dr. H. Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo meninggal dunia.

Kabar duka ini disampaikan oleh putri beliau, Fahira Idris melalui media sosial Twitter pada Minggu 22 Mei 2022.

Innalillahi wa inna ilaihi raji'un telah berpulang ke Rahmatullah, Ayah saya, Bp. Prof. Dr. H. Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo @fahmiidris1,” tulis Fahira.

Ia juga mengatakan bahwa ayahnya meninggal pada pukul 10.00 WIB di ICU Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

“Wafat jam 10.00 WIB di ICU RS Medistra.”

Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka yakni di Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan.

“Rencana disemayamkan di Tanah Kusir jam 13.00 WIB. Mohon dimaafkan Ayah Fahmi Idris jika selama hidup memiliki salah dan khilaf.”

Sebelumnya, Fahira mengisahkan bahwa sang ayah sempat mengajaknya makan siang bersama sebelum akhirnya jatuh sakit.

Assalammualaikum.wr.wb. Mohon keikhlasan doanya dari sahabat-sahabatku, untuk kesembuhan ayah saya, Bapak H. Fahmi Idris @fahmiidris1 yang sedang sakit,” tulisnya satu hari lalu disertai foto berdua usai makan siang di restoran favorit Fahmi.

“Foto ini diambil tepat 7 hari lalu, saat ayah mengundang saya dan adik saya makan siang bersama, di salah satu restoran favorit beliau,” katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Profil Fahmi Idris

Fahmi Idris adalah birokrat dan politikus yang lahir di Jakarta pada Senin 20 September 1943. Fahmi juga dikenal sebagai pengusaha di ibu kota. Ia memulai karier di dunia politik sejak menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Selama masa kuliahnya, ia sempat mengampu beberapa jabatan penting kemahasiswaan, antara lain sebagai pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam, Ketua Senat Fakultas Ekonomi UI (1965-1966), dan Ketua Laskar Arief Rachman Hakim (1966-1968). Minatnya terhadap dunia politik ternyata terbawa seiring bertambah usia.

Melansir Merdeka, Fahmi Idris tidak melanjutkan kuliah ekonomi di Universitas Indonesia, karena ia lebih tertarik pada dunia bisnis.

Bakat wirausahanya ia warisi dari sang ayah, Haji Idris, yang berprofesi sebagai pedagang. Ia kemudian melanjutkan studi ke Fakultas Ekonomi Extension UI dan pendidikan Financial Management for Non-Financial Manager (1973).

Tahun 1967, Fahmi mulai merintis usaha yang ia bangun sendiri. Pada tahun 1969, bersama rekan-rekannya dari anggota Eksponen 66, ia mendirikan PT Kwarta Daya Pratama.

3 dari 4 halaman

Jadi Pemimpin Perusahaan

Pada tahun 1979, ia menjadi pimpinan Kodel (Kongsi Delapan) Grup, yaitu sebuah perusahaan konglomerasi yang ia dirikan bersama Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, dan Pontjo Sutowo.

Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang termasuk agrobisnis, perdagangan, perbankan, perminyakan, hingga perhotelan.

Pada tahun 1980-an perusahaan ini dipandang sebagai salah satu perusahaan tersukses di Indonesia. Bisnis perhotelan yang dikelola Fahmi Idris tidak hanya berjaya di dalam negeri, tapi juga merambah ke kawasan elit Amerika, Beverly Hills, California.

Di kawasan itu, Fahmi mempunyai sebuah hotel yang dinamakan Regent Beverly Whilshire.

Selain berkecimpung dalam bidang bisnis, Fahmi tidak bisa meninggalkan ambisinya di bidang politik. Fahmi bergabung dengan partai Golkar (Golongan Karya) pada tahun 1984.

Ia memilih Partai Golkar karena mempertimbangkan adanya kesamaan persepsi dalam aspek kemanusiaan dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Partai berlambang pohon beringin ini. Periode 1998-2004, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pemimpin Pusat (DPP) Golkar di Jakarta.

4 dari 4 halaman

Jadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Pada periode yang sama, ia dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Pada Kabinet SBY, Fahmi ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja. Namun ia akhirnya di-reshuffle sehingga ia menjadi Menteri Perindustrian.

Kesuksesan Fahmi dalam dunia bisnis dan politik tidak lepas dari peran istri yang setia mendukungnya, yaitu Kartini Hasan Basri.

Dari pernikahannya bersama Kartini, Fahmi dikaruniai dua orang putri, yaitu Fahira Fahmi Idris dan Rina Fahmi Idris. Kedua putrinya mengikuti jejak Fahmi menjadi pengusaha yang juga sama-sama sukses di bidang bisnis.

Berikut jabatan-jabatan yang pernah diemban Fahmi:

-Menteri Perindustrian, 5 Desember 2005–22 Oktober 2009.

-Menteri Tenaga Kerja Kabinet Pembangunan VII, 21 Mei 1998–26 Oktober 1999.

-Ketua PT Delta Santana (sejak 1984).

-Wakil Ketua PT Wahana Muda Indonesia (sejak 1983).

-Direktur PT Dharma Muda Pratama (sejak 1981).

-Wakil Presiden PT Parama Bina Tani (sejak 1980).

-Direktur PT Ujung Lima (1968-1969).

-Direktur CV Pasti (1967-1968).

-Presiden PT Kwarta Daya Pratama (sejak 1969).

-Presiden PT Kodel (sejak 1979).

-Manajer Utama PT Krama Yudha (1973-1976).

-Direktur PT Krama Yudha (sejak 1976).

-Ketua Senat Fakultas Ekonomi UI (1965-1966).

-Ketua Laskar Arief Rachman Hakim (1966-1968).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.