Sukses

15 Kasus Hepatitis Misterius di RI, IDAI: Orangtua Jangan Panik, Fokus di Pencegahan

Kasus hepatitis misterius perlu diwaspadai tapi jangan sampai membuat orangtua panik seperti disampaikan IDAI.

Liputan6.com, Jakarta - Hingga Senin, 9 Mei 2022 pemerintah mengatakan sudah ada 15 kasus hepatitis misterius. Meski terus bertambah, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dokter spesialis anak konsultan Piprim Basarah Yanuarso meminta masyarakat tidak usah panik.

"Kami prihatin dengan itu. Kami dari IDAI juga mengimbau agar orangtua jangan panik," kata Piprim dalam temu media secara daring pada Selasa, 10 Mei 2022.

Dalam pertemuan rutin Pengurus Pusat IDAI bersama Ketua IDAI Cabang pada Senin, 9 Mei 2022, belum banyak provinsi yang melaporkan adanya temuan kasus hepatitis akut yang misterius.

Terbaru ada tambahan kasus anak meninggal tapi belum diketahui apakah probable hepatitis akut dari Tulungagung (Jawa Timur) dan Sumatera Barat atau tidak.

"Dari Tulungagung dan Sumatera Barat itu pun kasusnya belum masuk kriteria probable (hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya) karena ada belum memenuhi persyaratan tertentu," kata Piprim.

Hal yang pasti, kata Piprim, adalah IDAI bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terus melakukan investigasi penyebab penyakit hepatitis misterius itu.

Piprim juga sudah memberi tahu kepada anggota IDAI di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan bila menemukan kasus yang mengarah ke hepatitis akut.

"Diusahakan kasus-kasus terjaring sedini mungkin jangan sampai terlambat karena pasti hasilnya tidak maksimal," kata Piprim.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Upaya Pencegahan

Meski belum diketahui penyebab hepatitis misterius, para pakar menduga masuk dari saluran pernapasan dan pencernaan.

Dugaan awal hepatitis akut misterius disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan.

Maka dari itu, hal terpenting yang bisa dilakukan orangtua saat ini adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Kita semua di pandemi ini sudah belajar mengatasi penularan lewat saluran napas yakni dengan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun," kata Piprim.

Lalu, lengkapi pula dengan pencegahan penularan penyakit lewat saluran cerna. Mulai dari mengonsumsi matang hingga menghindari makanan dari cemaran berbahaya.

Selain itu, lead scientis hepatitis akut misterius di Indonesia, Profesor Hanifah Oswari juga mengingatkan agar tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak dari orang yang sakit agar anak-anak tetap sehat pada konferensi pers 5 Mei 2022.

 

 

3 dari 4 halaman

Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai

Upaya lainnya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan hepatitis akut adalah pemahaman orang tua terhadap gejala awal penyakit ini.

Hanifah menyebutkan secara umum gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.

Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.

“Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil," kata Hanifah.

 

4 dari 4 halaman

Awal Mula Kasus Hepatitis Akut Misterius di Dunia

WHO pertama kali menerima laporan ada 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology) di Skotlandia pada 5 April 2022.

Di sana kasus tersebut menyerang anak usia 11 bulan hingga lima tahun seperti mengutip keterangan resmi WHO.

"Sembilan dari 10 kasus di Skotlandia bagian tengah mengalami gejala di Maret 2022. Satu kasus lainnya muncul gejala pada Januari 2022," kata WHO.

Gejala yang anak-anak tersebut alami meliputi penyakit kuning, diare, muntah, dan sakit perut. Sepuluh kasus tersebut terdeteksi saat dirawat di rumah sakit.

Lalu, pada 8 April ada 74 kasus serupa terindentifikasi di Inggris. Kasus di Inggris terus bertambah hingga menurut laporan WHO per 21 April 2022 sudah ada 114 kasus. Sementara itu, menurut Badan Kesehatan Inggris (UK Health Security Agency (UKHSA)) hingga 3 Mei di negara tersebut sudah ada 163 kasus anak terpapar kasus hepatitis akut.

Selain Inggris, berikut negara dan jumlah kasus hepatitis akut misterius yang sudah dilaporkan ke WHO per 21 April 2022

Spanyol: 13 kasus

Israel: 12 kasus

Amerika Serikat: 9 kasus

Denmark: 6 kasus

Irlandia: kurang dari 5 kasus

Belanda: 4 kasus

Italia: 4 kasus

Norwegia: 2

Prancis: 2

Rumania:1

Belgia: 1

Sementara itu, data terakhir yang dimiliki WHO adalah ada 228 kasus probable hepatitis akut misterius yang dilaporkan puluhan negara. Hal ini disampaikan Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic saat konferensi pers di Jenewa, Selasa, 3 Mei 2022.

"Per 1 Mei, paling tidak ada 228 kasus probable yang dilaporkan ke WHO dari 20 negara," kata Tarik mengutip NY Post.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.