Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Seks yang Hebat Bukan Orgasme Patokannya, Ingat Itu!

Apa tujuan dari orgasme saat berhubungan seks?

Liputan6.com, Jakarta - Dalam banyak adegan seks, orgasme terlihat begitu mudah dan cepat untuk dicapai. Padahal, kenyataannya banyak pasangan yang berjuang untuk mencapainya.

Terlebih, beberapa pasangan pun hingga merasa frustasi karena sulit merasakan orgasme. Jika Anda dan pasangan adalah salah satunya, ketahuilah bahwa kalian tidak sendiri.

"Orgasme bukanlah patokan dari seks yang hebat. Tujuannya adalah untuk memiliki seks yang menyenangkan dan dapat dinikmati bersama pasangan," ujar terapis seks dan hubungan, dr Christopher Ryan Jones dikutip Elite Daily pada Kamis, 14 April 2022.

"Seringkali, pasangan begitu fokus untuk mencapai orgasme sehingga pengalaman seks sesungguhnya tidak dipikirkan atau tidak dipertimbangkan," Christopher menambahkan.

Terlebih, menurut pembawa acara podcast Sex Communication, Brianne McGuire, entah pria maupun wanita keduanya sama-sama berjuang untuk mencapai orgasme.

"Jadi sulit mencapai orgasme itu umum, normal, dan tidak perlu malu. Orgasme juga tidak sama dengan sukses dan kesenangan dalam seks bisa dialami tanpa merasa klimaks," kata Brianne.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, orgasme bisa menjadi bagian khusus dari seks, tapi itu bukanlah satu-satunya tujuan untuk melakukannya.

Seks bisa menjadi cara untuk terhubung dengan pasangan. Seperti untuk menghilangkan stres atau untuk sekadar bersenang-senang bersama dengan pasangan. Meskipun berlangsung tanpa orgasme.

"Maka mengubah cara berpikir Anda tentang seks bisa sangat membantu. Kami mengutamakan aspek seks yang seringkali tidak realistis dan bahkan tidak menyenangkan bagi sebagian orang," ujar pakar kesehatan dan kebugaran vagina, Lindsay Wynn.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jangan Berfokus pada Kenikmatan Semata Saat Seks

Lebih lanjut Lindsay, menjelaskan, seks bukanlah hanya suatu tindakan. Melainkan sesuatu yang melibatkan pengalaman.

"Dengarkanlah tubuh Anda dan apa yang terasa nikmat bagi Anda dan pasangan. Kehidupan seks juga tidak harus meniru apa yang Anda lihat di media," kata Lindsay.

Hal ini lantaran jika Anda tidak terlalu peduli pada orgasme, tidak melakukan penetrasi dengan waktu yang lama, atau lebih suka melakukan seks yang aman dengan cara apapun yang terasa nyaman, maka Anda tidak perlu merasakan tekanan untuk melakukan sesuatu yang berbeda.

"Selama apa yang Anda lakukan itu konsensual dan menyenangkan, maka itu tidak harus melibatkan cara-cara tertentu seperti apa yang orang lain katakan," ujar Lindsay.

"Seks adalah apapun yang Anda impikan untuk menjadi seks. Berhati-hatilah, jujur, dan terbuka," dia menambahkan.

Brianne, menambahkan, keintiman bisa menjadi cara yang indah untuk terhubung dengan pasangan. Mencapainya juga bisa dibantu dengan keinginan untuk tampil di depan pasangan.

"Ada begitu banyak beban yang ditempatkan pada orgasme sebagai indikasi keberhasilan, yang dapat mengusir klimaks. Padahal kenikmatan seksual bukan hanya fisik, itu mental," ujar Brianne.

3 dari 4 halaman

Stres Bisa Berperan Gagal Capai Orgasme Saat Seks

Lebih lanjut Brianne menjelaskan bahwa perasaan stres juga bisa menjadi penghalang orgasme. Artinya, semakin Anda dan pasangan hanya berfokus untuk mencapainya, besar kemungkinannya untuk merasa stres dan sulit mencapainya.

"Luangkanlah waktu sejenak untuk benar-benar terhubung dengan tubuh Anda dan pasangan, yang dapat membantu kalian untuk lebih tenang," kata Brianne.

Faktor emosional seperti kepercayaan, gairah, dan kenyamanan juga bisa menjadi hal-hal yang mendukung faktor untuk bisa orgasme dengan pasangan.

"Bahkan jika Anda perlu untuk memperlambat atau ingin berbicara pada pasangan soal apa yang ada di kepala, maka lakukanlah. Pengalaman emosional yang sama bisa membantu Anda melewati garis akhir yang lebih menggairahkan," ujar Brianne.

Begitupun menurut Christopher, dengan mengadopsi perspektif soal seks, dibutuhkan fokus dari orgasme yang dapat mengurangi kecemasan.

Dalam hal ini, Anda bisa lebih berfokus menikmati pengalaman seksual yang dirasakan masing-masing pihak. Sebelum nantinya berusaha untuk mencapai orgasme bersama.

4 dari 4 halaman

Libatkan Suasana Mendukung

Lindsay, menjelaskan, untuk mencapai orgasme, libatkan juga perasaan nyaman dan aman di lingkungan Anda. Jika tidak dapat terselesaikan, maka komunikasi menjadi kunci.

"Terkadang Anda tidak bisa mencapai orgasme, dan tidak apa-apa. Ada beberapa pertanyaan yang bisa Anda tanyakan pada diri sendiri dan pasangan," kata Lindsay.

"Misalnya, apakah Anda masih menikmati seks? Apakah Anda masih menikmati orgasme dan menginginkannya? Serta soal apa yang Anda sukai dan tidak sukai dalam seks," Lindsay menambahkan.

Menurut Lindsay, ketika Anda sudah dapat menikmati diri sendiri, maka itu akan sangat membantu Anda untuk melupakan orgasme dan mengikuti arus yang ada.

"Nikmati momen tersebut. Seringkali mengubah narasi dan tidak hanya berfokus pada orgasme dapat membuat Anda lebih rileks dan menikmati. Bahkan nantinya mungkin menghasilkan orgasme," kata Lindsay.

Selain itu, jika Anda tahu apa yang Anda sukai, Anda juga bisa memberitahukan itu pada pasangan. Seperti membelai rambut Anda, atau Anda lebih senang berada di atas, dan sebagainya.

"Jika Anda menyukai atau tidak menyukai sesuatu, jadilah vokal. Ini akan memberikan hak pilihan pada pasangan untuk melakukannya atau tidak," katanya.

Masturbasi atau mencoba mainan yang berbeda juga dapat berperan dalam membuat seks semakin bergairah. Ditambah dengan upaya untuk membangun keintiman secara bersama-sama.

"Orgasme bukanlah akhir dari segalanya dan menjadi keseluruhan dari seks. Pengalaman terkoneksi, keintiman, atau kenikmatan fisik adalah seks yang sebenarnya," ujar Brianne.

Tetapi jika Anda bersemangat untuk mempelajari lebih lanjut tentang tubuh Anda atau orgasme, memastikan lingkungan yang nyaman, memusatkan pikiran Anda, dan berkomunikasi baik dinilai dapat membantu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.