Suti Karno Diisukan Menikah dengan Sesama Jenis, Apa Ada Bukti dan Saksi?

Deddy pun bertanya, bagaimana Suti menanggapi berita-berita miring soal kehidupannya. Ia pun sudah santai menanggapinya. 

“Saya sudah terlalu kebal, kalau buat saya santai aja, enggak peduli. Itu hidup saya, saya minta makan kan enggak sama mereka. Saya nyari uang sendiri untuk menghidupi anak-anak saya. Jadi saya enggak peduli omongan orang selama saya berbuat baik sama orang, selesai.”

Jika ada media yang mempertanyakan soal itu, maka Suti pun akan kembali bertanya soal bukti dan saksi, katanya.

“Ya emang ada lembaganya? Yang namanya nikah itu kan ada ijab kabul, ada jalurnya, ini kan di Indonesia. Kalau di luar negeri saya juga enggak sanggup bayarnya.”

Deddy kemudian memberikan pertanyaan lain terkait orientasi seksual Suti.

“Ini boleh dijawab, enggak juga enggak apa-apa, kalau netizen bertanya, apakah dengan pernyataan itu Mba Suti berarti mengakui bahwa Mba adalah LGBT, itu gimana jawabnya,” ujar Deddy.

“Sebetulnya kalau Anda mengklik aja di Google itu sudah keluar semua berita tentang saya. Mungkin butuh pengakuan, tapi apakah perlu saya mengaku? Enggak usah ngaku deh, 999 dari 1.000 orang tahu siapa saya. Itu pilihan saya dan enggak perlu juga mengatakan ya atau tidak, TST ajalah tahu sama tahu.”

Suti juga memiliki pandangan, menjawab atau tidak akhirnya akan sama saja. Orang-orang sudah tahu siapa dia.

“Bukannya saya munafik, cuman kayanya enggak etis kalau saya menjawab ‘ya’.”

Terkait LGBT, ia berpendapat bahwa setiap orang harus melihat kenyataan dan asal mula pilihan hidup.

“Ini kan banyak (penyebabnya) mungkin kita terlahir seperti itu, mungkin juga faktor kecewa atau patah hati. Mungkin juga faktor ikut-ikutan, pergaulan, nah itu kita harus tahu seseorang jadi LGBT itu dari mana asalnya.”

Ia pun menyayangkan orang-orang LGBT yang berawal dari pergaulan atau mengikuti tren semata.

“Menurut saya, 98 persen perempuan itu bisa menjadi LGBT. Banyak teman-teman saya yang seperti itu.”

Berbagai pemberitaan miring tak serta merta membuat seleb kelahiran 1966 merasa terganggu.

“Sebetulnya saya enggak merasa terganggu, untungnya keluarga besar saya memahami siapa saya dan tidak ada masalah. Tidak pernah ada amarah, ketersinggungan, tidak ada," katanya. 

Dalam kesempatan yang sama, Suti juga menyatakan informasi yang mengejutkan. Ia tercatat sebagai anak laki-laki di akta kelahirannya.

"Kalau saya tanya ke mama katanya habis (kertasnya). Tahu tertukar, tahu tidak."

Walau di akta disebut sebagai laki-laki, tapi ia memastikan bahwa ia lahir sebagai perempuan.

"Kemarin ada beberapa orang komunitas yang ketemu saya. Sharing sebagai orang yang tua (dituakan). Saya bilang, kita juga sesuatu, enggak cuma ngikutin arus. Enggak diterima di sini, coba lagi di sini. Enggak diterima juga, coba lagi di sini," ucapnya.

"Kita harus buktikan bahwa orang-orang seperti kita itu enggak seperti apa yang mereka pikirkan. Kita juga mampu kok mengerjakan apapun. Biar kata saya kayak laki, saya juga bisa masak. Saya punya anak (angkat) kok."

Baginya, mengangkat anak membawa banyak kebahagiaan untuknya. Salah satunya, jika tidak memutuskan mengangkat anak, ia mungkin tidak terpikir untuk membeli rumah.

"Saya memang suka anak-anak," ujarnya.

Ia pun melanjutkan punya impian untuk membangun panti asuhan yang pekerjanya adalah perempuan-perempuan seperti dirinya yang tidak punya pasangan di hari tua.