Sukses

Walau COVID-19 Indonesia Membaik, WHO Soroti Testing Menurun

WHO menyoroti testing COVID-19 di Indonesia alami penurunan.

Liputan6.com, Jakarta Walaupun perkembangan COVID-19 di Indonesia membaik, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti pemeriksaan (testing) COVID-19 menurun. Hal ini diamati dalam laporan mingguan dari 4 sampai 10 April 2022.

Sebagaimana laporan mingguan WHO, Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 89 pada 13 April 2022, selama seminggu dari 4 hingga 10 April 2022, proporsi tes COVID-19 positif secara nasional rata-rata mencapai 2,1 persen.

Proporsi testing di atas dapat ditafsirkan hanya dengan pengawasan yang komprehensif dan pengujian dalam urutan, setidaknya satu orang dites per 1.000 populasi per minggu. Rentang seminggu, dari 4 sampai 10 April 2022, tingkat testing COVID-19 yang sebelumnya naik, malah turun.

Testing menurun menjadi 2,20 per 1.000 populasi per minggu, setelah mempertahankan di atas 5 orang dites per 1.000 populasi per minggu pada bulan Februari 2022, demikian bunyi laporan WHO yang diperoleh Health Liputan6.com, ditulis Minggu (17/4/2022).

Penting untuk memastikan kelanjutan dari strategi testing yang ketat untuk mengidentifikasi dengan cepat kasus COVID-19 di antara kasus yang dicurigai dan kontak erat.

Pada 13 April 2022, WHO mencatat, Pemerintah Indonesia melaporkan, 6.036.909 (1.551 kasus baru) terkonfirmasi positif COVID-19. Kemudian ada 155.746 (29 kasus baru) kematian dan 5.814 688 kasus sembuh dari 510 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Selama seminggu, dari 4 sampai 10 April, tingkat insiden COVID-19 mingguan per 100.000 penduduk secara nasional, yakni di wilayah Jawa - Bali dan di provinsi luar Jawa - Bali (non Jawa-Bali) berada di angka 7,9; 10,2; dan 4,7, tulis laporan WHO.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Testing Harus Tetap Dilakukan Jika Bergejala

Pada konferensi pers beberapa hari lalu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, di tengah testing COVID-19 yang menurun, tes harus tetap dilakukan. Ini terutama mengejar individu yang bergejala COVID-19, kasus suspek, dan kontak erat.

"Di tengah menurunnya kasus konfirmasi positif COVID-19, tentunya kita harus tetap mempertahankan aktivitas untuk testing dan tracing atau pelacakan," kata Nadia pada Selasa, 12 April 2022.

Tentunya, sebagai langkah untuk mengendalikan kasus-kasus supaya landai dan upaya kita untuk menekan terus laju penularan."

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 12 April 2022, proporsi tes antigen maupun PCR harian relatif stabil pada proporsi sekitar 30 sampai 70 persen. Meskipun kalau dilihat dari jumlah testing terjadi penurunan jumlah tes

"Kami tetap mengimbau saat ini masyarakat yang merasakan ada perubahan gejala lebih ringan untuk tetap melakukan testing supaya kita segera bisa membatasi, melokalisir kalau terjadi penularan," pesan Nadia.

"Apalagi ditambah kemungkinan adanya subvarian COVID-19 yang bisa terdiri dari dua varian, yaitu Omicron dan Delta yang bisa menyebabkan seseorang menjadi tertular atau terinfeksi."

3 dari 4 halaman

Kematian COVID-19 Menurun

Selama seminggu, dari 4 sampai 10 April 2022, WHO juga mencatat, hanya DI Yogyakarta yang melaporkan lebih dari 1 jumlah mingguan kematian COVID-19 yang dikonfirmasi per 100.000 penduduk. Jumlah mingguan kematian COVID-19 yang dikonfirmasi di 33 provinsi tetap kurang dari 1 kematian per 100.000 penduduk.

Selain itu, jumlah kematian terkonfirmasi COVID-19 secara nasional di wilayah Jawa - Bali dan non Jawa  -Bali turun menjadi 0,2, 0,3 dan 0,2 per 100.000 populasi dibandingkan pekan sebelumnya.

Jumlah kematian COVID-19 per 100.000 populasi telah menurun secara bertahap, sejak minggu 14 hingga 20 Maret 2022, tulis laporan WHO.

Selanjutnya, dari 4 hingga 10 April 2022, hanya DKI Jakarta dan DI Yogyakarta yang berada pada level sedang tingkat penularan komunitas (CT2) dengan kejadian kasus mingguan per 100.000 populasi.

Sesuai pedoman sementara WHO, ini berarti ada risiko infeksi COVID-19 untuk populasi umum dan insiden moderat dari kasus yang didapat secara lokal. Angka ini tersebar luas terdeteksi di masa 14 hari, sisanya ada 32 provinsi berada pada tingkat penularan masyarakat yang rendah.

4 dari 4 halaman

Kasus COVID-19 Menurun Signifikan

Kasus konfirmasi COVID-19, lanjut Siti Nadia Tarmizi, terjadi penurunan yang signifikan bila dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

“Hal itu menunjukkan bahwa sistem ketahanan kesehatan Indonesia selama pandemi ini berjalan dengan baik,” lanjutnya.

Kasus konfirmasi COVID-19 per 12 April 2022, dilaporkan sebanyak 2.930, ada peningkatan bila dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya. Begitu pun dengan kasus kematian telah terjadi penurunan dibanding minggu sebelumnya sebanyak 33 persen.

Sementara itu, angka positivity rate mingguan sudah pada 4,6 persen,  sedangkan angka positif harian dilaporkan 3 persen. Angka ini sudah di bawah angka yang ditetapkan WHO, yaitu 5 persen.

Untuk tingkat perawatan rumah sakit dan juga isolasi pada angka 6,67 persen.

"sudah ada pada angka di bawah 10 persen daripada target keterisian perawatan rumah sakit. Tetapi walaupun kita melihat penurunan ini tetap bisa mendeteksi dan melokalisir kasus-kasus dengan cepat sehingga tidak terjadi perluasan kasus," pungkas Nadia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.