Sukses

Luhut Sebut Presiden Jokowi Bakal Ketemu Elon Musk, Bahas Apa?

Presiden Jokowi memang dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus antara Para Pemimpin Negara Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Amerika Serikat yang akan berlangsung di Washington D.C. pada 12-13 Mei 2022.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu dengan CEO Tesla Inc. Elon Musk saat kunjungan kerja ke Amerika Serikat.

"Oh ya ketemu, kita lagi atur ketemunya mau di mana. Sekarang timnya Tesla ada di kantor saya sedang bicara, tadi makan siang, nanti makan malam, besok ke lapangan, dan besok tinjau ke Morowali," kata Luhut di Kantor Presiden Jakarta, Senin, dikutip Antaranews.

Presiden Jokowi memang dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus antara Para Pemimpin Negara Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Amerika Serikat yang akan berlangsung di Washington D.C. pada 12-13 Mei 2022.

"Tadi mereka sangat puas dengan data yang mereka dapat sampai hari ini," ungkap Luhut.

Pada 26 April 2022 melalui akun Instagramnya, Luhut menceritakan pengalamannya bertemu Elon Musk di Pabrik Mobil Listrik Tesla.

Luhut mengaku telah menjalin komunikasi sejak dua tahun belakangan dengan Tesla. Luhut menyebut pemilik Twitter tersebut berminat untuk melakukan investasi terhadap industri nikel di Indonesia yang dinilai Elon Musk sangat menjanjikan untuk memasok bahan baku baterai mobil listrik.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jokowi akan mengunjungi SpaceX

Dalam unggahan tersebut, Luhut menyebut Presiden Jokowi akan mengunjungi SpaceX pada 14 Mei 2022.

Selain terkait Elon Musk, Luhut menyebut kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 saat Idul Fitri 1443 Hijriah dapat dinilai sukses.

"Ya sangat sukses bisa kita bilang, tapi kita tidak bisa jemawa dengan ini, 'anything could be happened'. Seperti di Amerika Serikat, kasusnya bisa tinggi tiba-tiba jadi 100 ribu kasus per hari," kata Luhut.

Hingga saat ini Luhut menegaskan pemerintah tetap berhati-hati dalam membuat kebijakan PPKM termasuk di Jawa dan Bali.

"Kita menganjurkan untuk WFH 1-2 minggu ini. Pengaturan 50 persen atau berapa persen kita serahkan ke kantor masing-masing karena hampir 2 minggu kita begitu padat mobilitasnya, walau sampai saat ini belum lihat ada kenaikan, 2 minggu setelah ini baru kita tentukan," ungkap Luhut.

3 dari 4 halaman

Pemerintah tetap lanjutkan PPKM

Pemerintah tetap melanjutkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai upaya untuk terus dapat mengendalikan pandemi COVID-19 di tanah air.

Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dalam keterangan pers usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dikutip laman Setkab.

“Pemerintah juga menegaskan hingga hari ini masih akan terus memberlakukan PPKM Jawa-Bali hingga waktu yang masih belum ditentukan dan juga mengikuti hasil evaluasi secara reguler yang dipimpin langsung oleh Bapak Presiden,” ujar Luhut.

Luhut juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau perkembangan situasi pandemi terutama setelah libur Lebaran tahun 2022 ini. Pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk bekerja dari rumah atau WFH guna menekan risiko penularan COVID-19.

“Pemerintah akan memantau pergerakan kasus dalam satu dan dua minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing. Kami juga mengimbau untuk mengoptimalkan work from home selama beberapa waktu ke depan untuk mengurangi risiko penyebaran virus ini,” tegasnya.

 

4 dari 4 halaman

Situasi pandemi dalam kondisi baik

Menko Marves mengungkapkan, situasi pandemi di tanah air saat ini berada dalam kondisi yang baik. Kasus konfirmasi harian menurun secara signifikan di mana selama 25 hari berturut-turut jumlah konfirmasi tercatat di bawah 1.000 kasus dan 11 hari berturut-turut di bawah 500 kasus. Tingkat rawat inap juga terus turun hingga 97 persen dari puncak kasus Omicron, tingkat hunian tempat tidur rumah sakit hanya 2 persen, kasus kematian turun secara signifikan hingga 98 persen dari puncak kasus Omicron, dan positivity rate 0,7 persen atau di bawah lima persen.

Menko Marves yang juga koordinator PPKM Jawa-Bali mengungkapkan, berdasarkan level asesmen yang dilakukan oleh pemerintah hingga 7 Mei 2022, tidak ada kabupaten/kota di Jawa-Bali yang berada di Level 4 dan hanya satu daerah yang berada di Level 3.

“Hanya ada satu kabupaten, yaitu Pamekasan yang berada pada Level 3 akibat level vaksinasi yang belum memadai,” ujarnya.

Seiring dengan semakin terkendalinya kasus COVID-19, Luhut menyampaikan bahwa langkah-langkah relaksasi PPKM akan terus dilakukan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Sejalan dengan itu, pemerintah juga akan terus mengakselerasi vaksinasi terutama dosis kedua dan dosis lanjutan atau booster serta tetap mendorong penggunaan PeduliLindungi dan masker di tempat-tempat publik.

“Di tengah terus membaiknya kondisi pandemi COVID-19 di tanah air, relaksasi aturan PPKM akan terus dipermudah dan dilonggarkan, namun akan tetap terus mengikuti standar protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Terkait detail aturan pelonggaran ini akan dituangkan ke dalam aturan Inmendagri ataupun SE (Surat Edaran) Satgas yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini,” ujarnya.

Menko Marves menekankan bahwa peran serta masyarakat juga merupakan kunci utama dalam keberhasilan penanganan pandemi COVID-19.

“Pemerintah akan terus memutuskan menuntaskan pandemi ini dan pemerintah juga terus berharap agar keterlibatan peran dan juga kesadaran masyarakat hari ini berperan penuh dalam terus menjaga protokol kesehatan, utamanya dalam melakukan penggunaan masker agar kita semua dapat segera keluar dari badai pandemi ini,” pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.