Sukses

Rentan Rewel, Begini Tips Hadapi Macet Bila Bawa Balita Saat Arus Balik Mudik Lebaran

Menghadapi kemacetan bisa jadi hal yang memicu stres, terutama bila Anda membawa balita yang mungkin akan rewel selama perjalanan.

Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Fitri 2022 baru saja berakhir. Sebagian masyarakat yang melakukan mudik Lebaran pun telah melakukan perjalanan kembali ke kediaman masing-masing.

Berdasarkan pantauan terbaru mengutip News Liputan6.com, Tol Cikampek mulai dipadati oleh ribuan mobil yang nampak melaju dengan pelan di daerah Karawang Jawa Barat.

Begitupun dengan tempat wisata seperti Puncak dan Kebun Binatang yang juga terlihat padat pengujung dan macet di sekitarnya. 

Menghadapi kemacetan bisa jadi hal yang memicu stres dan rasa kesal tingkat tinggi. Terutama bila Anda sekeluarga membawa balita dalam perjalanan tersebut.

Berkaitan dengan hal tersebut, psikolog anak, remaja, dan keluarga Universitas Kristen Maranatha Bandung, Efnie Indriani mengungkapkan bahwa jika membawa anak balita, ada baiknya untuk menyiapkan beberapa hal.

Salah satunya dengan mainan kesukaan si kecil agar tidak terlalu rewel sepanjang kemacetan. Lebih lanjut, Efnie mengungkapkan, ada baiknya juga untuk menyiapkan peralatan main sederhana yang bisa dijadikan pilihan.

"Untuk yang membawa anak balita, sebaiknya siapkan peralatan main sederhana. Pada dasarnya balita butuh distimulasi dalam tiga hal," ujar Efnie pada Health Liputan6.com ditulis Rabu, (4/5/2022).

Lalu, apa sajakah ketiga hal tersebut? Berikut diantaranya.

1. Visual: Ajak balita untuk melihat buku-buku bergambar, membuat coretan-coretan kecil menggunakan pensil warna, dan melihat-lihat pemandangan melalui kaca selama berada di kendaraan.

2. Auditory: Ajak balita untuk bernyanyi bersama, membuat story telling, atau tebak-tebakan sederhana.

3. Kinestetik: Ajak balita melakukan gerakan-gerakan senam sederhana, seperti menggerakkan kepala dan tangan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Luangkan Waktu untuk Beristirahat

Lebih lanjut Efnie mengungkapkan bahwa jika kondisi memang memungkinkan, luangkanlah waktu untuk beristirahat sejenak di rest area.

"Jika memungkinkan saat tiba di rest area ajaklah ia (balita) berjalan-jalan di lokasi sekitar yang aman untuk meredakan ketegangan karena perjalanan yang panjang," kata Efnie.

Efnie menjelaskan bahwa pada intinya, orangtua dan anak harus bekerja sama untuk menciptakan suasana yang gembira saat menghadapi kemacetan.

Hal tersebut lantaran dapat membantu untuk menghindari stres yang sangat mungkin untuk muncul ketika menghadapi kemacetan.

"Jadi intinya, bekerjasamalah dengan anak dan menjadikan mereka sebagai bagian dari tim di perjalanan agar tercipta perasaan gembira," ujar Efnie.

Sebagai orangtua, Efnie juga menyarankan agar Anda lebih bisa untuk mengendalikan diri ketika macet dengan mengatur pernapasan dan mengajak orang-orang sekitar untuk juga memiliki suasana hati yang baik.

"Sebaiknya selama menghadapi kemacetan kendalikan diri, pernapasan, dan ajaklah orang-orang yg bersama dengan Anda bernyanyi dan membuat cerita lucu bersama," kata Efnie.

"Jika sudah lelah, beristirahat sesaat manfaatkan rest area sekitar untuk melepaskan ketegangan pikiran dan tubuh," Efnie menuturkan.

3 dari 4 halaman

Pentingnya Atur Pernapasan

Tak dapat dipungkiri, kemacetan terkadang bisa menimbulkan rasa kesal tingkat tinggi. Alih-alih suasana hati rusak sepanjang perjalanan, ada baiknya untuk mengaturnya dengan baik.

Terjebak selama berjam-jam dengan aktivitas yang terbatas di dalam mobil menjadi alasan wajar untuk merasa kesal. Apalagi bosan yang juga ikut menghampiri.

Namun agar perasaan tetap stabil dan rasa kesal tidak non-stop menyelimuti, Efnie mengungkapkan bahwa langkah pertama yang dapat dilakukan jika berada dalam kondisi kemacetan selama berjam-jam adalah dengan mengendalikan pernapasan.

"Tarik napas yang dalam dan hembuskan. Pernapasan yang terkendali akan memberikan rasa yang tenang," ujar Efnie.

"Lalu setelah itu tanamkan pada proses berpikir bahwa ini adalah sebuah proses, dan nikmati proses tersebut," tambahnya.

Selanjutnya, Efnie menyarankan bahwa ada baiknya untuk tidak membuat target untuk tiba di tempat pada pukul tertentu. Apalagi jika Anda pun tahu bahwa macet merupakan hal yang pasti di momentum seperti mudik atau Lebaran.

"Sebaiknya tidak membuat target harus tiba jam berapa karena ini akan memicu adrenalin dan hormon stres (kortisol)," kata Efnie.

4 dari 4 halaman

Manfaat dari Kemacetan

Disadari atau tidak, kemacetan juga memiliki manfaat lho karena dapat menjadi kesempatan untuk Anda agar menjadi lebih dekat dengan sanak keluarga.

Saat terjebak macet selama berjam-jam, Anda bisa saling bertukar pikiran dan menyampaikan pendapat soal topik-topik yang menarik bagi Anda dan keluarga.

"Bisa sambil ngobrol dengan keluarga, mendengarkan musik, melakukan peregangan tubuh, dan membuat topik-topik yang lucu agar tetap merasa senang," ujar Efnie.

Mengutip laman KidsHealth.org, perjalanan darat atau road trip bisa menjadi waktu yang tepat untuk orangtua dan anak bisa lebih dekat dan belajar soal sudut pandang satu sama lain.

Bahkan, perjalanan tersebut bisa jadi pengalaman yang menyenangkan, mendidik, dan tetap waras. Meskipun Anda menghadapi kemacetan.

Anda bisa mendengarkan lagu kesukaan bersama-sama. Kegiatan satu ini menjadi salah satu yang paling sering dilakukan saat berada di dalam mobil.

Bahkan biasanya, beberapa orang juga sudah memiliki playlist lagu tertentu yang bisa diputar selama perjalanan. Maka, putarlah itu untuk membuat suasana hati jadi lebih baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.