Sukses

Ramai Tes Kesehatan Mental Melalui Google Form, Begini Lho Caranya yang Baik dan Benar

Tes untuk mengetahui kondisi kesehatan mental seseorang viral di media sosial TikTok.

Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan mental menjadi topik yang banyak diangkat di media sosial dan memiliki daya tariknya tersendiri. Belakangan, tes untuk mengetahui kondisi kesehatan mental seseorang pun viral di media sosial.

Kabar ini berawal dari unggahan akun TikTok @silvhiaasqani yang diunggah pada Rabu, 2 Desember 2020 lalu. Hingga kini, video tersebut telah disukai oleh lebih dari 262ribu pengguna.

Tak berhenti di sana, video soal tes kesehatan mental itu juga telah dikomentari oleh lebih dari 7,4 ribu pengguna TikTok. Silvhia diketahui juga membagikan link atau tautan untuk melakukan tes kesehatan mental pada warganet.

"Iseng ngetes kesehatan mental gw.. dan ini hasilnya," tulis Silvhia dalam keterangan video tersebut.

"Alhamdulillah mental gw stabil. Namun ada masalah yang sedikit bikin tertekan hehe," tambah Silvhia menjelaskan.

Link tes kesehatan mental yang dibagikan oleh Silvhia dilakukan melalui Google Form dengan mandiri alias dilakukan sendiri tanpa pendamping tenaga profesional.

Lalu, apakah cara satu ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan tes kesehatan mental yang baik dan benar? Berikut penjelasannya.

Mengutip laman WebMD, saat menemukan gejala yang mengacu pada kondisi kesehatan mental tertentu, penting untuk segera mengambil tindakan. Salah satunya memeriksakan kondisi kesehatan mental tersebut.

Namun, tes kesehatan mental dapat dilakukan ketika seorang profesional seperti dokter, psikolog, atau psikiater memeriksa berbagai hal untuk melihat masalah mental dan jenis penanganan apa yang dapat membantu.

Dengan begitu, tenaga profesional dapat memberikan diagnosis yang tepat lewat hasil yang keluar dari tes kesehatan mental yang telah dilakukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tes Kesehatan Mental

Saat melakukan tes kesehatan mental bersama tenaga profesional, ada beberapa poin berbeda yang akan dilakukan. Lalu, apa sajakah itu? Berikut di antaranya.

Pemeriksaan fisik

Terkadang penyakit fisik dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan penyakit mental. Itulah mengapa pemeriksaan fisik satu ini juga ikut dilakukan.

Pemeriksaan fisik dapat membantu menemukan apakah ada hal lain yang mungkin terjadi, seperti gangguan tiroid atau masalah neurologis.

Setelahnya, beritahu dokter Anda tentang kondisi kesehatan fisik atau mental yang sudah keluar, resep atau obat bebas yang Anda konsumsi, dan suplemen apa pun yang Anda gunakan.

Tes laboratorium

Dokter Anda juga mungkin menyarankan untuk melakukan pemeriksaan darah, tes urin, scan otak, atau tes lain untuk menyingkirkan kondisi fisik.

Anda mungkin juga akan menjawab beberapa pertanyaan tentang penggunaan narkoba dan alkohol dalam tahap satu ini.

Tes laboratorium satu ini juga nantinya bisa dijadikan salah satu tolak ukur untuk menentukan kondisi mental yang sedang Anda alami.

3 dari 4 halaman

Riwayat Kesehatan Mental

Dalam tahapan satu ini, dokter akan menanyakan beberapa hal soal kondisi kesehatan mental Anda. Seperti berapa lama Anda mengalami gejala, riwayat masalah kesehatan mental pribadi atau keluarga, dan perawatan psikiatri apapun yang mungkin telah Anda miliki.

Sejarah kehidupan personal

Selanjutnya, dokter juga akan menanyakan tentang gaya hidup atau riwayat pribadi Anda. Seperti status sudah menikah atau belum, pekerjaan yang dilakukan.

Serta, sejarah Anda sebelumnya seperti tugas militer, pernahkah ada sejarah memiliki kasus hukum, pendidikan.

Dalam tahap ini, dokter juga mungkin akan meminta Anda untuk membuat daftar sumber stres terbesar dalam hidup hingga trauma besar yang Anda alami.

Evaluasi mental

Tahapan evaluasi mental akan menjawab pertanyaan tentang pikiran, perasaan, dan perilaku Anda. Mungkin Anda juga akan ditanyai sesuatu yang lebih rinci.

Seperti kehidupan sehari-hari, apa yang membuatnya lebih baik dan buruk, serta bagaimana cara Anda untuk mengelolanya.

Dokter juga akan mengamati penampilan dan perilaku Anda: Apakah Anda mudah tersinggung, pemalu, atau agresif? Apakah Anda melakukan kontak mata? Apakah Anda banyak bicara? Bagaimana penampilan Anda dibandingkan dengan orang lain seusia Anda.

4 dari 4 halaman

Evaluasi Kognitif

Selama proses penilaian, dokter akan mengukur kemampuan Anda untuk berpikir jernih, mengingat informasi, dan menggunakan penalaran mental.

Anda juga akan mengikuti tes tugas-tugas dasar seperti memfokuskan perhatian, mengingat daftar pendek, mengenali bentuk atau objek umum, atau memecahkan masalah matematika sederhana.

Anda dapat menjawab pertanyaan tentang kemampuan Anda untuk melakukan tanggung jawab sehari-hari, seperti merawat diri sendiri atau pergi bekerja.

Mengutip laman Healthdirect.gov.au, kesehatan mental yang baik lebih dari sekedar tidak adanya penyakit mental. Melainkan apakah Anda juga berada dalam keadaan yang sejahtera atau tidak.

Hal tersebut lantaran juga bisa menjadi tolak ukur apakah Anda merasa baik-baik saja dan dapat berfungsi dengan baik atau tidak dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental yang baik adalah ketika Anda dapat melakukan hal-hal seperti.

  • mengatasi tekanan hidup yang normal
  • bekerja secara produktif
  • sadari potensimu
  • berkontribusi kepada masyarakat
  • Jika Anda memiliki kesehatan mental yang baik, Anda mungkin memiliki emosi termasuk kebahagiaan, cinta, kegembiraan dan kasih sayang, dan Anda umumnya merasa puas dengan hidup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.