Sukses

Tips Menyikapi Perceraian, Kebahagiaan Masih Mungkin untuk Singgah

Kehidupan yang lebih bahagia usai perceraian masih mungkin untuk singgah.

Liputan6.com, Jakarta Dihadapkan oleh perceraian di depan mata bisa jadi sesuatu yang begitu berat. Apalagi jika hubungan telah berlangsung lama dan telah dikaruniai buah hati.

Terlebih, rutinitas sehari-hari pun akan mengalami perubahan yang begitu drastis. Kebahagiaan seolah jadi suatu hal yang terlalu jauh untuk dicapai.

Masa depan mungkin tidak nampak cerah dalam sementara waktu. Namun penting untuk mengingat bahwa kehidupan yang lebih bahagia usai perceraian masih mungkin untuk singgah.

Tak berhenti di sana, masih ada beberapa tips yang juga bisa Anda coba bila baru saja dihadapkan dengan perceraian.

Lalu, apa sajakah itu? Berikut diantaranya.

1. Mengembangkan kecerdasan emosional

Pada poin pertama ini, Anda disarankan untuk menerima emosi dan melepaskan perasaan apapun itu. Penelitian yang dipublikasikan dalam Avicenna Journal of Neuro Psycho Physiology pernah membahas hal satu ini.

Menurut para peneliti, menerima emosi secara mentah setelah perceraian dapat membantu Anda untuk bergerak maju ke arah yang lebih positif.

Serta, hal tersebut juga dianggap dapat mengurangi emosi negatif di masa depan atau di kemudian hari.

"Tidak hanya untuk mengenali, tetapi juga untuk mengakui perasaan Anda. Jangan terus-menerus menekan sesuatu atau mengkritik diri sendiri, karena dengan begitu, kecil kemungkinan untuk bisa berkembang dari pengalaman," ujar psikiater anak dan remaja, Mark Banschick, MD dikutip Verywell Mind, Sabtu (16/4/2022).

Dengan mengakui perasaan, Anda dianggap dapat lebih mudah untuk mengolah rasa dan melanjutkan hidup dengan perasaan yang sudah cukup lega.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Lingkungan yang mendukung

Setelah melewati perceraian, penting untuk membagikan apa yang Anda rasakan pada orang-orang terdekat. Dalam hal ini, Anda disarankan untuk memiliki lingkungan yang mendukung.

Dengan cara satu ini, Anda juga tidak akan merasa begitu sendirian atau terisolasi. Segala sesuatunya telah berubah, maka memiliki orang-orang yang dapat memahami itu tentu akan sangat membantu.

Teman yang suportif ataupun terapis yang dapat membantu Anda mengatasi pikiran dan perasaan yang mungkin membuat Anda cemas.

3. Fokus pada diri sendiri

Masa-masa setelah perceraian dianggap sebagai salah satu masa dimana Anda sebaiknya berfokus pada diri sendiri. Dalam hal ini, berfokus untuk mencintai diri sendiri.

Penting untuk tidak menganggap cara ini merupakan sesuatu yang egois, karena kesehatan fisik dan juga mental dapat mempengaruhi bagaimana Anda akan berjalan kedepan.

Termasuk akan mempengaruhi bagaimana penampilan dan kesiapan Anda di depan pasangan yang mungkin akan datang menghampiri.

Maka, penting untuk berfokus terlebih dahulu pada diri sendiri setelah melewati poin pertama dan kedua.

3 dari 4 halaman

4. Keinginan untuk dicapai

Dalam fase baru kehidupan tanpa pasangan, Anda juga bisa memulai dengan memiliki keinginan yang ingin dicapai untuk kedepannya (goals).

Seperti meningkatkan keterampilan dalam berbagai bidang, misalnya. Jika Anda memiliki hal-hal yang diinginkan, maka mulailah dengan membuat daftar hal dari semua yang ingin Anda lakukan dan nikmati.

Bermain musik, membuat lukisan, memahat, olahraga, menghabiskan waktu di pantai, mengunjungi museum, dan lain-lain.

5. Tetap berperan sebagai orangtua

Jika Anda bercerai dalam keadaan memiliki anak, maka penting untuk menerima bahwa perceraian tidak akan melunturkan peran Anda sebagai orangtua.

Hal satu ini bisa jadi yang tersulit. Terlebih, berpisahnya orangtua bagi Anda mungkin juga bukanlah hal yang mudah.

Namun berperan sebagai orangtua tunggal menjadi salah satu hal yang juga harus Anda terima. Lakukanlah perceraian dengan baik dan berkomunikasilah dengan anak sebaik mungkin.

Hindari juga untuk menjelek-jelekan mantan suami atau istri didepan anak. Mengingat mantan pasangan Anda juga merupakan orangtua mereka.

4 dari 4 halaman

6. Kehilangan teman

Ketika menghadapi perceraian, wajar bila beberapa hubungan termasuk pertemanan perlahan akan merenggang. Namun, ingatlah bahwa tidak apa untuk melepaskan teman yang tidak mendukung keputusan yang telah Anda pikirkan matang ini.

Carilah lingkup pertemanan baru yang sehat, yang dapat memberikan dukungan pada diri Anda usai perceraian.

Temukanlah mereka yang mampu memberikan dukungan secara emosional, sesuatu yang sangat Anda butuhkan dalam masa-masa seperti saat ini.

7. Berhenti mengejar kesempurnaan

Anda mungkin merasa bahwa perceraian merupakan hal terburuk yang pernah terjadi dalam hidup Anda. Namun, Anda perlu untuk mundur selangkah untuk mengevaluasinya.

Ada beberapa hal yang mungkin lebih penting dari memikirkan suatu hal yang telah terjadi. Penting juga untuk tidak meratapinya berlarut-larut tanpa batas.

Ketika perceraian terjadi, maka Anda tidak hanya dihadapkan dengan kesulitan. Tetapi juga rasa sakit yang mungkin mempengaruhi anak-anak.

Maka, pahamilah bahwa kehidupan tidak akan ada yang sempurna dan tidak apa-apa untuk merasa lebih baik dan bangkit dari keterpurukan.

Anda masih layak untuk mendapatkan apa yang dunia tawarkan untuk Anda, termasuk kebahagiaan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.