Sukses

Pemudik ke Daerah Rawan Bencana Perlu Unduh InaRISK, Ini Manfaatnya

Mudik Lebaran 2022 menuju daerah rawan bencana perlu mengunduh aplikasi InaRISK.

Liputan6.com, Garut Selain menggunakan PeduliLindungi, para pemudik yang menuju kampung halaman di daerah rawan bencana diimbau perlu mengunduh aplikasi InaRISK. InaRISK adalah portal hasil kajian risiko yang menggunakan arcgis server sebagai data services yang menggambarkan cakupan wilayah ancaman bencana.

Demi mendukung mudik Lebaran 2022 yang aman, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Suharyanto menyampaikan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki aplikasi InaRISK dan peta mudik rawan bencana.

Adanya aplikasi InaRISK dan peta mudik rawan bencana dapat memudahkan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Terlebih, potensi bencana dapat terjadi di tengah cuaca ekstrem yang melanda Tanah Air.

"Masyarakat diimbau mengunduh aplikasi InaRISK dan memanfaatkan peta jalur mudik yang dikeluarkan BNPB," jelas Suharyanto saat melakukan pemantauan lapangan arus mudik Lebaran di Pos Terpadu Limbangan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat pada Jumat, 29 April 2022.

"Hal ini untuk memudahkan masyarakat untuk mengetahui, apakah lokasi tersebut merupakan rawan bencana dan mengetahui langkah-langkah untuk meningkatkan kesiapsiagaan."

Kunjungan Suharyanto ke Garut dilakukan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy. Keduanya bertolak dari Lapangan Udara Skadron-21 Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

Rombongan menggunakan Helikopter Bell 412 menuju Garut dengan terlebih dahulu memantau kondisi lalu lintas arus mudik Lebaran di sepanjang jalan tol Jakarta - Cikampek dan Cipularang, serta jalur selatan Pulau Jawa.

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peroleh Informasi Jalur Mudik

Terkait aplikasi InaRISK, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, aplikasi tersebut dapat diunduh masyarakat melalui smartphone.

"Pemudik bisa mendapatkan informasi jalur mudik, utamanya yang terdapat potensi selama perjalanan. Semua informasi sudah ada di situ, termasuk jalur-jalur tol baik yang sudah operasi maupun konstruksi," kata Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Rabu, 27 April 2022.

Pemerintah juga berupaya menyediakan kompilasi berbagai informasi dan panduan seputar Mudik Lebaran 2022 yang dapat diakses dengan lebih mudah oleh siapa saja dan kapan saja. Informasi tersedia dalam laman http://s.id/mudikamansehat2022.

"Diharapkan masyarakat dapat memahami informasi tersebut terlebih dahulu sebelum bepergian," lanjut Wiku.

Di sisi lain, Pemerintah merilis Instruksi Menteri Dalam Negeri yaitu (InMendagri) Nomor 23 Tahun 2022 yang menyatakan, diperpanjangnya pemberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Levelling di Wilayah luar Pulau Jawa. Di antaranya wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

"Mohon agar pemerintah daerah kabupaten/kota setempat segera menyesuaikan peraturan yang ada dengan hasil assessment level yang diberikan. PPKM ini akan berlaku hingga tanggal 9 Mei 2022," jelas Wiku.

3 dari 4 halaman

Peta Rawan Bencana di Jalur Mudik

BNPB telah merilis peta mudik aman bencana 2022. Peta tersebut hasil kerja sama dengan segenap pemangku kepentingan di tingkat nasional, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta pemerintah daerah melalui BPBD-BPBD di sepanjang jalur mudik, khususnya Jawa dan SumatEra.

 "Kenapa ini penting, pertama ini adalah mudik pertama setelah 2 tahun kita bergulat menghadapi pandemi. Dalam 2 tahun ini tentu saja ada perubahan-perubahan karakteristik potensi bencana yang harus diwaspadai oleh pemudik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Suharyanto pada Senin, 25 April 2022.

Suharyanto menyampaikan, pada akhir bulan April hingga awal Mei 2022 saat arus balik mudik nanti, wilayah Jawa dan Sumatera akan didominasi oleh karakteristik cuaca musim peralihan dengan bencana dominan cuaca ekstrem.

Kondisi berupa angin puting beliung, angin kencang, baik yang disertai hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi pendek maupun tanpa hujan. Di beberapa wilayah cuaca ekstrem ini dapat berkembang menjadi bencana lanjutan seperti tanah longsor.

"Catatan BNPB hingga 21 April 2022, ada 81 kali kejadian cuaca ekstrem yang sebagian besar terjadi di Jawa dengan dampak pohon tumbang, tiang listik atau papan reklame roboh, kerusakan rumah bagian atas, dan beberapa kejadian juga menimpa mobil atau motor yang saat itu berada di lokasi kejadian," ungkap Suharyanto yang juga Kepala BNPB.

4 dari 4 halaman

Agar Mudik Terhindar dari Bencana

Potensi banjir, menurut Suharyanto juga masih cukup tinggi. Pada April 2022 sudah tercatat 60 kejadian banjir yang cukup merata terjadi di jalur mudik Jawa dan Sumatera.

"Hal-hal inilah yang membuat BNPB merasa perlu merilis peta mudik tersebut agar masyarakat yang melakukan mudik tahun ini bisa lebih waspada dan terhindar dari potensi bencana," lanjutnya.

Dalam peta mudik rawan bencana juga telah dilengkapi dengan nomor telepon BPBD-BPBD di sepanjang jalur mudik jika ada kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan cepat. Selain itu, peta mudik bisa diakses secara interaktif melalui aplikasi InaRIS.

BNPB melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) selalu melakukan komunikasi secara harian kepada BPBD-BPBD seluruh Indonesia.

"Khusus untuk mudik tahun ini tentu saja penguatan koordinasi terus kita lakukan, karena tidak hanya untuk kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam, tetapi juga penguatan kembali posko-posko satgas penegakan disiplin protokol kesehatan," ucap Ketua Satgas COVID-19.

"Semua itu agar tujuan kita sesuai tagar yakni Mudik Aman, Mudik Sehat, benar-benar bisa kita laksanakan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.