Sukses

Jadi Syarat Mudik, Menkes Budi Sebut Cakupan Vaksinasi Booster Kian Tinggi

Cakupan vaksinasi booster semakin tinggi, terutama sejak jadi syarat mudik Lebaran 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak jadi syarat mudik Lebaran 2022, menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, cakupan vaksinasi booster semakin tinggi. Ini membuktikan animo masyarakat yang vaksinasi booster untuk mudik Lebaran meningkat.

"(Capaian) vaksinasi booster makin lama makin tinggi, terutama saat Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan mudik harus booser," kata Budi Gunadi dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektor Terkait Persiapan Mudik Lebaran 2022 di Markas Besar Kepolisian Indonesia, Jakarta pada Kamis, 14 April 2022.

"Jadi, masyarakat mulai tahu bahwa mudik harus booster."

Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Penanganan COVID-19 per 14 April 2022, cakupan vaksinasi dosis ke-3 atau booster bertambah 813.125 dengan totalnya melebihi 29 juta atau 29.213.567 orang.

Per 15 April 2022, data Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, penerima booster naik menjadi 29.687.453 orang (14,25 persen).

Adanya vaksinasi booster diharapkan memberikan perlindungan optimal, terutama perjalanan mudik Lebaran yang masif. Perlindungan dari vaksinasi booster tidak hanya untuk diri, melainkan orangtua, lansia maupun kelompok rentan, baik saat bertemu melakukan perjalanan mudik atau setibanya di kampung halaman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perlindungan dari Vaksinasi Booster

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, perkembangan capaian vaksinasi booster mengalami kenaikan drastis. Percepatan vaksinasi booster, khususnya untuk mudik Lebaran terus dilakukan.

"Kita melihat penambahan yang cukup signifikan untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster. Kita berharap dengan upaya percepatan, terutama mengantisipasi mudik dan pasca mudik," papar Nadia saat konferensi pers Update Perkembangan COVID-19 di Indonesia, ditulis Jumat (15/4/2022).

"Harapannya, dapat memberikan perlindungan yang lebih baik lagi kepada seluruh masyarakat, terutama yang akan melakukan mudik, maka program program vaksinasi ini kita lakukan percepatan."

Vaksinasi booster juga mengurangi dampak dari tingkat keparahan dan kematian akibat COVID-19.

"Kita tahu perlindungan vaksinasi ini akan mengurangi dampak terhadap tingkat keparahan maupun kematian akibat COVID-19," sambung Nadia.

3 dari 4 halaman

Vaksinasi Booster di Daerah Mudik

Budi Gunadi Sadikin menambahkan, vaksinasi booster harus terus dipercepat, terutama di daerah pemberangkatan mudik maupun tujuan mudik. Selain itu, vaksinasi dosis kedua juga harus dikejar.

Adanya percepatan vaksinasi COVID-19 ini, daerah diminta lebih mendahulukan vaksin booster yang masa kedaluwarsanya lebih dekat habis untuk digunakan. Tujuannya, agar vaksin tidak sampai kedaluwarsa dan habis terpakai.

"Jadi, untuk booster dan dosis kedua di daerah mudik dipercepat dan diutamakan vaksin yang akan mau expired (kedaluwarsa)," imbuh Menkes Budi Gunadi.

4 dari 4 halaman

Vaksinasi Booster Naik di Jawa - Bali

Pada konferensi beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, laju vaksinasi booster naik tajam. Hal ini terlihat di seluruh Pulau Jawa dan Bali.

"Sejak diumumkan sebagai salah satu syarat mudik Idulfitri tahun ini, laju vaksinasi harian untuk vaksin booster di seluruh Provinsi Jawa dan Bali mengalami tanda-tanda peningkatan yang cukup tinggi," ungkap Luhut usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden Jakarta pada Senin, 4 April 2022.

Sebut saja, Kota Bandung, Jawa Barat dengan cakupan vaksinasi booster 23,92 persen; Kota Semarang, Jawa Tengah 38,79 persen; Kota Surabaya, Jawa Timur 29,18 persen; Kota Tangerang, Banten 26,34 persen.

Cakupan vaksinasi booster di DKI Jakarta juga tinggi, salah satunya di Jakarta Selatan dengan 37,90 persen; Jakarta Pusat dengan 57,22 persen; dan Jakarta Timur 26,12 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.